Share

Bab 234

Author: Lembayung
last update Last Updated: 2023-01-17 20:41:17

Devina mengira mobil yang dia kendarai akan berhenti, tapi ternyata tidak. Lajunya semakin lama semakin cepat, menabrak sekelompok anak muda itu dan melaju ke arah Adrian!

Melihat mobil itu mengarah kepadanya, Devina diam dab terkejut. Dia menutup telinganya dan berteriak keras, lalu menutup matanya, sesaat dia sebelum menutup matanya, Devina melihat wajah pria itu. Mobil itu menabrak Adrian, di saat yang sama, Devina yang dekat dengannya juga terkejut hingga terpental tidak jauh, saat dia membuka matanya ternyata mobil itu sudah hilang.

Devina langsung lari dengan gugup dan ketakutan, karena adrenalin yang berjalan, dia tiba-tiba merasa dirinya seperti seorang putri, di saat kritis, seorang pangeran datang untuk menyelamatkan dirinya, pria di dalam mobil itu

adalah "pangeran"-nya, mengingat wajah pria itu, Devina merasa dia sangat amat tampan!

Keesokan harinya, Devina mulai mencari sosok pria itu di kota. Pada akhirnya, petunjuk dari hasil pencariannya adalah pria itu kemungkinan bes
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Manusia 30 Triliun   Bab 235

    Kevin menutup teleponnya, pameran mobil itu berkata, mobil Mercedes yang dirinya pesan perlu dirakit terlebih dahulu, berbagai tes keamanan juga perlu dijalankan melalui perizinan dan lain-lain. Dan juga perlu beberapa bulan bisa sampai ke indonesia. Kevin menambahkan 10 juta dan meminta mereka mempercepat produksinya.Pameran mobil itu menyetujuinya, Kevin meminta manajer bank, Indra, mengirimkan mereka 10 juta. Kevin sama sekali tidak peduli dengan uang, asalkan Mercedes nya sampai dengan cepat.Saat dia ingin pergi, dia menyadari ada beberapa mahasiswa melewati dia yang menatap dirinya dengan mata meledek, ada yang melewati Kevin dan tersenyum menoleh melihat dia, mereka mendengar percakapannya dan mengira dia orang gila.Kevin tersenyum menggelengkan kepalanya, seperti "aku menertawakan orang yang tidak aku kenali".Saat ini, seorang wanita cantik berdiri di depan Kevin sambil berbincang di telepon. Kevin melihat dia tanpa berkata-kata, dia sudah jelas sedang meledek dirinya. Kev

    Last Updated : 2023-01-18
  • Manusia 30 Triliun   Bab 236

    Saat ini, dia sedang tersenyum pelan pada Kevin. Kevin tidak mengerti, mengapa dia maumembantunya membayar minuman ini dan Kevin ingin berkata terima kasih kepadanya.Sahira menarik Devina, berbicara sambil mengerutkan alis "Kenapa kamu masih mau membayar untuknya? Dia hanya bisa berkhayal saja, Mercedes saja dia hanya membual. Aku rasa dia sudah tergila-gila dengan uang, kemungkinan dia juga bukan orang baik. Sebaiknya kamu jangan mempedulikannya..."Meski Kevin telah menolong Devina, namun Sahira tidak mempedulikannya sedikitpun. Dia merasa, Kevin tidak sehebat yang dikatakan Devina, dia hanya pandai berbual dan tidak bisa berbuat apa-apa."Sahira!" Mendengar ucapan Sahira, Devina tampak sedikit marah. Tidak peduli apakah Kevin tadi berbual atau tidak di telepon, di dalam hati Devina, Kevin akan selalumenjadi pahlawan besarnya!Kevin mendengar ucapan Sahira, namun dia mulai curiga. Sahira berkata "Jangan pedulikan dia", apa maksudnya? Kevin bukan hanya terpikir Dinda dan Nina, saa

    Last Updated : 2023-01-18
  • Manusia 30 Triliun   Bab 237

    "Apa kamu tidak apa-apa?" Kevin bertanya dengan penuh perhatian, lalu membantu Devina berjalan."Pergelangan kaki agak sakit..." sikap Devina pun seketika menjadi lembut."Pelan-pelan…"Kevin membantu Devina yang terpincang, lalu berjalan ke batu yang ada di samping. Hati Devina seketika menjadi senang karena Kevin telah membantunya."Pergelangan kakiku sakit, tolong bantu aku pijat…" Devina berkata dengan lembut sambil menatap mata Kevin.Melihat Devina yang kasihan itu, Kevin pun menjadi tidak tegaan untuk menolak permintaannya. Lagi pula dirinya yang membuat dia terjatuh, sudah lah, pijat saja.Kevin berlutut di depan Devina, memegang kakinya, melepaskan sepatu datar nya dan menggerakkan pergelangan kaki Devina dengan pelan.Di lapangan ini, ada para mahasiswa yang sedang duduk membaca buku di sana melihat situasi ini. Siapa lagi yang masih bisa serius membaca buku? Mereka semua diam-diam menatap Kevin dan Devina.Mereka merasa iri dan cemburu. Wanita yang duduk di atas batu itu be

    Last Updated : 2023-01-19
  • Manusia 30 Triliun   Bab 238

    "Iya, bukan hanya pernah bertemu, kamu juga pernah membantu menyelesaikan masalah besarku..." kata Devina sambil menganggukan kepala. Devina menjelaskan situasi hari itu pada Kevin. Kevin baru teringat dan sepertinya memang ada wanita ini di tempat itu."Saat itu aku sudah tidak tahu harus berbuat apa. Untung saja kamu muncul tepat pada waktunya dan memukul mereka semua. Aku merasa kamu sangat tampan. Jadi aku mencari-cari petunjuk untuk datang ke Universitas bintang dan menemukanmu.""Ternyata begitu..." Kevin mengangguk kepala pelan. Saat ini dia baru percaya bahwa Devina datang bukan untuk menipu uangnya.Saat ini, Sahira berjalan cepat ke hadapan Devina. Tadi dia tidak bersepeda, dia hanya berjalan mengikutinya dari belakang. Melihat sepeda yang sudah terguling di lapangan, Sahira bertanya khawatir "Devina, apakah kamu tidak apa-apa?"Devina tidak mempedulikannya, tatapan matanya hanya diarahkan pada wajah Kevin."Jadi, apakah kamu bersedia berpacaran denganku?" saat ini Devina sa

    Last Updated : 2023-01-19
  • Manusia 30 Triliun   Bab 239

    "Kelihatannya kalian sangat mesra." Kata Devina sambil tersenyum, namun hatinya sangat iri "Tapi jangan kira aku bisa membiarkan kamu diberikan padanya begitu saja. Bagiku, kelebihan dia hanyalah karena mengenalmu lebih awal saja. Kita tidak tahu kamu akan hidup dengan siapa nanti, itu semua belum ditentukan.""Aku tadi sudah mengatakannya dengan jelas. Aku akan menjaganya seumur hidup. Jika kamu bosan tidak ada kerjaan, sebaiknya menjauh dariku." kata Kevin tanpa sungkan."Kamu memarahiku? Tidak masalah, aku akan membuat kamu menutupi rasa bersalahmu." Devina tidak marah sedikitpun. Dia tertawa dengan percaya diri, namun hatinya hancur."Kamu..." Kevin benar-benar tidak pernah bertemu wanita seperti ini. Memarahinya, namun tidak marah. Devina ini seperti sudah menargetkan sasaran. Hal ini membuat Kevin merasa dia seperti kapas, yang dapat dengan gampang menghabiskan energinya dan membuat dirinya tidak bisa berbuat apa-apa."Apa mau mu agar kamu dapat melepaskanku?" Kevin melototi Dev

    Last Updated : 2023-01-20
  • Manusia 30 Triliun   Bab 240

    "Kalau gitu aku tidak usah pergi..." Kevin tidak memasukkan ucapan Sahira ke dalam hatinya, juga tidak menganggap pesta ini sama sekali."Tidak apa, penampilanmu seperti ini juga tampan. Ayo naik." kata Devina sambil tersenyum kegirangan.Kevin duduk di kursi penumpang di belakang. Devina menyalakan mobil. Melihat Devina memarkirkan mobil di sekitar Perumahan Pulau Indah, Kevin menjadi bingung."Kenapa berhenti?""Pesta hari ini diadakan di wilayah kecil ini." kata Devina dengan menawan "Kalian turun dulu. Aku akan memarkirkan mobil."Kevin dan Sahira turun dari mobil. Kevin mengamati wilayah kecil ini. Dalam hati ia berpikir, untung saja Elmira pergi latihan di perusahaan Dream Music. Jika Elmira melihat mereka bersama pasti akan bahaya. Dia sekarang hanya ingin segera mengakhiri pesta ini dan menjaga jarak dengan Devina."Uh! Melihat tatapan matamu itu, sepertinya kamu belum pernah mendatangi wilayah yang sebagus ini kan?" Sahira tertawa melihat Kevin yang bengong.Kevin menatap Sah

    Last Updated : 2023-01-20
  • Manusia 30 Triliun   Bab 241

    Kevin menelan ludah, ucapan Sahira memang benar adanya, tapi yang dia katakan juga tidak bohong. Dia memang memiliki villa di Perumahan Pulau Indah, selain itu villa termahal yang ada di dalam sana juga miliknya."Sahira", Devina menarik Sahira, ucapannya ini sangat tidak enak didengar "Mungkin saja ucapannya memang benar?"Devina dari dalam hati tersirat sebuah harapan, bahwa Kevin tidak sedang membohonginya"Benarkah? Devina, kamu jangan mau dibodohi. Aku rasa dia pasti bekerja paruh waktu di wilayah ini, sehingga dia memiliki kartu gerbang ini." Sahira tertawa dengan lepas. Dia menunjuk ke post piket di depan gerbang, menatap Kevin "Apakah kamu berani ikut aku ke sana dan bertanya? Jika kamu adalah penduduk di sini, mereka pasti akan mengenalimu!"Kevin tidak bicara, dia tidak ada hubungan apapun dengan Sahira dan Devina, untukapa mencari masalah?Sekarang malah lebih baik, dengan begini bisa mencegah mereka tahu bahwa dirinya sebenarnya memiliki banyak uang dan mencegah memiliki

    Last Updated : 2023-01-22
  • Manusia 30 Triliun   Bab 242

    "Siapa tahu? Aku dengar dari staf yang bekerja di sini, dia sudah membeli villa ini lebih dari satu bulan, tapi tidak pernah sekalipun tinggal di dalamnya. Mungkin saja dia masih punya banyak rumah yang lebih baik." Sahira membayangkan rupa bos muda itu di dalam benaknya dan berkata dengan konyol "Jika aku berkesempatan bertemu dengannya, aku sungguh ingin memeluk dan menciumnya. Dia pasti seorang pria tampan.""Uhuk uhuk..."Mendengar ucapan Sahira, Kevin yang ada di samping itu pun batuk. Sahira menatap tidaksenang pada Kevin."Maaf, aku tersedak..." Kevin bergegas meminta maaf."Huft!" Sahira mana mungkin tidak melihatnya, dia ini pasti merasa geli dengan ucapannya tadi "Dasar pria pecundang. Bukannya kamu tadi bilang kamu tinggal di sini? Katakan padaku, villa yang mana milikmu itu? Katakan lah jika kamu punya keberanian!""Emm..." Kevin spontan melirik ke villa yang ada di atas pulau itu."Apa yang kamu lihat! Villa itu tidak akan bisa kamu beli..." kata Sahira dengan nafas tere

    Last Updated : 2023-01-22

Latest chapter

  • Manusia 30 Triliun   Bab 877

    "Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ

  • Manusia 30 Triliun   Bab 876

    "Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 875

    Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara

  • Manusia 30 Triliun   Bab 874

    Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 873

    "Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,

  • Manusia 30 Triliun   Bab 872

    " Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb

  • Manusia 30 Triliun   Bab 871

    "Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 870

    "Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 869

    Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status