Beranda / Romansa / Manusia 30 Triliun / Bab 231 - Bab 240

Semua Bab Manusia 30 Triliun: Bab 231 - Bab 240

872 Bab

Bab 231

"Walaupun kami sudah sangat berhati-hati, tapi kami akhirnya tetap ketahuan oleh orang di rumah, akhirnya sampai di sebuah jurang, mereka mengemudikan mobil dan mengepung kami. Saat itu, nona pulang lebih dulu dengan mereka dan menunggu kesempatan lain untuk lari, tapi kami tidak mengira pemimpin keluarga itu ada maksud ingin membunuh nona, nona merasakan ada yang tidak benar, walaupun sudah terlambat, orang itu sudah menembakkan pistolnya ke arah kami...""Ah..." Elmira pun terkejut, pandangan Kevin juga terkejut."Orang itu menunjukkan senyuman kemenangannya. Saat ini, ketika dia menarik pelatuk pistolnya, nona tiba-tiba memelukku dan melompat ke jurang. Ibu sangat amat takut, selain dengan gemuruhnya suara angin, ibu tiba-tiba mendengar nona berkata padaku: "Wulan, aku titipkan anakku padamu", ibu masih belum tersadar, saat membuka mata, ibu hanya melihat nona tersenyum kepadaku, kemudian, dia dengan sekuat tenaga membalikkan badannya dan dia membalikkan badanku, saat ibu menyadari
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-15
Baca selengkapnya

Bab 232

"Ibu istirahat dulu..." Elmira membantu Wulan mengenakan masker oksigen, saat baru saja memakaikannya ke hidungnya, matanya tertuju kepada tangan yang ada di pinggir kasurnya terjatuh seperti daun. Elmira menyentuh tubuhnya, tapi Elmira merasa dirinya seperti dipukul dengan palu yang besar.Elmira melihat Wulan yang menutup matanya, hatinya pun menjadi hampa menghabiskan seluruh tenaganya dan bibirnya terlihat gemetaran "Ibu, ibu..."Dia memanggil sambil gemetaran, dia berharap Wulan bisa menjawab dia seperti biasanya. Bahkan hanya iya saja juga sudah cukup, tapi Wulan hanya terbaring tenang di kasur dan tidak bergerak, tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di wajahnya."Ibu…" Elmira secara tidak sadar menyadari apa yang terjadi, keluar suara tangisan dari mulut Elmira.Elmira memeluk tubuh Wulan, dia menekan kepalanya pada tubuh Wulan dan menangis dengan sedih. Saat ini, para dokter terkenal dari berbagai rumah sakit bergegas datang, tapi di hadang oleh Azka di depan pintu, mereka sud
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-15
Baca selengkapnya

Bab 233

Kevin menemani Elmira naik taksi dan pergi menuju perusahaan Dream Music. Setelah sampai di depan perusahaan Dream Music penuh dengan mobil mewah, ada BMW, Audi, Mercedes.Saat ini, sepasang pria dan wanita turun dari sebuah mobil, pria itu sepertinya seorang penyanyi, dia mengenakan anting dan kalung, wanita itu ternyata teman satu grup Elmira, Natasha, Aurel dan Keisha juga sudah sampai."Dia bukan pacar Elmira kan? Pakaian apa yang dia kenakan itu? Pantas saja dia sangat cocok dengan Elmira, mereka berdua memang pasangan yang sederajat.""Mereka naik taksi datang ke sini? Aku tidak salah lihat kan? kelihatannya dia berumur dua puluh tahun, bahkan mobil saja tidak punya kan?""Apakah kamu tidak mendengar Elmira saat memperkenalkan diri dia mengatakan bahwa dirinya datang dari kampung, biaya sekolahnya saja dia hanya mengandalkan tabungan dari ibunya, naik taksi baginya saja sudah sebuah kemewahan, membeli mobil untuk dia bukankah hanya sekedar mimpinya saja?" Kata Natasha dan tiga o
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-17
Baca selengkapnya

Bab 234

Devina mengira mobil yang dia kendarai akan berhenti, tapi ternyata tidak. Lajunya semakin lama semakin cepat, menabrak sekelompok anak muda itu dan melaju ke arah Adrian!Melihat mobil itu mengarah kepadanya, Devina diam dab terkejut. Dia menutup telinganya dan berteriak keras, lalu menutup matanya, sesaat dia sebelum menutup matanya, Devina melihat wajah pria itu. Mobil itu menabrak Adrian, di saat yang sama, Devina yang dekat dengannya juga terkejut hingga terpental tidak jauh, saat dia membuka matanya ternyata mobil itu sudah hilang.Devina langsung lari dengan gugup dan ketakutan, karena adrenalin yang berjalan, dia tiba-tiba merasa dirinya seperti seorang putri, di saat kritis, seorang pangeran datang untuk menyelamatkan dirinya, pria di dalam mobil ituadalah "pangeran"-nya, mengingat wajah pria itu, Devina merasa dia sangat amat tampan!Keesokan harinya, Devina mulai mencari sosok pria itu di kota. Pada akhirnya, petunjuk dari hasil pencariannya adalah pria itu kemungkinan bes
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-17
Baca selengkapnya

Bab 235

Kevin menutup teleponnya, pameran mobil itu berkata, mobil Mercedes yang dirinya pesan perlu dirakit terlebih dahulu, berbagai tes keamanan juga perlu dijalankan melalui perizinan dan lain-lain. Dan juga perlu beberapa bulan bisa sampai ke indonesia. Kevin menambahkan 10 juta dan meminta mereka mempercepat produksinya.Pameran mobil itu menyetujuinya, Kevin meminta manajer bank, Indra, mengirimkan mereka 10 juta. Kevin sama sekali tidak peduli dengan uang, asalkan Mercedes nya sampai dengan cepat.Saat dia ingin pergi, dia menyadari ada beberapa mahasiswa melewati dia yang menatap dirinya dengan mata meledek, ada yang melewati Kevin dan tersenyum menoleh melihat dia, mereka mendengar percakapannya dan mengira dia orang gila.Kevin tersenyum menggelengkan kepalanya, seperti "aku menertawakan orang yang tidak aku kenali".Saat ini, seorang wanita cantik berdiri di depan Kevin sambil berbincang di telepon. Kevin melihat dia tanpa berkata-kata, dia sudah jelas sedang meledek dirinya. Kev
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-18
Baca selengkapnya

Bab 236

Saat ini, dia sedang tersenyum pelan pada Kevin. Kevin tidak mengerti, mengapa dia maumembantunya membayar minuman ini dan Kevin ingin berkata terima kasih kepadanya.Sahira menarik Devina, berbicara sambil mengerutkan alis "Kenapa kamu masih mau membayar untuknya? Dia hanya bisa berkhayal saja, Mercedes saja dia hanya membual. Aku rasa dia sudah tergila-gila dengan uang, kemungkinan dia juga bukan orang baik. Sebaiknya kamu jangan mempedulikannya..."Meski Kevin telah menolong Devina, namun Sahira tidak mempedulikannya sedikitpun. Dia merasa, Kevin tidak sehebat yang dikatakan Devina, dia hanya pandai berbual dan tidak bisa berbuat apa-apa."Sahira!" Mendengar ucapan Sahira, Devina tampak sedikit marah. Tidak peduli apakah Kevin tadi berbual atau tidak di telepon, di dalam hati Devina, Kevin akan selalumenjadi pahlawan besarnya!Kevin mendengar ucapan Sahira, namun dia mulai curiga. Sahira berkata "Jangan pedulikan dia", apa maksudnya? Kevin bukan hanya terpikir Dinda dan Nina, saa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-18
Baca selengkapnya

Bab 237

"Apa kamu tidak apa-apa?" Kevin bertanya dengan penuh perhatian, lalu membantu Devina berjalan."Pergelangan kaki agak sakit..." sikap Devina pun seketika menjadi lembut."Pelan-pelan…"Kevin membantu Devina yang terpincang, lalu berjalan ke batu yang ada di samping. Hati Devina seketika menjadi senang karena Kevin telah membantunya."Pergelangan kakiku sakit, tolong bantu aku pijat…" Devina berkata dengan lembut sambil menatap mata Kevin.Melihat Devina yang kasihan itu, Kevin pun menjadi tidak tegaan untuk menolak permintaannya. Lagi pula dirinya yang membuat dia terjatuh, sudah lah, pijat saja.Kevin berlutut di depan Devina, memegang kakinya, melepaskan sepatu datar nya dan menggerakkan pergelangan kaki Devina dengan pelan.Di lapangan ini, ada para mahasiswa yang sedang duduk membaca buku di sana melihat situasi ini. Siapa lagi yang masih bisa serius membaca buku? Mereka semua diam-diam menatap Kevin dan Devina.Mereka merasa iri dan cemburu. Wanita yang duduk di atas batu itu be
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-19
Baca selengkapnya

Bab 238

"Iya, bukan hanya pernah bertemu, kamu juga pernah membantu menyelesaikan masalah besarku..." kata Devina sambil menganggukan kepala. Devina menjelaskan situasi hari itu pada Kevin. Kevin baru teringat dan sepertinya memang ada wanita ini di tempat itu."Saat itu aku sudah tidak tahu harus berbuat apa. Untung saja kamu muncul tepat pada waktunya dan memukul mereka semua. Aku merasa kamu sangat tampan. Jadi aku mencari-cari petunjuk untuk datang ke Universitas bintang dan menemukanmu.""Ternyata begitu..." Kevin mengangguk kepala pelan. Saat ini dia baru percaya bahwa Devina datang bukan untuk menipu uangnya.Saat ini, Sahira berjalan cepat ke hadapan Devina. Tadi dia tidak bersepeda, dia hanya berjalan mengikutinya dari belakang. Melihat sepeda yang sudah terguling di lapangan, Sahira bertanya khawatir "Devina, apakah kamu tidak apa-apa?"Devina tidak mempedulikannya, tatapan matanya hanya diarahkan pada wajah Kevin."Jadi, apakah kamu bersedia berpacaran denganku?" saat ini Devina sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-19
Baca selengkapnya

Bab 239

"Kelihatannya kalian sangat mesra." Kata Devina sambil tersenyum, namun hatinya sangat iri "Tapi jangan kira aku bisa membiarkan kamu diberikan padanya begitu saja. Bagiku, kelebihan dia hanyalah karena mengenalmu lebih awal saja. Kita tidak tahu kamu akan hidup dengan siapa nanti, itu semua belum ditentukan.""Aku tadi sudah mengatakannya dengan jelas. Aku akan menjaganya seumur hidup. Jika kamu bosan tidak ada kerjaan, sebaiknya menjauh dariku." kata Kevin tanpa sungkan."Kamu memarahiku? Tidak masalah, aku akan membuat kamu menutupi rasa bersalahmu." Devina tidak marah sedikitpun. Dia tertawa dengan percaya diri, namun hatinya hancur."Kamu..." Kevin benar-benar tidak pernah bertemu wanita seperti ini. Memarahinya, namun tidak marah. Devina ini seperti sudah menargetkan sasaran. Hal ini membuat Kevin merasa dia seperti kapas, yang dapat dengan gampang menghabiskan energinya dan membuat dirinya tidak bisa berbuat apa-apa."Apa mau mu agar kamu dapat melepaskanku?" Kevin melototi Dev
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-20
Baca selengkapnya

Bab 240

"Kalau gitu aku tidak usah pergi..." Kevin tidak memasukkan ucapan Sahira ke dalam hatinya, juga tidak menganggap pesta ini sama sekali."Tidak apa, penampilanmu seperti ini juga tampan. Ayo naik." kata Devina sambil tersenyum kegirangan.Kevin duduk di kursi penumpang di belakang. Devina menyalakan mobil. Melihat Devina memarkirkan mobil di sekitar Perumahan Pulau Indah, Kevin menjadi bingung."Kenapa berhenti?""Pesta hari ini diadakan di wilayah kecil ini." kata Devina dengan menawan "Kalian turun dulu. Aku akan memarkirkan mobil."Kevin dan Sahira turun dari mobil. Kevin mengamati wilayah kecil ini. Dalam hati ia berpikir, untung saja Elmira pergi latihan di perusahaan Dream Music. Jika Elmira melihat mereka bersama pasti akan bahaya. Dia sekarang hanya ingin segera mengakhiri pesta ini dan menjaga jarak dengan Devina."Uh! Melihat tatapan matamu itu, sepertinya kamu belum pernah mendatangi wilayah yang sebagus ini kan?" Sahira tertawa melihat Kevin yang bengong.Kevin menatap Sah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2223242526
...
88
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status