Tania mengedip-ngedipkan matanya, lalu kembali fokus pada layar besar di depannya. Mata wanita itu sayu. "Kau mengantuk?" tanya Arthur yang duduk di sebelah Tania. Ia memperhatikan wanita itu dari samping. Tania menggeleng. Meski sebenarnya memang sudah mengantuk, tapi berusaha ditahannya, karena tidak ingin terlewatkan cerita dari film yang sedang ditontonnya.Tania melebarkan matanya. Berusaha tidak memejamkan mata."Lihat, matamu merah. Kau sudah mengantuk. Cepat pergi tidur," suruh Arthur. Dia berdiri, lalu menarik tangan Tania agar berdiri."Aku tidak mengantuk," ucap Tania. Mempertahankan tubuhnya di sofa. Arthur memelototi Tania, karena wanita itu yang tidak mau menurutinya. Ia bersiap untuk mengomel ketika tubuhnya terdorong ke samping. Xander menggeser tubuh lelaki itu. Menggantikan tempatnya berdiri di depan Tania, sebelum kemudian mengangkatnya dalam satu kali hentak.Tania berseru. Terkejut. "Apa yang kau lakukan?! Turunkan aku!" Xander tidak mendengarkan. Dia membawa
Baca selengkapnya