Hanif pulang kerja lebih cepat dari biasanya. Ia berjalan menuju dapur dan menenggak habis es jeruk yang ada di atas meja. Di kantor tadi, ia mendapat peringatan dari atasan karena sudah beberapa hari tak masuk kerja. "Kenapa lesu gitu?" tanya Vania, sambil mengambil jeruk yang ada di kulkas, lanjut membuat es jeruk kembali. "Dapat peringatan, Van. Aku terlalu sering nggak masuk kerja, katanya," ucap Hanif. "Ya, kan? Ini yang aku khawatirkan, Mas. Bagaimana kalau kamu dipecat? Sudah lah, menyerah saja. Sampai kapanpun, aku tak mau dimadu," ucap Vania. "Kok jadi ke masalah itu, sih?" "Lah, nyambung, Mas. Kamu pikir saja, kalau misal kamu dipecat. Mana punya istri dua, mau dikasih makan apa kami?" tanya Vania ketus. "Kalau kamu takut, ya lebih baik kamu aja yang mengalah, Mbak Vania. Aku siap menemani Mas Hanif. Senang ataupun susah," ucap Lia, yang datang tiba-tiba sambil duduk di sebelah Hanif. Vania segera melengos dan mengambil es batu. Udara siang ini memang panas, sehingga
Last Updated : 2022-10-20 Read more