Sepeninggal Bang Agam, tawa Adam menggelegar. kudelikkan mata ke arahnya."Gila kamu," ucapku mencebikkan bibir."Eh Rum, kamu lihat nggak tadi, wajah Agam memerah saat mendengar aku ngomong begitu?" Adam bertanya masih dengan sisa-sisa kekehannya."Kamu beneran mau balikan sama dia?" kali ini suara Adam berubah serius.Setelah aku membuka pintu, Adam ikut masuk membawakan semua kantong plastik belanjaan."Rum, jawab dong, kamu beneran mau balikan lagi sama Agam?" Adam masih memaksakan pertanyaannya agar aku jawab."Tapi, kata kamu jangan." jawabku singkat."Oke, kalau gitu aku pulang," ucapnya cepat. Wajahnya terlihat sumringah dan sempat-sempatnya mengedipkan mata ke Delima sebelum sedikit berlari pulang.Aku menatap kepergiannya dengan menaikkan alis, heran. Ada apa dengan Adam?***Aku melangkah gontai meninggalkan pantai setelah hampir satu jam lebih menekuri deburan ombak yang saling berkejaran, seolah berlomba siapa lebih cepat tiba ke tujuan.Aku sudah bertekad, ada baiknya me
Read more