All Chapters of Melahirkan Anak untuk Sang Miliarder: Chapter 91 - Chapter 100

138 Chapters

Nama Untuknya

Tania merasakan tubuhnya melayang. Tapi ia tidak ingin membuka mata. Xander menggendongnya, gaya bridal. Membawanya masuk ke dalam mansion. Sebelum Xander membaringkan tubuhnya di ranjang, Tania membuka mata dan menemukan wajah Xander didekatnya. Xander meletakkan Tania perlahan di ranjang. Membenarkan letak bantalnya, lalu mengusap kepala Tania singkat, sebelum melangkah pergi. Ingin berganti pakaian. Tapi Tania menahan tangannya."Mau ke mana?" tanya Tania dengan suara seraknya. Matanya masih tampak sayu. "Berganti pakaian sebentar," jawab Xander, tapi Tania tidak mau melepas tangannya. Membuat lelaki itu kembali mendekat. Dia mengangkat kepala Tania, menarik bantalnya, lalu duduk di sana. Meletakkan kepala Tania ke pangkuannya.Tania langsung mencari posisi nyaman. Berbaring menghadap ke samping dan memeluk kaki Xander. Lalu kembali menutup mata. Xander mengusap kepalanya lembut."Xander," panggil Tania pelan. Matanya masih dipejamkan.Xander bergumam sebagai jawaban. Sebenarnya
Read more

Rencana

Tania memasukkan bunga mawar yang diberikan Xander ke vas kaca, menatanya, untuk kemudian diletakkan di atas nakas tempat tidur.Tania menatapnya sebentar, tersenyum, lalu berbalik. Ingin keluar kamar sebelum ia melihat kalender kecil yang juga ada di atas nakas. Tania melihatnya, dan baru teringat, jika besok adalah hari ulang tahunnya. Tania tidak mengingatnya sama sekali. Dulu ia selalu menghitung kapan hari ulang tahunnya. Lalu menunggu dirayakan dan diberikan hadiah. Tapi sekali pun tidak pernah terjadi. Usia Tania masih kecil saat itu. Ketika merengek meminta ulang tahunnya dirayakan. Tapi yang didapatkannya malah omelan dan pukulan, karena katanya permintaannya aneh-aneh. Padahal ia hanya ingin meniup lilin dan diberikan hadiah kecil.Sejak saat itu, Tania tidak pernah lagi meminta diadakan pesta ulang tahun untuknya. Ia sampai lupa, karena tidak pernah mengingatnya. Sekarang keadaannya sudah berubah. Tania tinggal bersama orang-orang yang menyayanginya. Bukan lagi dengan Ma
Read more

Seperti Matahari Terbenam

"Tania, hei." Jonathan menepuk-nepuk pipi Tania untuk membangunkan wanita itu. Dia terbaring di sofa dalam keadaan tidak sadar.Jonathan tidak tahu apa yang terjadi. Ia mendapat pesan dari nomor tidak dikenal yang memberitahu jika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan segera di hotel ini. Karena itu ia ada di sini sekarang. Dan yang didapatinya berada di sini adalah Tania. "Tania bangun." Jonathan kembali mencoba membangunkan Tania. Telapak tangannya yang menyentuh pipi Tania terasa panas. Jonathan bisa mencium bau alkohol dari tubuh Tania.Apa yang terjadi sebenarnya? Dan di mana Xander? Kenapa Tania ada di sini sendirian dalam keadaan seperti ini? Jonathan berdecak. Mengesampingkan pertanyaannya terlebih dahulu, ia langsung mengangkat Tania dan memindahkannya ke ranjang.Jonathan berniat melepaskan mantel tebal yang dipakai Tania, karena wanita itu tampak kepanasan. Wajahnya memerah. Pasti karena alkohol yang diminumnya. Namun, tubuhnya tiba-tiba tertarik ke belakang, dijatuhk
Read more

Kejutan yang Mengejutkan

Tania berbaring di ranjang sambil mengangkat ponselnya di atas wajah. Melihat foto-foto yang diambilnya saat keluar bersama Xander tadi. Mereka mengambil banyak foto dengan latar yang indah itu.Senyum Tania terpampang lebar dari foto yang terlihat. Begitupula dengan Xander. Tampak benar-benar menikmati suasana yang ada. "Auw!" Tania meringis karena ponsel yang dipegangnya terlepas dan jatuh mengenai wajahnya. Wanita itu langsung bangun. Mengusap-usap hidungnya yang kejatuhan ponsel pertama kali.Xander melihatnya. Tapi dia hanya diam dan kembali fokus pada laptop di pangkuannya.Tania meletakkan ponselnya di atas nakas. Sudah tidak berminat memainkannya. Ia juga mulai mengantuk, karena itu ponselnya bisa sampai terlepas dari tangan dan mengenai wajahnya."Xander, kau tidak tidur?" Tania bertanya pada Xander. Ia menatap lelaki itu yang duduk di sofa."Pekerjaan ku masih banyak. Tidurlah dulu," jawab Xander tanpa menatap Tania. Matanya tetap fokus pada layar laptop.Tania mengangguk.
Read more

Berhasilnya Kejutan Dadakan

Tania keluar dari mansion tanpa tahu ingin ke mana. Duduk di pinggir trotoar seperti orang hilang. Wajahnya ditenggelamkan dalam lekukan lutut. Suara isakan tidak berhenti keluar dari bibirnya. Sesekali dibarengi dengan ringisan sakit.Tania merasa hidupnya benar-benar menyedihkan sekarang. Ia pikir Xander adalah jalannya untuk mendapat kebahagiaan setelah hanya luka yang selalu diterimanya. Ternyata tidak. Lelaki itu pun memberikan luka padanya. Tania terlalu bodoh. Xander tidak mungkin benar-benar mencintainya jika kesalahan sedikit saja langsung membuat lelaki itu mencampakkannya. Xander hanya saja paham, dan dia membalas Tania sangat parah.Ini sangat menyakitkan. Apa yang dilakukan Xander, setiap ucapannya, itu menyakiti Tania. Ia sudah memberikan semuanya. Tapi lelaki itu bahkan bisa berkata jika bayi yang dikandungnya bukan anaknya. Mengecewakan.Tania mendongak ke atas ketika butiran putih mengenai tangannya. Salju kembali turun dan mengantarkan hawa dingin yang menusuk tubuh
Read more

Benarkah Harus Bersyukur?

Alex duduk di tepi ranjang yang sejajar dengan kepala Tania. Mengusap kepala wanita itu pelan.Tania tertidur dengan sangat pulas. Tampak tenang dan damai. Meski tidak ketika bangun. Anak ini pasti menjalani masa yang berat.Angeline sudah menceritakan jika terjadi masalah antara Xander dan Tania. Ia memutuskan untuk terbang ke Amerika karena itu. Awalnya Angeline memang hanya pulang sendiri, karena ia yang memiliki banyak pekerjaan.Alex tidak tahu apa yang dipikirkan Xander. Anak itu benar-benar keterlaluan. Meski tidak ada yang memberitahunya perihal masalah di antara mereka, tapi ia bisa mencari tahu sendiri dengan sangat mudah.Alex tahu Xander hanya salah paham. Tapi dia malah mengedepankan egonya, tanpa mau mendengarkan penjelasan yang diberikan. Putranya memang seperti itu. Jika sudah marah, dia tidak akan mau mendengar penjelasan apapun. Tapi seharusnya dia tahu jika Tania tidak akan melakukan perbuatan seperti itu."Kau bangun?" Alex tidak menyadari ketika Tania membuka mata
Read more

Terlambat dan Menyusul

Tania memandangi jalanan kota Manhattan yang tertutup oleh salju dari dalam jendela mobil. Mobil yang ditumpanginya tengah melaju menuju bandara. Akhirnya, tidak lama lagi ia akan meninggalkan Amerika. Meninggalkan kota ini. Tempat di mana ia tumbuh dengan kesakitan, dan juga kebahagiaan meski hanya sebentar.Tania akan memulai kehidupan baru di negara lain. Jauh dari Xander. Itu yang terbaik. Toh Xander juga sudah tidak menginginkannya. Lelaki itu bisa mendapatkan perempuan yang lebih segalanya darinya. Dia akan dengan mudah melupakan dirinya.Berbeda dengan Tania. Mungkin butuh waktu sangat lama untuk melupakan lelaki itu. Xander adalah lelaki pertama yang dicintainya, dan mungkin yang terakhir. Dia menciptakan banyak kebahagiaan untuknya. Tentu akan sulit melupakannya. Tapi Tania tahu ia bisa. Hanya butuh waktu saja."Ayo, sayang."Tania keluar dari lamunannya saat merasakan genggaman tangan Angeline yang duduk di sebelahnya. Mereka ternyata sudah sampai di bandara. Tania keluar d
Read more

Apakah Berkhayal?

Tania membuka pintu yang terhubung dengan pemandangan di luar. Keindahan lautan yang luas, suara deburan ombak, di sertai dengan angin sepoi yang berhembus di wajahnya langsung didapatkan oleh Tania.Melangkah lebih maju menuruni beberapa anak tangga, Tania merentangkan tangan dan memejamkan mata. Menikmati suasana damai yang tercipta. Rasanya tidak pernah bosan Tania dengan keindahan di tempat ini.Tangan Tania yang terentang kemudian diletakkan di atas perutnya. Mengusapnya lembut. Rasanya waktu berjalan begitu cepat. Sudah tiga bulan terlewati. Dan hanya tinggal tinggal menghitung hari di mana bayinya akan hadir ke dunia. Tania tidak sabar melihat wajah anaknya.Memang sudah terhitung tiga bulan Tania berada di Italia. Tinggal di mansion dengan suasana yang damai. Orang tuanya membeli mansion ini saat dirinya baru saja kemari. Awalnya Alex dan Angeline tinggal di mansion yang terletak di tengah kota. Tapi karena ingin Tania mendapat suasana yang nyaman, mereka membeli mansion baru
Read more

Kembali Bertemu

Tania melambaikan tangannya sebelum mobil Arthur melaju keluar dari gerbang mansion. Kemudian ia menaiki beberapa undakan tangga teras sambil mengernyit melihat sebuah mobil dengan model atap terbuka terparkir di halaman. Tania tidak pernah melihat mobil ini sebelumnya. Apakah sedang ada tamu?Tania masuk ke dalam mansion. Saat sampai di ruang tamu, ia hanya melihat ruang tamu yang kosong. Jika memang ada tamu, biasanya akan duduk di sana bukan?"Mommy!" Tania berseru. Mencari mommynya. Ia berjalan ke kamar Angeline. Namun belum sampai di kamar Angeline, langkahnya terhenti saat melihat sosok lelaki menuruni tangga.Mata Tania melebar. Wanita itu menelan ludahnya sudah payah. Mulai terpaku saat sosok familiar itu menuruni tangga satu per satu. Semakin dekat dengan tempatnya berdiri.Xander ada di sini. Benar-benar ada di sini. Kali ini Tania tidak salah lihat. Mungkin yang sebelumnya dilihatnya juga adalah Xander. Karena pakaian yang mereka kenakan sama. Tapi entahlah. Yang menjadi pe
Read more

Wedding Organizer

Tania membalik buku di pangkuannya ke halaman selanjutnya. Tampak fokus pada apa yang sedang dibacanya.Tania sedang berada di kamarnya. Bersandar pada kepala ranjang dengan kaki diluruskan. Ia sedang membaca majalah tentang kehamilan. Sebentar lagi Tania akan melahirkan. Jadi wanita itu mencari semua informasi yang bisa diketahuinya tentang cara menjadi ibu yang baik.Tania tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua ketika ia kecil. Dan baru-baru ini saja ia mendapatkannya. Jadi ia tidak tahu harus bagaimana. Tania takut tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk anaknya nanti. Apalagi ia hanya sendirian.Mungkin ada mommy dan daddynya. Tania tahu mereka pasti akan sangat menyayangi anaknya. Tapi itu akan berbeda. Selain kakek nenek, anaknya lebih membutuhkan sosok ayah. Sementara ayahnya tidak mengakui anaknya sendiri.Tapi tidak apa-apa. Tania bisa menjadi keduanya. Menjadi seorang ibu dan ayah. Tania tidak membutuhkan Xander. "Tania." Tania menoleh ke arah pintu dan melihat Ange
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status