Share

Bab 241

Penulis: Lembayung
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-22 20:03:08

Kevin menelan ludah, ucapan Sahira memang benar adanya, tapi yang dia katakan juga tidak bohong. Dia memang memiliki villa di Perumahan Pulau Indah, selain itu villa termahal yang ada di dalam sana juga miliknya.

"Sahira", Devina menarik Sahira, ucapannya ini sangat tidak enak didengar "Mungkin saja ucapannya memang benar?"

Devina dari dalam hati tersirat sebuah harapan, bahwa Kevin tidak sedang membohonginya

"Benarkah? Devina, kamu jangan mau dibodohi. Aku rasa dia pasti bekerja paruh waktu di wilayah ini, sehingga dia memiliki kartu gerbang ini." Sahira tertawa dengan lepas. Dia menunjuk ke post piket di depan gerbang, menatap Kevin "Apakah kamu berani ikut aku ke sana dan bertanya? Jika kamu adalah penduduk di sini, mereka pasti akan mengenalimu!"

Kevin tidak bicara, dia tidak ada hubungan apapun dengan Sahira dan Devina, untuk

apa mencari masalah?

Sekarang malah lebih baik, dengan begini bisa mencegah mereka tahu bahwa dirinya sebenarnya memiliki banyak uang dan mencegah memiliki
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Manusia 30 Triliun   Bab 242

    "Siapa tahu? Aku dengar dari staf yang bekerja di sini, dia sudah membeli villa ini lebih dari satu bulan, tapi tidak pernah sekalipun tinggal di dalamnya. Mungkin saja dia masih punya banyak rumah yang lebih baik." Sahira membayangkan rupa bos muda itu di dalam benaknya dan berkata dengan konyol "Jika aku berkesempatan bertemu dengannya, aku sungguh ingin memeluk dan menciumnya. Dia pasti seorang pria tampan.""Uhuk uhuk..."Mendengar ucapan Sahira, Kevin yang ada di samping itu pun batuk. Sahira menatap tidaksenang pada Kevin."Maaf, aku tersedak..." Kevin bergegas meminta maaf."Huft!" Sahira mana mungkin tidak melihatnya, dia ini pasti merasa geli dengan ucapannya tadi "Dasar pria pecundang. Bukannya kamu tadi bilang kamu tinggal di sini? Katakan padaku, villa yang mana milikmu itu? Katakan lah jika kamu punya keberanian!""Emm..." Kevin spontan melirik ke villa yang ada di atas pulau itu."Apa yang kamu lihat! Villa itu tidak akan bisa kamu beli..." kata Sahira dengan nafas tere

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-22
  • Manusia 30 Triliun   Bab 243

    "Namanya Kevin, kalian jangan meremehkan Tuan ini, dia bukanlah orang biasa..." kata Sahira sambil tersenyum misterius."Oh..."mendengar ucapan Sahira, semua orang pun mulai mengamati ulang Kevin, apakah mungkin pria berpenampilan seperti pecundang ini adalah keturunan generasi kedua yang kaya dan rendah hati?"Uhuk uhuk," Sahira batuk pelan "Sebulan yang lalu Tuan Kevin memesan sebuah Mercedespaling top senilai 60 milyar. Mobil ini sekarang sedang diproduksi di luar negeri dengan suku cadang teratas di dunia..."Mendengar hal ini, semua orang terkejut. Sementara Kevin dan Devina mengerutkan kening, mereka tahu, Sahira dari awal tidak seperti ingin memuji Kevin."Tuan Kevin ini merasa pembuatan mobilnya terlalu lama, jadi dia menambahkan uang 10 juta agar produksinya dipercepat dan dalam 1 minggu mobil itu sudah harus tiba di tangannya..." ujar Sahira melebih-lebihkan, ekspresi bercandanya muncul di wajah.Awalnya orang-orang percaya bahwa Kevin adalah keturunan kedua keluarga kaya y

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-23
  • Manusia 30 Triliun   Bab 244

    Devina adalah wanita idaman mereka. Hati mereka tidak bisa menerima kenyataan ini. Devina berhasil didapatkan oleh seorang pria pecundang Kevin ini."Yang kami katakan tidak salah, 'kan?" kata pria muda itu pada Devina, "Devina, Sebenarnya jika kamu sungguh ingin mencari pacar palsu, aku bisa membantumu...""Dan juga aku.""Aku juga bisa. Setidaknya kami lebih baik dari pada pria pecundang ini?"Melihat orang-orang yang sok pintar ini, Devina tertawa pelan."Siapa yang bilang dia adalah pacar palsuku?" tanya Devina sambil tertawa kecil. Semua orang menatap Devina heran, Devina yang begitu berkelas, kenapa bisa pergi mencari pecundang seperti Kevin ini?Sementara saat ini, Devina menatap Kevin.Kevin termenung sejenak, menatap wajah kecil Devina yang cantik seperti bunga persik di musim semi. Dia menatap kedua mata Devina yang cemerlang. Mata yang gelap dan lincah itu sedikit bergetar dan hatinya pun tersentuh tanpa disadari.Devina tiba-tiba bergerak, dia menatap mata Kevin, menjinjit

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-23
  • Manusia 30 Triliun   Bab 245

    Beberapa keturunan keluarga kaya ini memarahi Kevin dengan sangat emosi."Apa yang kalian lakukan?" Devina berdiri di hadapan Kevin lagi."Devina, dia ini pasti sengaja melakukannya padamu. Tapi kamu malah melindunginya seperti ini?" Pria muda tadi itu berbicara dengan heran sambil menunjuk Kevin."Tidak peduli apa yang dia lakukan terhadapku, ini adalah masalah kami berdua. Tidak ada hubungannya dengan kalian." kata Devina dengan melototkan mata pada mereka.Dia juga memahami mengapa Kevin mendorongnya. Dia pasti teringat dengan pacarnya sendiri, lalu dia merasa bersalah, sehingga mendorongnya begitu. Ini membuktikan bahwa Kevin adalah pria baik yang konsisten.Meskipun Kevin membuat Devina hilang harga diri, tapi Devina tidak peduli, karena dia telah melihat bahwa Kevin memang pria yang pantas dikejar. Ucapan Devina seketika membuat orang-orang tidak bisa berkutik, mereka menatap Devina heran, lalu melihat lagi Kevin.Mereka ingin sekali meninju Kevin, tapi mereka tidak punya alasan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-24
  • Manusia 30 Triliun   Bab 246

    "Dimas, Adrian pasti akan datang kan?" Ada orang yang bertanya balik pada Dimas. Dimas dan Adrian Berada di posisi tertinggi di antara sekelompok orang ini, mereka adalah sahabat terbaik. Dimas pasti mengetahui kondisi Adrian."Dia tidak akan datang." ujar Dimas."Beberapa hari yang lalu dia mengutarakan perasaan pada kakak, tapi dia ditabrak oleh seorang pria muda hingga mobilnya terbalik. Lukanya tidak ringan. Dia sekarang masih terbaring di rumah sakit."Semua orang terkejut, siapa yang berani-beraninya menabrak mobil Adrian? Dia tidak tahu bahwa Adrian bisa saja memanggil para gangster."Astaga, Dimas, apakah kamu tahu siapa yang melakukannya?""Berani-beraninya dia menabrak Adrian, apa dia tidak ingin hidup lagi?""Mari cari waktu untuk menjenguk Adrian. apakah ada yang perlu kita bantu untuknya?""Baik, sementara ini meski Adrian terbaring di rumah sakit, tapi dia sedang menyelidiki orang itu. Jika bocah itu sudah ditemukan, dia pasti akan memanggil kalian..." Selesai Devina men

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-24
  • Manusia 30 Triliun   Bab 247

    "Kenapa tidak tampak Adrian?" Dinda mengikuti Dimas kurang lebih sudah beberapa hari, dia juga pernah bertemu dengan Adrian."Dia mengutarakan perasaannya pada kakakku, namun ditabrak oleh seorang priabusuk. Sekarang dia terbaring di rumah sakit." Saat Dimas berbicara, jaraknya sangat dekat. Tatapan matanya hanya fokus di bibir Dinda, hatinya merasa geli."Oh begitu. Apakah kakak sepupumu telah datang?" Dinda tahu keluarga Dimas sangat berduit, jadi dia ingin segera menjalin hubungan baik dengan keluarganya."Kakak, kemari dan temui calon adik iparmu." kata Dimas terhadap Devina yang berada di antara orang-orang."Kakak sepupu..." Dinda mengikuti arah pandangan Dimas, senyumannya menjadi kaku saat melihat Kevin yang berdiri di sisi Devina.Beberapa hari ini, Dinda tidak pergi kuliah. Ini karena sejak dia mengembalikan bajudi butik milik Kevin, dan ini pertama kalinya bertemu dengan Kevin.Suasana hatinya bergelombang tidak terkendali."Sayangku, ada apa?" Dimas melihat Dinda fokus p

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • Manusia 30 Triliun   Bab 248

    "Memang." kata Dimas bangga "Saat itu Dinda menangis histeris, saat aku bertanya mengapa, ternyata dia punya hutang sebanyak 300 jutaan. Mungkin dia melihat aku punya uang, jadi dia menarik tanganku dan memintaku membantunya melunasi hutang, dengan begitu dia bersedia menjadi pacarku, terserah mau dimainkan seperti apa. Jujur saja, aku tidak kekurangan wanita. Tapi penampilannya ini sangat sesuai dengan seleraku. 30 juta saja bukan apa-apa, jadi aku memberikannya dengan santai. Begitulah, dia sekarang menjadi pacarku.""Dimas dermawan, 300 juta dihabiskan dengan begitu saja.""Dimas, karena dia sesuai dengan seleramu, kamu pasti akan bermain lebih lama kan? Dan tidak akan sama seperti yang dulu, tidak sampai 1 bulan sudah diputuskan."L"Omong kosong. Aku ini sudah kehabisan uang sebanyak 300 juta. Jika aku tidak 'meneliti' sampai kedalam-dalamnya, bukankah uang ini dikeluarkan sia-sia?" Meski Dimas adalah keturunan kedua orang kaya, tapi dia menghabiskan uang juga sangat jeli."Aku s

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • Manusia 30 Triliun   Bab 249

    "Aku hanya ingin memberitahumu, Dimas itu hanya ingin mempermainkanmu. Ketika kamu tidak di sana, dia berkata bahwa dia hanya ingin menidurimu. Dan sebelum kamu datang kemari, aku melihat langsung dia sedang merangkul dan mencium seorang wanita..." Kata Kevin dengan nada cemas."Lalu kenapa?" kata Dinda dengan santai dan ini langsung membuat Kevin membisu "Intinya, aku tahu, Dimas hanya ingin bermain denganku. Tapi dia memang telah membantuku melunasi hutang dan membelikanku pakaian yang bagus, juga kosmetik. Ini semua sudah cukup.""Tentu saja. Dia memang mempermainkanku, tapi bukankah aku sendiri juga sedang memanfaatkannya? Apalagi jika aku menikah dengannya, seketika aku berubah menjadi nyonya kaya. Meski aku tidak menikah dengannya, aku juga tidak perlu takut. Dia membawaku untuk berkenalan dengan begitu banyak keturunan keluarga kaya. Aku tidak percaya aku tidak bisa menaklukkan satu pria. Aku cukup dapatkan satu dan aku akan hidup enak. Jelas pilihan ini lebih baik daripada mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26

Bab terbaru

  • Manusia 30 Triliun   Bab 877

    "Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ

  • Manusia 30 Triliun   Bab 876

    "Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 875

    Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara

  • Manusia 30 Triliun   Bab 874

    Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 873

    "Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,

  • Manusia 30 Triliun   Bab 872

    " Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb

  • Manusia 30 Triliun   Bab 871

    "Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 870

    "Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 869

    Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status