Lada mengusap pundak Xandrova lembut. Xandrova pun kembali tenang. "Zoyaku yang malang." Gennadius membuka kacamata, lalu mengusap air mata yang mengalir. Xandrova pun menempelkan wajahnya di punggung tangan Lada yang masih berada di pundak kanan. "Duduklah bersama saya, Bibi Lada!" Xandrova ingin selalu berdekatan dengan Lada. Karena dia menganggap wanita tua itu sebagai Ibu pengganti sejak Galana sibuk dengan kegiatan sosialitanya. "Ya, Nona." "Zoya, kau tahu? Kakek memintamu pergi dari sini bersama Lada agar kalian berdua selamat di bawah perlindungan Rurik. Kau tahu bahwa Lada sudah kepayahan karena usia, bukan?" Gennadius berkata dengan harapan Xandrova akan menurutinya. "Bagaimana dengan Anda, Kakek? Siapa yang akan melindungi Anda?" "Zoya, di sini masih ada Caleb, Yeva dan beberapa orang kepercayaan Kakek lainnya. Bagaimana pun juga, saya harus mempertahankan mansion ini." Gennadius kembali mengusap kedua matanya yang lembab karena air matanya menetes. "Ingat, Rurik!
Last Updated : 2022-11-21 Read more