Setelah mendapat kabar bahwa Daniel tak bisa pulang, hatiku merasa gelisah. Ah, bukan. Rasanya seperti tak tenang, sepi, dan membosankan. "Kenapa denganku? Apa aku berharap Daniel ada di sini? Apa aku ... Merindukannya?" gumamku semakin tak karuan. Hari pertama telah terlewati tanpa Daniel. Dan hari kedua, hatiku semakin tak terkendali. Rasanya sangat hampa, dan mungkin aku benar-benar merindukannya. Lalu, masalah apa sebenarnya yang membuat Daniel tak bisa pulang? "Telpon saja jika kau rindu?" celetuk Rani membuyarkan lamunanku. "Hah? Apa maksudmu?" kilahku. "Sedari kemarin kau tidak pernah tenang sedikitpun. Katakan saja padanya, jika kau merindukannya," tambah Rani dan aku hanya memejamkan mata. Ya, benar apa kata Rani. "Apa terlalu jelas, Ran?" tanyaku sedih. Namun, Rani tertawa melihatku. "Tak masalah, itu namanya penyakit cinta, rindu, itu sudah biasa. Dan tak akan sembuh jika kau tak bertemu dengannya. Benar kan?" cerocos Rani semakin membuatku mengerucut kesal. "Ran, l
Last Updated : 2023-05-22 Read more