Selesai sarapan, Zahra kembali ke kamarnya. Ia tidak mau bergabung bersama keluarga Syamil karena ja menilai seluruh keluarga suaminya nyinyir. Apapun yang ia katakan, pasti saja salah dan diprotes. Pantas saja sejak awal ia keberatan setelah resepsi pulang ke rumah Syamil karena ternyata hal ini yang ia dapatkan. Ponselnya berdering. Kali ini nama mamanya yang ada di layar. "Halo, assalamu'alaikum, pengantin lagi apa?" "Wa'alaykumussalam, Ma. Baru aja sarapan, tapi.... ""Tapi apa, Nak?""Tapi gak selera. Masakannya asin, Ma.""Begitu kalau masih baru, Sayang. Nanti juga terbiasa. Tapi kamu baik-baik saja kan?""Baik-baik gimana kalau gak selera makan? Mama masak apa di rumah? Kirim ke sini deh, Ma, biar nanti Zahra yang bayar ojeknya."Suara tawa renyah Bu Tia terdengar di seberang telepon sana. "Mama masak ikan pesmol sama sambal. Kesukaan kamu dan Raka.""Mau, Ma, anterin ke sini deh. Minta Mas Raka aja yang antar juga gak papa. Mas Raka masuk ya, Ma?""Masuk, pulang sore. Gak
Last Updated : 2023-01-09 Read more