All Chapters of Ketika Putriku Tahu Ayahnya Selingkuh: Chapter 51 - Chapter 60

82 Chapters

Bab 51. Kemarahan Nana 2

Aku dan Nana memang memiliki kedekatan yang melebihi Kakak adik. Bahkan, Mas Ezran saja tak begitu akrab dengan saudara perempuannya tersebut. Pun, mantan mertua. Mereka menyayangiku seperti sayangnya kepada putri sendiri. Kelakuan Mas Ezran yang sering berbuat ulah di masa muda, membuat orang tuanya sempat tak ingin mengakui mantan suamiku itu sebagai anak dan nyaris saja diusir dari rumah. Namun, setelah aku menjadi menantu mereka, lambat laun hubungan kekeluargaan kembali terjalin dengan utuh. Pun, pandangan mertua kala itu berubah terhadap Mas Ezran. Apalagi, ketika mereka bisa menilai perubahan positif putranya yang sudah lebih baik, akhirnya ketegangan kian lama semakin mencair.Mungkin, itu pula yang membuatku teramat disambut baik oleh keluarga Mas Ezran dulu. Dan sampai sekarang, hubungan kami baik-baik saja. Apalagi, semenjak meninggalnya orang tuaku, Mama dan Papa mertua sudah kuanggap sebagai keluarga kandungku juga, pun sebaliknya. Mungkin itu salah satu alasan aku tak
last updateLast Updated : 2023-01-02
Read more

Bab 52. Kemarahan Nana 3

“Tidak, Na. Kalian semua tak memiliki salah apa pun. Jangan pula berpikir yang enggak-enggak. Itu buat Kakak sedih. Meskipun, hubungan kita hanya sebatas menantu dan ipar, tetapi Kakak bersyukur dengan menikah dengan Mas Ezran, Kakak bisa mengenal kalian. Kakak sudah menganggap Mama dan Papa orang tua kandung sendiri pun juga kamu, Na.”Nana memelukku dengan erat, bahunya mulai bergetar. Aku tahu, dia pasti sedih dengan perpisahanku dengan Mas Ezran. Nana memang paling akrab denganku dari pada saudara lainnya. Tak kuasa, air mataku pun mulai merebak. Kami sama-sama terisak. Bukan karena sedih dan menyesal telah berpisah dengan Ayah Laras. Namun, aku hanya terharu dengan dukungan yang keluarga mantan mertua berikan.**Selama tiga hari, Nana menginap di rumahku. Sebelum lusa kembali lagi ke Singapura karena pekerjaannya sebagai dosen di sana. Dia hanya diberikan izin cuti selama satu Minggu. Karena otak cerdasnya serta lulusan terbaik, setelah lulus S3 akhirnya Nana bisa mendapatkan
last updateLast Updated : 2023-01-02
Read more

Bab 53. Pertentangan dari keluarga

POV Ezran“Bang. Aku enggak terima, ya, kalau Abang lebih pilih cerai sama Kak Rasti demi seorang pelakor. Kurang Kak Rasti itu apa sih? Apalagi, kalian udah punya Laras. Apa Abang enggak kasihan lihat Laras sakit hati?” cecar Nana, adik kandungku yang katanya baru beberapa hari di Indonesia. Kami berdua bertemu di salah satu restoran milikku.Aku menganjurkan napas. Akan sulit sekali memberikan adikku pengertian. Dia pasti terus saja menyalahkanku tentang masalah ini. Nana memang begitu, lebih dekat dengan kakak iparnya. Bukan. Lebih tepatnya mantan kakak ipar, dibandingkan dengan aku, kakak kandungnya sendiri. Apalagi, Mama dan Papa, mereka lebih menyayangi Rasti dibandingkan kepadaku.“Kamu enggak bakalan ngerti, Na. Ini masalah hati. Abang tak bisa kehilangan Sinta,” pungkasku.“Lalu, Kak Rasti? Sampai tega Abang berani kehilangannya? Apa Abang tak mencintainya lagi? Dia istri yang sudah bertahun-tahun menemani Bang Ezran dari nol. Apa Abang lupa bagaimana dia berjuang meyakinkan
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

Bab 54. Pertentangan dari keluarga 2

Panggilan pun dimatikan secara sepihak. Aku yang tak tenang terus saja mondar-mandir gelisah tak menentu. Bagaimana kalau terjadi sesuatu terhadap Mama? Salahku memang, harusnya diri ini lebih bersabar untuk meyakinkan Mama dan Papa untuk menerima Sinta. Kucoba untuk menghubungi Papa kembali. Namun, ponselnya sudah tak aktif lagi semakin menambah rasa khawatir di dada ini. Kemudian, teringat kepada Mbok Surti, asisten rumah tangga keluargaku yang sengaja diajak dari Indonesia. Kucoba untuk melakukan panggilan kepadanya, dan yang membuatku lega, telepon dariku akhirnya diangkat juga setelah beberapa kali panggilan tak terjawab.“Halo, Den.”“Halo, Mbok. Lama banget angkat teleponnya?” ketuaku karena sedikit kesal.“Maaf, Den. Si Mbok lagi nganter Nyonya sama Tuan besar naik taksi. Nyonya tadi sesak napas. Jadi, Tuan bawa nyonya ke Rumah Sakit dulu. Ini lagi di jalan, Den.” Ucapan Mbok Surti semakin membuatku gelisah. “Mbok. Sini ponselnya. Dasar memang anak kurang aj*r. Masih berani
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

Bab 55. Kedatangan Sinta

“Ada angin apa kamu ke sini? Berani-beraninya seorang pelakor sepertimu datang menemuiku,” sembur Nana dengan lantang menghampiri Sinta.Istri baru Mas Ezran tersebut hanya terkekeh serta melirikku sinis.“Inikah cara kalian menerima tamu di rumah ini? Sungguh tak sopan. Bukannya menyambut, datang-datang langsung menghina orang.”“Dan kamu, Ras. Ternyata benar, kamu yang sudah mempengaruhi adik Mas Ezran untuk tidak menerimaku sebagai kakak ipar. Harusnya, kamu ikhlas. Karena suamiku lebih memilihku dari pada kamu,” ketusnya membuat mataku terbelalak.Bagaimana Sinta berpikiran picik seperti ini? Seolah dirinya tak mengenaliku saja selama ini. Padahal, semua sifatku dia tahu sepenuhnya. Persahabatan kami yang panjang harusnya membuat Sinta memahami diriku.Namun, apa yang kudengar darinya sekarang? Sinta menyalahkanku atas penolakan Nana dan orang tuanya? Bahkan, tak ada sedikit pun aku berpikiran kotor seperti yang Sinta tuduhkan kepadaku. Bukankah harusnya aku yang marah kepadanya?
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

Bab 56. Ada apa dengan Sinta?

“Bukankah itu kenyataannya?” sergah Sinta tak mau kalah berdebat.“Tunggu, Sin. Apa maksudmu berkata seperti itu? Bahkan, Mas Ezran sendiri yang menyerahkan segalanya kepada kami. Bukan salahku jika suamimu itu lebih memilih mengambil harta dengan bagian yang kecil. Lagi pula, Sin. Mas Ezran memberi Laras nafkah tiap bulan itu bagian dari kewajibannya sekarang. Meskipun, kami sudah bercerai sekali pun, Laras tetap lah putrinya. Tanggung jawabnya sebagai Ayah memberikan nafkah untuk memenuhi kebutuhan putrinya sendiri.”“Halah. Kamu pun make duit itu, kan? Harusnya kamu jangan merongrong Mas Ezran lagi. Sekarang, semuanya adalah milikku. Kamu sudah tak berhak lagi mendapatkannya.”Sinta terus saja menghinaku. Ia terus saja menodongkan tuduhan yang sama sekali tak beralasan. Perdebatan antara Nana dan kakak ipar barunya tersebut tak terelakkan. Sama-sama tak mau mengalah dan terus saja beradu mulut pedas. Bahkan, sumpah serapah terus saja Sinta ucapkan kepadaku dan Nana.Kenapa dengan S
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

Bab 57. Melawan Preman

“Kalian obrak Abrik rumah ini dan seret mereka keluar. Rumah ini, hanya Mas Ezran yang berhak mendapatkannya,” titah istri baru Mas Ezran tersebut. Wanita yang sama sekali sudah tak kukenal. Aku tak menyangka dia bisa sekejam ini kepada aku dan Laras. Dendam apakah yang membuatnya seperti membenciku dengan dalam?Para preman itu melangkah maju. Namun, aku pun menghadang mereka berdua, pun Kiki melakukan hal yang sama denganku. Kami berdua merentangkan tangan bersama-sama.“Jangan macam-macam di rumahku. Kalau tidak, kalian akan kulaporkan ke kantor polisi!” pekikku tak terima dengan perlakuan mereka.“Bener, Nya. Jangan biarin mereka sewenang-wenang begini. Apalagi, Mas Karta juga sudah jadi korbannya. Nyonya akan lebih gampang buat membuat laporan karena ada bukti,” dukung Kiki di sebelahku. Asisten rumah tanggaku itu sama kesalnya denganku. Benar juga yang Kiki katakan. Aku harus melaporkan segala perbuatan kriminal Sinta ke kantor polisi. Kalau tidak, mereka akan berbuat semena-m
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

Bab 58. Melawan Preman 2

“Sinta. Apa-apaan kau ini!” Mas Ezran datang sambil berteriak memanggil istri barunya. Ia memandang nyalang dan sangat tajam menusuk, seolah ingin menelan Sinta dengan bulat-bulat.“M-mas E-Ezran ...,” gumam Sinta terdengar lirih.Wajahnya berubah menjadi melunak melihat mantan suamiku, dengan mimik yang dibuat-buat seolah tertindas.“Mas. Suruh Rasti melepaskanku. Berani-beraninya dia mengunci tanganku dari belakang begini. Dia sudah menyakitiku, Mas,” panggil Sinta dengan suara mendayu dan dibuat semen derita mungkin. Aku hanya bisa memutar bola mata dengan malas.Inikah sifat Sinta sesungguhnya? Manipulatif dan tukang memutar balikkan fakta yang ada. Mas Ezran menatap ke arahku, mungkin juga melirik ke arah tanganku yang sedang memegang lengan istri tercintanya.Seketika, teringat ucapan Sinta yang menginginkan rumah ini dan mengusir kami dari tempat tinggalku sendiri. “Bohong. Aku melakukannya karena Sinta mau mencelakai Nana pakai Vas bunga di tangannya,” bantahku. Kembali Mas
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

Bab 59. Pembalasan Untuk Sinta

Mataku mengerjap beberapa kali masih mencoba menormalkan penglihatan. Rasa ngilu dan perih terasa di kepala. Rupanya, kejadian beberapa waktu lalu ternyata benar adanya. Apalagi, ketika kuraba ternyata ada sebuah perban yang menempel di kepala yang tak terbalut kerudung. Aku tak menyangka, Sinta bisa seberingas itu. “Alhamdulillah Mama udah sadar.”Suara lantang Laras terdengar. Benar, putriku satu-satunya itu baru saja keluar dari kamar mandi yang ada di dalam kamar milikku, lalu dirinya langsung memelukku dengan erat. Kentara sekali kekhawatiran di raut wajahnya untukku.“Bentar, ya, Ma. Laras panggilin Tante Nana dulu, dari tadi Tante khawatir sama Mama,”Laras berteriak dari pintu memanggil mantan adik Iparku. Tak lama, dengan tergesa Nana datang dan langsung memelukku erat. Dia menangis dalam pelukanku seolah aku sedang terluka parah saja.“Jangan cengeng. Kakak enggak apa-apa, kok. Ini hanya luka kecil,” imbuhku.“Idih, Tante Nana nangis. Cengeng kek anak kecil aja,” goda Lara
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

Bab 60. Pembalasan untuk Sinta 2

“Ma ... sebenarnya ada yang mau Laras minta sama Mama. Tapi, takut Mama enggak izinin.”Aku penasaran dengan apa yang akan putriku katakan, masih menunggunya untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya dia maksud.“Mama keberatan enggak kalau Ana dan adiknya tinggal di sini? Lagi pula, kita kan dikasih rezeki yang bagus, Ma sama Allah. Laras rela kalau setiap hari enggak dikasih uang jajan, asalkan Ana dan adiknya bisa tinggal sama aku di sini.”Aku paham maksud Laras. Ternyata, rasa empati dalam diri putriku sangat tinggi. Sebagai seorang ibu, tentu saja aku bangga melihat perubahan sikapnya yang menjadi positif, tadinya Laras manja menjadi sangat peduli terhadap sesama. Aku mengangguk dengan lembut dan mengusap pipi putriku yang terus saja berterima kasih dengan mata berkaca-kaca tanda haru.“Ana siapa, sih? Kok aku enggak tahu?”Kini Nana malah kepo siapa Ana yang dimaksud Laras. Pelan-pelan putriku menceritakan pengalamannya sampai bisa bertemu dengan seorang bocah kecil yatim piatu
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status