Jam sudah menunjuk pukul 8 malam saat Bu Wira menutup jendela rumahnya. Sekali lagi dia berusaha mencoba menghubungi ponsel putri bungsunya, tapi masih saja tidak aktif.“Telpon saja Dewo. Tanyakan apa Agni masih bersamanya atau tidak,” usul Pak Wira. Bu Wira pun menurut. Setelah mendudukkan diri di samping suaminya yang duduk di kursi tamu, Bu Wira segera menghubungi menantunya. “Ada apa, Bu?” Suara Dewo sudah terdengar mengantuk saat mengangkat telepon dari ibu mertuanya.“Apa Agni masih sama kamu, Wo?”“Agni? Ya enggak lah, Bu. Kami pulang habis maghrib tadi. Maaf tadi aku nggak bisa antar dia pulang tadi, karena aku takut anak-anak malah mau ikut ibunya. Memangnya kenapa, Bu?”“Habis maghrib? Tapi sampai sekarang belum sampai rumah, Wo.”“Masa’?” Dewo tak terlalu kaget. Nada suaranya terdengar biasa-biasa saja walau mengucapkan kata tak percaya. “Coba Ibu telpon saja dulu,” sarannya.“Sudah puluhan kali Ibu telpon. Hp nya nggak aktif, Wo. Awal tadi masih nyambung, tapi terus mati
Read more