Xandrova mengatakan apa yang menjadi bebannya selama ini. Xandrova kembali beruraian air mata. Xandrova tahu bahwa hatinya tidak bisa dipaksakan untuk melupakan sosok Viktor. "Dia adalah pria yang saya cintai pertama kali, selain Kakek." 'Kakek? Yang benar saja! Bukankah cinta pertama bagi seorang gadis adalah Ayahnya?' Fang berusaha mencari jawaban atas perkataan Xandrova. Namun, dia tidak menemukannya. "Kau tidak salah dengar, Fang. Saya memang mengatakannya dengan tulus. Karena sejak kecil, saya hanya dekat dengan Kakek. Dan, Kakek selalu mengajak saya pergi ke kantornya." Lada tersenyum sambil mengangguk ke arah Fang. "Ya, benar. Nona Zoya sedari kecil kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya. Itulah sebabnya, Nona lebih akrab dengan Tuan Besar Gennadius." Akhirnya Fang mengerti arti ucapan Xandrova. Dia tersenyum tipis. "Anda tidak perlu khawatir lagi, Nona! Karena Anda tidak akan kesepian. Kami berdua selalu ada untuk Anda." Lada mengangguk setuju. "Benar, N
Read more