Xian Ling berdiri tegak, tubuhnya kaku seperti baja, tetapi sorot matanya tetap tenang. Cahaya lentera bergoyang pelan, menyoroti wajahnya yang tak menunjukkan sedikit pun ketakutan. Udara dalam ruang arsip terasa lembap, aroma kertas tua dan tinta memenuhi hidungnya. Di sampingnya, Sakuntala Dewa tampak lebih waspada. Jemarinya yang lentik sudah melingkari gagang belati di balik lengan bajunya, siap menerjang kapan saja. Pintu berderit pelan saat Pangeran Shang Chi melangkah masuk. Gerakannya tenang, nyaris santai, seakan ruangan ini adalah miliknya. Dengan satu gerakan ringan, ia menutup pintu di belakangnya, membiarkan keheningan yang menekan merayap masuk. "Pangeran Shang Chi," Xian Ling menyapa, suaranya datar, nyaris tanpa emosi. "Aku hanya ingin tahu lebih banyak tentang sejarah keluarga istana. Sayangnya, aku menemukan sesuatu yang lebih menarik." Shang Chi tersenyum tipis, senyuman yang sulit dibaca. "Aku selalu mengagumi kecerdasanmu, Putri. Sayang sekali, keingintahuan t
Terakhir Diperbarui : 2025-01-31 Baca selengkapnya