Semua Bab Kau Buang Aku, Kunikahi Bosmu: Bab 241 - Bab 250

327 Bab

Bab 241

Bab 241Mata Retno membulat dengan sempurna ketika mendengar pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh anaknya. Dia memang berencana untuk menjual rumah secepatnya, tapi dia juga tak memberitahukan hal itu pada Adi."Ngapain tiba-tiba nanya soal rumah? Masih aman. Ibu nggak berbuat nakal kayak kamu, Di."Adi memicingkan matanya sejenak, tapi pria itu tak terlalu peduli dan langsung berlalu pergi keluar dari kamar ibunya.Setelah Adi keluar, Retno baru bisa bernapas dengan lega. Wanita itu langsung duduk kembali di sisi ranjangnya sambil memijat kening yang terasa berat denyut nyeri.Dia harus segera menjual rumahnya tanpa sepengetahuan Adi karena pria itu bisa saja mengambil bagian. Apalagi sertifikat rumah ini masih ada nama Adi."Dia nggak boleh tahu," lirihnya.Di kamarnya, Adi segera merebahkan diri sambil menatap langit-langit kamar yang temaram karena dia memang sengaja mematikan lampu.Entah mengapa tiba-tiba ingatannya diisi kembali dengan Siti. Dulu mereka berdua menghuni ru
Baca selengkapnya

Bab 242

Bab 242Setelah Siti mengantar kepergian suami serta anaknya, wanita itu kembali masuk ke dalam rumah dan membantu dua rekan kerjanya untuk membersihkan meja makan.Biasanya dia memang sibuk bekerja dengan Sumi dan Bi Yati, tapi setelah menikah dengan Handi, Siti hanya membantu sedikit karena para rekan kerjanya juga menolak.Walaupun begitu dia tetap memperlakukan mereka semua seperti sebelumnya. Tak ada yang berubah kecuali statusnya yang memang sudah menjadi istri Handi."Mbak, biar aku aja yang nyuci piring. Mbak duduk aja," ujar Sumi. Tanpa menunggu waktu lama wanita itu langsung bergegas meletakkan semua piring-piring kotor ke atas wastafel dan mencucinya.Siti hanya bisa menganggukkan kepalanya perlahan dan memilih untuk duduk. Sesekali dia juga mengobrol ringan bersama dengan Sumi. Sedangkan Bi Yati tampak sibuk menyimpan bahan-bahan makanan yang sama digunakan untuk memasak sarapan.Tak terasa waktu telah berlalu cukup lama dan Siti kini tampak menoleh ke arah jam dinding. Di
Baca selengkapnya

Bab 243

Bab 243Mata editor tampak bersinar senang ketika mendengar penuturan Siti."Apa penulis benar-benar akan melakukan jumpa fans?"Siti melakukan kepalanya perlahan tanpa merasa ragu sedikitpun karena wanita itu sudah memutuskan untuk melakukannya. Itu juga merupakan waktu yang tepat baginya untuk menunjukkan kemampuannya secara langsung pada para pengikutnya dan juga orang-orang yang sempat meremehkannya."Ya, saya berniat untuk melakukannya jika memang masih akan diadakan.""Tentu! Pihak penerbit pasti akan segera melakukan jadwal dan perencanaan ini."Siti ikut merasa senang dengan antusiasme para editor. Meski mereka tak pernah secara langsung bertemu, tapi tak ada satupun yang meremehkan Siti dan selalu membuatnya merasa nyaman.Meski ada beberapa pihak penerbit yang mencoba untuk mendekatinya, Siti tak pernah berpaling karena dia sudah merasa yakin bahwa keputusannya sedari dulu sudah tepat. Dia juga tidak berniat untuk mengecewakan pihak penerbit."Baik, saya akan kirimkan jadwal
Baca selengkapnya

Bab 244

Bab 244Rosa bergegas pergi dari ruang kerjanya dan membuat pengumuman mengenai perintah yang baru saja diberikan oleh atasannya.Wanita itu juga tahu bahwa ada masalah yang sempat terjadi karena Adi kabur. Pastinya Handi merasa takut jika suatu hari nanti pria mengerikan itu akan datang dan menghancurkan pernikahannya.Rosa menepuk tangannya dengan keras dan mencari perhatian dari para karyawan yang kini sibuk. Seketika mereka semua langsung menatap lekat Rosa."Perhatian semuanya, saya memiliki kabar yang baik dan juga buruk. Mohon untuk mendengarkannya secara seksama karena ini sangat penting."Para karyawan tampak serius dan mereka semua tentunya merasa penasaran dengan hal yang masih belum disampaikan dengan detail oleh Rosa."Mungkin kalian semua masih belum tahu soal kabar mengenai kaburnya buronan dari penjara. Adi Sucipto mantan wakil asisten manager di bagian keuangan, kabur sekitar lima hari yang lalu dan sampai saat ini masih belum berhasil ditemukan."Mata para karyawan t
Baca selengkapnya

Bab 245

Bab 245Semua karyawan di kantor saat ini tengah beristirahat dan ada sebagian di antara mereka yang kini tanpa sibuk menyantap makanannya.Seorang wanita yang cukup mudah beralih naik ke rooftop karena pada suatu pekerjaan yang harus dilakukannya.Selina tampak mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan untungnya tak ada orang lain di rooftop.Wanita itu segera mengeluarkan ponselnya dan mencoba untuk menghubungi seseorang.Tapi sayangnya nomornya tak aktif sama sekali. Wanita itu tak terlalu terkejut karena memang sudah menduganya. Apalagi Adi memang sekarang berstatus buronan dan rasanya tak mungkin jika pria itu tetap menggunakan kartu SIM yang sama seperti sebelumnya."Sial! Kalau tahu begini aku pasti akan tetap mendekatinya," lirihnya.Beberapa bulan yang lalu dia memang sudah mendekati Adi dan memberikan sedikit informasi secara rahasia pada Handi.Bukan tanpa sebab, Selina memang memiliki dendam tersendiri pada Adi dan juga Yayuk.Selina tak pernah menyangka pada akhirnya pri
Baca selengkapnya

Bab 246

Bab 246Rosa mengerutkan keningnya. Merasa cukup heran sekaligus tak mengerti karena biasanya gadis-gadis muda memiliki banyak teman dan juga relasi. Selina juga terlihat cantik dan pastinya ada banyak orang yang akan mendekatinya.Apalagi wanita muda itu juga terlihat cukup ramah. Mungkin jika sifatnya tertutup dan tak terlalu banyak bicara, Rosa bisa menyimpulkan kalau dia adalah wanita muda yang cukup sulit untuk diajak berteman."Bu Rosa pasti merasa heran, ya? Sebenarnya saya juga bergabung di perusahaan ini belum terlalu lama. Lagi pula juga cukup sulit untuk memulai pertemanan dengan orang-orang yang memiliki persaingan ketat."Rosa terdiam sejenak setelah mendengar penuturan wanita muda itu dan saat ini dia mulai memikirkan hal yang sama karena dulu saat dia bergabung di perusahaan ini juga cukup sulit menemukan teman.Bahkan pada akhirnya dia hanya berada di dekat Handi, tanpa terlalu memikirkan anggapan dari orang-orang sekitar. Rosa hanya bekerja dengan baik dan tak memikir
Baca selengkapnya

Bab 247

Bab 247Retno bersiap untuk pergi. Wanita itu tak mungkin terus-menerus membuang waktunya di rumah karena saat ini dia harus segera mencari pembeli rumahnya. Dia tahu dengan jelas bahwa berdiam diri di rumah dan menunggu berita baik dari Eva, hanya akan membuang waktu percuma.Sebelum 6 bulan ke depan berlalu, Retno harus segera berhasil menjual rumah ini secepatnya. Sisa uangnya tak akan lagi bisa dipertahankan.Ketika wanita itu sudah benar-benar siap untuk pergi keluar. Namun tiba-tiba langkahnya dicegat oleh Adi. Pria yang baru saja keluar dari kamar itu tampak mengerutkan keningnya ketika melihat penampilan ibunya yang rapi."Ibu mau pergi kemana?"Tatapan pria itu terlihat begitu penasaran karena ibunya tak mengatakan apapun sebelum pergi.Retno melirik sekilas sambil memicingkan matanya dengan tajam."Nggak usah penasaran. Ibu cuma mau ketemu temen. Siapa tahu bisa kasih pinjaman."Adi menghela napas berat. Sesuai dengan janjinya, malam nanti dia akan pergi dari rumah. Namun se
Baca selengkapnya

Bab 248

Bab 248Kepala Adi terasa berdenyut nyeri karena sejak tadi dia tak kunjung menemukan barang-barang berharga milik ibunya.Memang seharusnya dia tak melakukan ini, namun apa daya dia memang tak memiliki uang sebesar pun.Apalagi ibunya tak mau memberikan uang dan Adi tetap harus bertahan hidup di dunia luar sebelum dia berhasil membalaskan dendamnya pada Siti dan Handi."Sialan!"Pada akhirnya kalimat kasar itu keluar agar bisa meluapkan emosinya. Adi tak bisa menunggu lebih banyak waktu lagi. Percuma juga dia mencari barang-barang berharga milik ibunya karena sudah pasti wanita paruh baya itu menyembunyikannya.Merasa tak kunjung mendapatkannya, Adi memilih untuk keluar dari kamar ibunya.Pria itu kembali duduk di sofa sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Sekarang apa yang harus dilakukannya?Bahkan rencananya untuk menjual rumah secara diam-diam tidak berhasil sama sekali. Sertifikat rumahnya bahkan sudah disembunyikan.Sekarang dia benar-benar tak memiliki apapun. Tak mungkin ras
Baca selengkapnya

Bab 249

Bab 249Adi terdiam yang sejenak setelah mendengar pertanyaan dari Eva. Dia juga belum tahu pasti tentang rencana selanjutnya karena saat ini dia harus fokus untuk menyembunyikan diri."Kenapa diam aja? Jangan bilang kalau kamu masih belum merencanakan apapun," selidik Eva.Bagaimanapun juga wanita itu semakin merasa tak sabar untuk membalaskan dendamnya pada Siti. Dia juga tak bisa bergerak sendirian karena saat ini tak ada dukungan sedikitpun dari suaminya. Jika Dirga tahu bahwa dia kembali melakukan kesalahan dan menyinggung Siti, pria itu pasti akan kembali marah besar."Kamu bisa diam dulu, nggak? Kepalaku sekarang rasanya sakit."Eva mendengus kesal. Bagaimana bisa diam kembali dan bersabar?Rasanya waktu terus bergulir dan Siti serta keluarga kecilnya semakin bahagia.Eva yang melihat itu semua tentu saja merasa sangat iri. Apalagi keluarga kecil yang baru saja dibentuk itu semakin dikenal oleh khalayak publik sebab Siti telah menjadi seorang penulis terkenal."Enteng banget ka
Baca selengkapnya

Bab 250

Bab 250Adi membuka matanya dengan cepat ketika dia merasakan sebuah air baru saja mengguyur wajahnya. Pria itu kini terlihat seperti seekor ikan yang kelabakan karena tiba-tiba berada di daratan.Setelah matanya terbuka dengan sempurna pria itu melihat sosok ibunya yang kini berdiri sambil berkacak pinggang tepat di sisi ranjangnya. Raut wajah wanita paruh baya itu kini dipenuhi dengan kemarahan. Namun pandangan matanya justru beralih menatap cangkir air yang berada di genggaman ibunya."Ibu? Ibu yang guyur Adi?"Rasanya pria paru banyak itu semakin tak percaya dengan perilaku ibunya yang sampai tega mengguyur tubuhnya dengan air."Iya! Kenapa?" Tanpa rasa bersalah sedikitpun wanita paruh banyak itu balik bertanya. Bahkan raut wajahnya terlihat semakin menyebalkan.Adi mengusap wajahnya biang basah dan pria itu segera beranjak untuk duduk di tepi ranjang. Padahal dia baru saja bisa memejamkan matanya setelah semalaman tidur tak nyenyak. Tapi ibunya dengan tega mengguyurnya begitu saj
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
33
DMCA.com Protection Status