“Ana?” pekik Laras langsung menghampiri anak tersebut disusul olehku.“Fadil kenapa?”“Fadil sakit, Kak. Badannya panas banget. Tapi Ana enggak punya uang buat bawa dia ke dokter. Hari ini Ana enggak jualan soalnya kemarin aja dagangan sisa banyak. Makanya, belum dikasih izin jualan lagi,” papar bocah tersebut membuatku tak kuasa menahan pilu. Ya Allah. Kasihan sekali kedua anak ini. Bagaimana mungkin mereka bisa bertahan hidup berdua dalam garis kemiskinan begini? Sebagai seorang ibu, hatiku kembali terenyuh. Perih, melihat anak sekecil ini harus berjuang sendiri tanpa Keluarganya satu pun.“Kita bawa ke rumah sakit, ya. Biar Fadil bisa diobati sama dokter,” ajakku langsung memangku tubuh kecil balita laki-laki tersebut yang masih saja kejang-kejang.Saat tanganku tak sengaja menyentuh kulitnya, ternyata suhu tubuh balita ini sungguh panas. Ana menatapku bimbang, sepertinya anak itu bingung sebenarnya siapa aku?“Tenang saja, Na. Ini Mama kakak yang kemarin kakak ceritakan,” ujar La
Last Updated : 2023-01-04 Read more