Kimberly menggigit bibir bawah dengan perasaan cemas.Rasanya, ia ingin kabur saja dari rumah Malik, tapi sepasang kakinya seolah-olah enggan digerakkan untuk berbalik ke arah pintu. Ia justru malah mengikuti Malik berjalan ke ruang tengah.“Kalau berbuat macam-macam aku bakal teriak,” ancam Kimberly.“Silahkan,” jawab Malik santai. “Rumahku cukup kedap suara, Kim. Dan unit di kiri kananku itu kosong, yang di depan juga penghuninya sedang pergi selama beberapa bulan kalau kata satpam.”Mata jernih Kimberly seketika membelalak, mulutnya terbuka untuk berbicara sesuatu, tapi mengatup lagi.Ia semakin cemas dan takut, apalagi saat kini Malik melepas kemejanya, disusul dengan kaos putihnya, yang membuat pria itu terlihat topless. Seakan-akan ingin memamerkan dadanya yang padat dan keras, perut sixpack, dan bisep di kedua lengannya pada Kimberly.“Mau minum apa?” tanya Malik, “aku punya jus mangga, teh manis, kopi dan air putih.”Jemari Kimberly meremas sling bag-nya sambil tak berhenti me
Terakhir Diperbarui : 2023-06-02 Baca selengkapnya