Semua Bab Jodoh Untuk Wanita Tanpa Rahim: Bab 91 - Bab 100

109 Bab

Bab 91 Lupakan Dendam

Pagi-pagi sekali Rena sudah melihat sang Mami yang sudah rapi dengan setelan pakaian bewarna putih susu. Kedua matanya mengerjap pelan sembari mengumpulkan nyawa selepas bangun tidur itu.“Morning, Sayang,” sapa Nyonya Adhisty yang kini mendaratkan kecupan ringannya di pipi kanan sang Putri. “Cuci muka dan sikat gigi gih. Mami udah siapin sarapan untuk kita.”“Hemm. Mami mau ke mana jam segini? Masih juga jam enam,” gumam Rena seraya mengusap pelan sebelah matanya.“Mau ketemu calon besan,” jawab sang Mami straight to the point. Jelas jawaban barusan membuat Rena langsung melebarkan indera penglihatannya. Selang beberapa menit kemudian dia pun mengerucutkan bibir.“Mami tunggu di bawah ya, Sayang. Mau lihat Jason dulu ke kamarnya.” Setengah jam sudah berlalu. Rena berjalan menuruni anak tangga dengan pakaian kerja seperti biasa. Membiarkan rambut panjangnya tergerai dengan sebuah jepitan rambut yang mempermanis bagian kiri kepalanya.“Anak Mami mema
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-07
Baca selengkapnya

Bab 92 Ada Yang Lebih Parah

Meskipun sudah diperingatkan oleh sang suami, Tita masih saja keras kepala. Dia sengaja tak ikut menjemput kepulangan Bara dari rumah sakit karena ingin bertemu dengan seseorang.“Sandra sini!!” Seruan tadi membuat sang empu nama menoleh ke arah sumber suara. Langkahnya langsung berpindah ke arah Tita.“Sorry, Kak. Tadi aku harus ngurusin perpanjangan kontrak yang da di Bali makanya lama.”“Loh. Bukannya kamu bilang sudah selesai?” tanya Tita heran.Sandra menggeleng pelan sambil tersenyum. “Aku haus nih. Kakak udah pesan?”“He eh. Udah,” gumam Tita. Model cantik yang duduk di seberangnya itu kemudian memanggil seorang pelayan lalu mengucapkan pesanannya dalam hitungan detik.“Kak Tita mau nambah yang lain?”“Enggak ah. Tadi Kakak udah makan di rumah. Makanya cuma pesan minuman aja. Takutnya mual. Bawaan si jabang bayi mungkin ya,” gumam Tita sambil mengelus perutnya yang masih rata.“Ya udah deh. Aku pesan salad sayur sama jus aja kalau gitu.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-12
Baca selengkapnya

Bab 93 Tiga Pria

“Dia itu aneh, Ma. Sumpah.”            Rena dan sang Mami kemudian saling pandang lalu menoleh ke arah Sandra yang masih saja meluapkan emosinya. Sungguh gadis muda itu sangat mengutuk pertemuannya dengan Jason.“Minum dulu nih,” tawar Rena seraya menyerahkan segelas air hangat kepada anak sambung Maminya tersebut.“Makasih,” gumam Sandra yang langsung menenggak minuman tadi nyaris tak bersisa.            Setelah memastikan Sandra tenang, Nyonya Adhisty pun mendekat lalu mengelus pundak sang gadis dengan lembut.“Mungkin cara komunikasi kalian aja yang salah. Makanya jadi begini.”“Maksud Mama?”“Jason itu baik loh sebenarnya.”“Jadi Mama enggak percaya sama kata-kata aku? Baru tinggal sebentar aja sama dia udah dicuci otaknya,” ketus
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-13
Baca selengkapnya

Bab 94 Terserah

Semua orang sepertinya sudah ke luar dari sana. Pun Tora yang kini sedang berjalan ke arah Bara.“Papa mana?” tanya Bara yang masih tampak cemas.“Papa ...enggak ada di dalam.” Belum sempat Tora melanjutkan cara untuk mencari sang Papa lagi, derap langkah yang semakin mendekat membuat keduanya menoleh secara serempak.“Papa!!” Tuan William tampak bingung melihat raut wajah kedua Putranya yang begitu khawatir. Usai menyimpan gawainya di dalam saku celana, dia pun bergegas mendekat.“Papa baik-baik aja?” tanya Tora mendahului.“Iya tentu. Memangnya ada apa? Dan ... kenapa di toilet sana?” ucap sang Papa balik bertanya. Lantas Tora pun menjelaskan apa yang terjadi dengan cara singkat.“Papa tadi ke toilet yang ada di sudut yang sana,” tunjuk Tuan William ke arah barat daya mata angin. “Ada telepon dari teman main golf Papa tadi, makanya jalan agak jauhan,” terangnya kemudian.“Syukurlah. Kami sangat mencemaskan Papa tadinya,” gumam Tora. “A
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-14
Baca selengkapnya

Bab 95 Amit-Amit

“Sayang, ayo dong. Jangan kelamaan. Nanti kita bisa telat.” Suara sang Papa barusan membuat Sandra memutar malas bola matanya. Sungguh dia sangat berat hati untuk kembali menginjakkan kaki ke rumah kediaman keluarga Rhaksana. Bukan karena Rena atau yang lainnya, wanita itu enggan melihat Jason sejak kejadian siang tadi.“Papa pergi sendiri aja kenapa sih? Harus ya ditemani sama aku?” gerutu Sandra yang kemudian mengerucutkan bibirnya.Tuan Jimmy mengangguk cepat. “Iya dong. Papa enggak enak kalau ke sana sendirian.” Mau tak mau akhirnya dia mendampingi sang Papa untuk menjenguk Mama sambungnya seperti yang sudah disepakati. Sandra hanya mengulum senyum ketika mereka singgah untuk membelikan sebuket bunga mawar dan beberapa buah tangan di perjalanan.Tampak bahwa cinta yang tumbuh di hati kedua orangtuanya seolah tak lekang dimakan oleh waktu. Dalam hati dia bisa berharap semoga kelak akan menemukan pasangan sebaik Papanya untuk hal memanjakan seorang istri.“Ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-15
Baca selengkapnya

Bab 96 Wanita Spesial

Hal yang begitu dinantikan namun juga dikhawatirkan oleh seorang Serena Queen Adhisty pun tiba. Gadis itu masih menatap dirinya di depan cermin meskipun sudah menyelesaikan riasannya seperempat jam yang lalu. Hingga suara derit pintu yang berbunyi barulah mengalihkan atensinya.“Sayang,” sapa sang Mami sambil tersenyum. Setelah dua hari sempat pulang ke rumah sang suami, kini Nyonya Adhisty kembali lagi menemani Putrinya.“Aku ‘kan udah bilang bisa pergi sendiri,” gumam Rena. “Kita bisa bertemu di klinik dokter saja nanti.”“Sayang, Mami ‘kan udah bilang akan menemani kamu. Jadi mulai sekarang please jangan tolak Mami lagi ya.”“Bukannya gitu, Mi. Aku enggak enak sama Om Jimmy,” keluh Rena.Sang Mami justru menggeleng cepat. “It’s okay. Sejak kami memutuskan untuk menikah, dia sudah berjanji akan menerima Mami dan segala yang bersangkutan dengan hidup Mami. Termasuk kamu, Nak.” Rena hanya tersenyum samar lalu menghamburkan diri ke pelukan wanita yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-16
Baca selengkapnya

Bab 97 Aku Kangen

"Maafin Tante ya, Ganteng. Tante enggak tahu kalau yang kamu maksud itu ternyata ... Rena."Bara mengangguk lalu menghela napasnya sejenak. Satu telapak tangan besarnya mengusap wajah karena tak tahu harus berbuat apalagi."Sekarang jelasin ke aku, Tan. Apa benar dia mengidap sindrom itu?" tanya Bara yang tak bisa lagi menyembunyikan rasa penasarannya. Diamnya Adik dari almarhumah Mamanya itu membuat Bara langsung mengerti."Apapun yang terjadi aku tetap ingin bersama Rena, Tan," ucapnya kemudian dengan penuh keyakinan.Dokter Cintya mengangguk sambil tersenyum. "Kamu sudah tahu apa risikonya 'kan, Bar? Kamu takkan bisa punya anak kalau menjadikannya istri.""Aku tak peduli. Aku hanya ingin bersamanya," tegas Bara lagi."Tante bangga sama kamu. Semoga Rena mau cepat berdamai dengan keadaan ya. jangan paksa dia.”Bara mengiyakan dengan lirih.“Kalau gitu sekarang pergi kejar dia. Mungkin saja dia salah paham dengan kedatangan kamu kemari.""Tante benar. Aku tak ingin membuang waktu lag
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-18
Baca selengkapnya

Bab 98 Api Cemburu

Karena tak ingin sang gadis menjadi semakin marah, Bara pun menyudahi aksi jahilnya. Lantas dia pun bergumam pelan untuk memulai percakapan mereka.“Dokter Cintya itu Tanteku.”“Aku sudah tahu,” ketus Rena.Bara mengulum senyum lalu mencondongkan sedikit tubuhnya. “Ternyata dunia memang sempit ya. Kau datang sendiri kepadanya. Aku dengan mudah bisa mencari info tentangmu.”“Jangan salah paham dulu,” gumam Bara lagi ketika Rena menatapnya sinis. Mantan tampan Rena itu pun kembali menjelaskan. Memberitahu tujuannya datang ke klinik sang Tante untuk mendapatkan informasi seputar sindrom yang diderita oleh permata hatinya tersebut.“Apapun yang terjadi aku takkan mundur,” lanjut Bara di akhir penjabarannya. “Jangan egois.”“Egois?” Dahi Rena mengernyit seketika.“Iya. Kau bahkan langsung menutup diri tanpa mau memberikan kesempatan untukku,” sahut Bara cepat. “Tak ada yang akan menghalangi kita lagi. Jadi ...tolong buka hatimu.” Rena masih bergeming kar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-19
Baca selengkapnya

Bab 99 Pelet??

“Kenapa? Apa kau malu karena dijemput oleh pria sepertiku ya??” Tudingan tersebut membuat Rena terpaku di tempatnya. Sementara Bara merasa rendah diri karena mengingat kondisinya yang belum membaik sampai detik ini.Butuh waktu selama beberapa detik bagi Rena untuk berbicara lagi. “Bicaramu mulai aneh. Sudahlah. Ayo kita pergi.”“Bunganya tidak dibawa sekalian?” gumam Bara dengan raut wajah yang sudah berubah datar.Rena menggeleng cepat. Lantas segera bergerak menuntun Bara ke luar dari ruangannya. Hingga saat berada di mobil pun keduanya tak ada yang bicara. Mantan Rena tersebut masih saja menyimpan rasa cemburu hingga kini.“Kenapa harus makan siang di rumahmu? Bukankah jam segini seharusnya semua pada sibuk bekerja? Maksudku ... walaupun istirahat waktunya sangat singkat bukan?” kata Rena.“Kenapa memangnya? Kau tak suka aku ajak ke rumah?” sungut Bara masih dengan nada ketusnya.Rena pun memutar malas bola matanya. “Astaga. Kenapa lagi sih? Marah-marah tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-20
Baca selengkapnya

Bab 100 Kapan Kau Siap?

Melihat wajah tegang gadis cantik yang ada di dekatnya, Tauan William pun langsung tertawa renyah. Bahkan dia menuangkan sendiri segelas teh lemon agar teman bicaranya itu bisa sedikit rileks.“Aku hanya bercanda, Rena,” gumam Tuan William kemudian. “Aku hanya ingin mengujimu. Apakah masih takut denganku atau tidak. Ternyata masih sama.” Rena menarik kedua sudut bibirnya hingga membentuk lekukan senyuman yang terpaksa. Sungguh dia kaget bukan main dengan ucapan pria paruh baya tersebut. Selang beberapa detik kemudian keduanya kembali mengobrol perihal keseharian masing-masing. Hingga kedatangan Bara ke sana menjadikan perbincangan terjeda.“Kalian ngomongin apa?” tanya mantan Rena menjadi kepo.Tuan William berkedip ke arah sang gadis lalu menatap Putranya sambil tersenyum. “Ini rahasia kami.”“Apa?”Tak ada jawaban dari sang Papa selain ucapan pamit undur diri dari sana. “Terima kasih atas kehadirannya. Jangan kapok ya datang kemari.”Rena mengangguk lalu meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status