"Aunty! Aunty sengaja ya bohongi aku?" dumel Xela, celingukan di ruang tamu. "Mana Deon-nya? Enggak ada tuh."Nyonya Beth tergopoh-gopoh mendatangi Xela. "Lo, barusan ada kok, Non. Benaran! Tuh buktinya!"Nyonya Beth menunjuk buket bunga yang tergeletak di atas meja.Xela mengayun langkah mendekati meja. Seulas senyum samar tersungging di bibirnya kala meraih buket bunga dari atas meja. Refleks ia membawa buket bunga itu ke hidung.Mata Xela terpejam, meresapi wangi Blue Moon Rose yang menguar dengan kesegaran paripurna."Ih, Nona! Saya jadi dikacangi gara-gara tuh mawar!" celetuk Nyonya Beth, menyikut Xela dengan raut muka menggoda."Apaan sih, Aunty! Ini bunga favoritku, tahu?!" Xela tersipu malu. Pipinya yang bening bersemu merah."Yakin cuma bunganya yang favorit? Tuan Deon limited edition lo ...." Nyonya Beth semakin betah menggoda Xela.Xela terdiam. Sedikit bergidik membayangkan bekas luka di wajah Karel yang tampak menyeramkan.Seakan tahu apa yang dipikirkan oleh nona mudanya
Last Updated : 2022-12-06 Read more