“Mami bangun, Mi. Ayo kita berangkat, nanti kita kesiangan gimana?” Usapan lembut di pipi yang diiringi bisikan pelan di telinganya, membuat Feli membuka kelopak matanya lalu mendapati Kimberly sudah duduk di atas perutnya sembari cekikikan sendiri. “Jam berapa sekarang, Nak?” “Jam lima, Mami.” “Ya Tuhan… masih jam lima, kita nggak bakal kesiangan dong, Sayang,” erang Feli sembari mencubit pipi Kimberly dengan gemas. Tawa Kimberly yang terdengar renyah menggema memenuhi ruangan kamar yang masih diterangi lampu tidur itu. Feli tersenyum lembut lalu membelai puncak kepala putrinya. “Kamu pasti nggak sabar ya, tumben bangun pagi-pagi banget.” “Aku nggak sabaaaar banget, Mi.” Anak itu membuat gerakan lingkaran di udara dengan kedua tangannya. “Tapi papi ke mana, Mi? Kok nggak ada di sini?” Feli berdehem lalu bangkit duduk sembari memeluk Kimberly. Ia sudah bisa menebak Kimberly akan bertanya hal tersebut, karena biasanya anak berpipi chubby itu jarang memasuki kamar ini pagi-pagi b
Terakhir Diperbarui : 2022-11-02 Baca selengkapnya