Semua Bab Kau Buang Aku, Kunikahi Bosmu: Bab 221 - Bab 230

327 Bab

Bab 221

Bab 221"200 juta?!"Rasanya, Retno tak percaya dengan hutang anaknya. Padahal Adi selama ini hampir tak pernah terlihat kekurangan. Dia makan dengan baik, memiliki banyak barang mewah dan hampir tak pernah mengeluh soal keuangan.Bagaimana mungkin anaknya berhutang sangat banyak?Untuk apa?Ada beberapa pertanyaan yang mulai muncul di dalam kepala Retno. Apalagi sekarang dia tak memegang uang. Beberapa perhiasan sudah terjual dan hanya tersisa sebuah mobil serta rumah."Jangan kaget, Bu. Hutangnya makin menumpuk juga karena nggak dibayar dan malah kabur."Retno masih membisu. Sekarang dia harus mencari cara agar mobil anaknya tak diambil dengan paksa. Tapi, Retno juga tak tahu harus bagaimana. Uang 200 juta bukanlah jumlah sedikit. Bahkan meski mobil itu dibawa, pasti masih ada kekurangan yang harus segera ditutup."Sudah. Jangan banyak pikir. Kalau emang nggak ada uang ya kami juga harus tetap melaksanakan tugas. Mobil ini akan kami sita dan sisa pembayarannya harus segera dilunasi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-28
Baca selengkapnya

Bab 222

Bab 222Acara pernikahan kini telah digelar. Beberapa tamu di acara resepsi mulai berdatangan satu persatu. Memang Handi dan Siti sengaja hanya mengundang pada karyawan. Mereka berdua tertunya tak ingin ada gangguan sedikitpun.Siti kini tengah duduk di ruangan yang memang telah disediakan. Dia baru akan keluar setelah calon suaminya mengucap janji suci didepan penghulu.Sedangkan Handi duduk tepat di depan penghulu. Dia bersikap tenang sebelum mengucap kalimat sakral."Saudara Handi, sudah siap?"Handi mengangguk mantap. "Sudah."Penghulu lantas mulai bicara. Handi dan wali kini saling bersalaman. Perlahan pria itu mulai mengikuti arahan dari penghulu dan mengucap janji suci."Saya terima nikah dan kawinnya Siti Nurhaliza binti Ismail dengan mahar berupa seperangkat alat sholat, emas 25gr dan uang tunai sebesar 250 juta dibayar tunai.""Sah?""Sah!"Handi segera mengucap syukur sambil mengusap wajahnya perlahan. Semua orang yang hadir disana juga mengucap selamat untuk Handi.Bi Yati
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-28
Baca selengkapnya

Bab 223

Bab 223Adi tampak terengah-engah karena pria itu sejak tadi berlari dan menghindari polisi agar tidak bisa terkejar. Susah payah dia merencanakan untuk kabur dan pada akhirnya dia benar-benar bisa pergi dari penjara.Tak ada ponsel ataupun uang yang tersisa. Sekarang dia hanya bisa bergelandangan di jalanan. Sebenarnya dia berpikir untuk pulang ke rumah, tapi dia juga bukan pria yang bodoh karena pasti pihak kepolisian lebih dulu datang ke rumahnya."Ha … ha … sepertinya para polisi udah nggak mengejarku lagi," gumamnya lirih.Pandangannya kini tak tentu arah dan dia selalu akan mencari celah agar bisa pergi menjauh lagi. Pada akhirnya dia memilih bersembunyi di balik para gelandangan.Walaupun memang harus berdesakan, Adi tak mempermasalahkannya sama sekali asalkan dia benar-benar bisa menyelamatkan diri.Adi tahu dengan jelas bahwa dia kini telah menjadi buronan. Tapi pria itu pikir setidaknya ini lebih baik dibandingkan harus mendekam selamanya di penjara.Pandangan pria itu beral
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-29
Baca selengkapnya

Bab 224

Bab 224Retno mengusap wajahnya dengan kasar. Dia duduk tepat di sofa sambil menghela napas berat."Kenapa Adi nggak ngomong sama sekali soal dia kabur?"Kemarin, Retno bahkan masih mengunjungi anaknya. Walaupun dia tak bisa memberikan apapun, setidaknya dia ingin memberi sedikit support pada anaknya.Kepala Retno semakin berdenyut nyeri. Mobil Adi juga sudah dibawa oleh rentenir. Sekarang dia menjadi bingung.Tiba-tiba, ponselnya berdering nyaring. Retno menoleh sekilas dan memeriksa. Ternyata ada panggilan masuk dari seseorang yang tak dikenal."Nomor siapa ini?" gumamnya lirih. Retno menolak telepon itu. Dia juga tak ingin berurusan dengan orang aneh. Apalagi sekarang marak penipu melalui telepon.Tapi, sebelum dia berhasil meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Benda pipih itu kembali berbunyi.Retno berdecak kesal, dia menyambar ponsel dan langsung mengangkat panggilannya."Halo? Ini telepon iseng, ya? Saya bukan orang kaya, jadi nggak usah ganggu karena nggak akan hasilkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-29
Baca selengkapnya

Bab 225

Bab 225Selama dua hari belakangan masih belum ada laporan terbaru dari pihak kepolisian mengenai buronan yang tengah kabur saat ini. Siti dan Handi memutuskan untuk kembali ke rumah karena wanita itu juga tak mungkin terus-menerus tinggal di hotel.Keadaan rumah masih saja aman seperti biasanya dan tak ada hal yang perlu ditakutkan sama sekali.Semua orang tampak sibuk karena mereka semua juga harus kembali kegiatannya masing-masing seperti biasa.Kamar Siti saat ini telah berubah. Dia kini pindah ke kamar atas bagian utama yang merupakan ruangan pribadi Handi. Putri pindah juga ke kamar tidur tamu yang telah disulap menjadi ruangan anak-anak.Tak ada kebahagiaan yang jauh lebih besar lagi daripada ini. Siti merasa sangat bersyukur karena telah dipertemukan dengan sesosok pria seperti Handi.Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan menampakkan sosok pria yang sejak tadi mengelilingi pikirin Siti. Handi tampak mengulas senyum tipis dan berjalan mendekat ke arah istrinya yang saat ini telah s
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-29
Baca selengkapnya

Bab 226

Bab 226Eva menghentikan mobilnya tepat di salah satu tempat yang cukup sepi karena itu permintaan Adi. Wanita itu segera berbalik menatap sosok pria yang duduk tepat di samping kursi kemudinnya."Sekarang jelasin semuanya, Di. Kamu kabur dari penjara?"Adi menganggukkan kepalanya perlahan tanpa rasa bersalah sedikitpun. Pria itu bahkan mengangkat bahunya dengan acuh."Seperti yang kamu lihat, aku kabur kemarin."Mata Eva membulat. Wanita itu tak percaya dengan telinganya sendiri. Tapi keberadaan pria itu di sini sudah bisa membuktikan bahwa perkataannya memang benar. Seseorang yang berada di dalam penjara tak mungkin bisa keluar begitu saja.Eva menghela napas berat. "Kamu udah gila, ya?!""Apanya yang gila? Aku waras karena memilih untuk kabur dari tempat yang pengap dan busuk itu!"Tapi bisa berkata-kata lagi, Eva menghela napas berat. Sekarang wanita itu justru berurusan dengan seorang narapidana yang kabur dari penjara.Rasanya dia benar-benar sial!"Turun."Adi yang tengah menge
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-29
Baca selengkapnya

Bab 227

Bab 227Pada saat di dalam mobil, Eva bertanya kepada Adi. "Balas dendam seperti apa maksudmu? Sekarang saja statusmu seorang buronan karena kabur dari penjara." "Ya balas dendam dengan menghancurkan hidup dan karir Siti!" Napas pria itu mah gabu-gebu bersamaan dengan emosinya yang semakin memburu, "Apa kamu nggak percaya padaku? Ya memang sekarang aku seorang buronan dan akupun sedang menyamar sekarang. Tapi dengan penyamaran ini aku sangat yakin kita bisa melancarkan aksi untuk membalas dendam jauh lebih mudah." Eva memutar bola matanya dengan malas karena sebenarnya dia tak terlalu percaya pada Adi. "Ya sudah, sekarang apa rencana mu?" Adi menghembuskan nafas dan kembali menjawab pertanyaan dari Eva. "Sekarang yang aku butuhkan hanya uang karena untuk makan dan membeli beberapa pakaian untuk aku gunakan, jadi Eva berikan aku pinjaman uang." Eva menatap Adi sejenak lalu mengambil tas selempang miliknya untuk mengambil beberapa lembar uang dan diberikan uang itu kepada Adi. "Uang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-30
Baca selengkapnya

Bab 228

Bab 228Siti menyemprotkan parfum ke beberapa titik bagian tubuhnya. Wanita itu menatap pantulan dirinya di cermin dan mengulas senyum. Jantungnya saat ini berdetak semakin kencang mengingat saat ini merupakan malam pertamanya.Dua hari sebelumnya, Handi memang disibukkan dengan berbagai hal yang membuat pria itu harus terpaku di kantor dan bolak-balik ke kantor polisi.Tapi hari ini pria itu tak memiliki jadwal lainnya.Tak berselang lama terdengar suara pintu diketuk. Siti terbalik dan melihat sosok suaminya kini telah berada tepat di ambang pintu yang baru saja terbuka.Pria itu tampak menarik sudut bibirnya tipis ketika melihat penampilan istrinya yang sangat berbeda dari biasanya. Siti mengenakan sebuah piyama yang terlihat cukup seksi di mata Handi."Mas," panggilnya lirih.Pria itu dengan cepat langsung menutup pintu dan menguncinya. Perlahan dia mendekat ke arah istrinya yang masih duduk tepat di depan meja rias."Kamu … terlihat sangat berbeda."Wajah Siti sedikit merona, mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-30
Baca selengkapnya

Bab 229

Bab 229Siti membuka matanya perlahan ketika suara kokok ayam jantan mulai terdengar masuk ke dalam telinganya. Wanita itu tampak mengerjapkan matanya beberapa kali ketika melihat sosok pria yang kini tengah mendekapnya erat.Tiba-tiba senyuman perlahan mulai muncul di wajahnya. Tangannya perlahan terulur pelan untuk menyentuh wajah Handi.Tapi seketika mata pria itu yang tengah terlelap itu terbuka dengan sepenuhnya. Siti tersentak kaget, tapi dia juga terkekeh pelan.Rasanya seperti mimpi ketika wanita itu mengingat kembali malam spesial yang sempat dihabiskannya bersama dengan sang suami tercinta."Selamat pagi, Istriku."Suara berat pria itu telah menyegarkan telinga Siti. Hati wanita itu perlahan bergetar, rasanya aneh tapi juga menyenangkan.Handi menggeser tubuhnya sejenak dan kembali memeluk erat Siti. Pria itu menghujani sebuah ciuman di kening wanitanya.Siti menggeliat sejenak, "Mas, udah pagi. Ayo kita bangun dulu. Biasanya kamu juga pasti akan pergi untuk jogging, kan?"P
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-31
Baca selengkapnya

Bab 230

Bab 230Sumi melirik ke arah sosok wanita yang kini menuruni tangga. Senyum perlahan mulai mengembang di wajahnya. "Gimana kemarin malam, Mbak?"Baru saja sampai di lantai bawah, Siti sudah mendapat pertanyaan ambigu dari Sumi. Semua orang tahu kalau wanita itu memang bicara tanpa berpikir. Bahkan untuk menggoda seseorang, dia juga tak keberatan sekalipun."Apa sih, Sum? Nggak ada apa-apa," tukas Siti. Dia memilih untuk berlalu mengambil bahan-bahan untuk memasak sarapan. Sumi terkekeh pelan. "Halah, nggak usah malu-malu, Mbak! Stamina Pak Handi kuat, kan?"Wajah Siti kembali merona. Pertanyaan Sumi telah berhasil membuatnya malu bukan main.Daripada berdebat, Siti memilih untuk mengabaikannya dan pura-pura tak mendengar apapun.Bi Yati yang baru keluar dari kamar itu tampak tersenyum tipis."Kamu itu lho, Sum! Jangan ngeledek orang terus," cicitnya."Nggak ngeledek kok, Bi. Cuma penasaran aja."Obrolan kini berlangsung dengan santai dan juga nyaman. Bahkan tak terasa waktu terlal
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
33
DMCA.com Protection Status