POV Laras“Waalaikumsallam. Ras, kok pulang cepat. Bukannya pergi dengan Ayah?” Mama bertanya ketika baru saja membuka pintu. Namun, beliau terkejut aku pulang bukan diantar Ayah, tetapi orang lain. “Ya Allah, Sayang. Dahi kamu kenapa bisa diperban begini? Kamu terluka?” Mama meraih pundakku dan terkejut melihat lukaku yang telah terbalut kain kasa. Beliau sangat khawatir, kentara sekali terlihat dari mimik wajahnya.“Aku enggak apa-apa, Ma. Tadi hanya terjatuh saja. Untung Tante Dewi yang baik ini mau nganter aku ke dokter,” terangku berbohong. Mana mungkin kukatakan hal yang sejujurnya. Itu akan membuat Mama semakin terluka karena Ayah. Untunglah, Mama tak bertanya lebih banyak dan percaya dengan ucapanku begitu saja.Mama melirik ke arah wanita yang membantuku tadi, dan yang tak disangka, mereka saling mengenal satu sama lain.“Ya Allah. Ini Rasti bukan?” “Iya. Ya ampun. Dewi? Ini kamu kan?”“Bener, Ras. Gimana kabarmu? Ternyata Laras ini putri kamu, ya?” “Iya, Dew. Laras putrik
Terakhir Diperbarui : 2023-01-02 Baca selengkapnya