Langit pagi di Istana Naga Emas memancarkan keindahan berlapis warna oranye dan merah muda, namun suasana di dalam istana tidak seindah itu. Di balik pintu-pintu berlapis ukiran naga, Selir Song Qian berdiri di balkon kamarnya, jari-jarinya yang ramping meremas pagar kayu hingga buku-bukunya memutih. Matanya memandang tajam ke arah paviliun selir yang lain, di mana tawa lembut Selir Song Yin terdengar samar, menggema seperti alunan melodi kemenangan yang merobek ketenangannya.Selir Song Qian mengerutkan bibirnya, wajahnya memerah karena marah. Selir Song Yin, dengan kecantikan yang seolah-olah diciptakan oleh para dewa, telah berhasil mencuri perhatian Kaisar Xian Shen. Bahkan, Kaisar mulai tersenyum lagi, sesuatu yang tak pernah ia lakukan sejak kepergian tragis Permaisuri Zhi Yang. Senyum itu, yang seharusnya hanya dimiliki oleh dirinya, sekarang sepenuhnya milik Song Yin.“Keparat itu,” gumam Song Qian, suaranya nyaris seperti bisikan. “Tubuhnya yang sempurna dan senyuman manis it
Terakhir Diperbarui : 2025-01-07 Baca selengkapnya