Bab 103. Sesuatu di Minuman Alva“Eem, begini, Vita Sayang! Papa itu ingin sekali cepat-cepat menikahi Mama. Tapi, karena Papa belum selesai sekolah, maka harus diselesaikan dulu! Tidak boleh menikah kalau tidak tamat sekolah,” tutur Alva mencoba memberi pengertian kepada Vita.“Oh, kayak Tante Tian, ya, Pa?” Mata jernih Vita membulat sempurna. Mulut mungilnya terbuka, menandakan otaknya sedang berpikir maksimal.“Tante Tian?” ulang Alva mengernyit kencang.“Iya, Pa. Tante Tian juga belum selesai sekolahnya. Nanti kalau udah wisuda, Tante Tian akan nikah sama Paman Arfan.”“Siapa yang bilang, Sayang?“Tante Tian.”“Tante Tian juga yang bilang Papa harus nikah sama Mama, ya?”“Iya, supaya Papa enggak pigi-pigi lagi.”Alva menghela napas pelan. Menyebut nama Titian di dalam hati. Tidak salah dia memilih gadis itu menjadi kasir di toko ini. Hatinya begitu mulia, tak ada dendam, meski sedikit matre.“Baiklah, Sayang! Papa janji, setelah tamat sekolah, Papa akan nikahi Mama. Sekarang ki
Last Updated : 2022-10-14 Read more