Home / Romansa / Bukan Pernikahan Kontrak / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Bukan Pernikahan Kontrak: Chapter 41 - Chapter 50

98 Chapters

Bab 41

Daniel menegang di tempatnya. Ia melupakan satu hal, bahwa Ayahnya menginap di rumah ini setelah rapat siang tadi. Daniel hendak meninggalkan Arkanta, tapi Ayahnya itu mencegahnya. "Setidaknya, ada sedikit kemiripan antara kita, Nak. Hahaha. Aku tidak menyangka, kau juga punya ambisi itu untuk menempati jabatan di kantor. Hahahaha." Arkanta terus saja menertawakan Daniel membuat pria itu ingin sekali membungkam mulut Ayahnya sendiri. "Aku berbuat seperti ini karena aku ingin meringankan beban kakek yang harus terus menghadapi orang seperti dirimu!" ucap Daniel dingin menatap tajam Ayahnya. "Hahahaha. Seperti apa diriku? Apa seperti dirimu? Begitu? Hahahaha." Arkanta terus tertawa seolah hal itu sebuah hal lucu yang pantas di tertawakan. Daniel bergegas pergi dan tak ingin mendengar cemoohan Ayahnya."Dengar, Nak. Kau berhak memilih hidupmu. Jangan sampai kau menjadi pecundang seperti diriku," ucap Arkanta menghentikan langkahnya mendengar suara yang keluar dari mulut Ayahnya."And
last updateLast Updated : 2022-12-21
Read more

Bab 42

Daniel menggeram frustasi. Masalah yang dihadapinya seakan datang bertubi-tubi. Semua bermula saat dirinya memutuskan untuk kembali pulang. Setelah beberapa tahun ia hidup tenang di luar negeri. Dalam hatinya, ia sedikit merasa telah salah mengambil keputusan. Namun, melihat pesona Selena saat itu membuatnya tidak menyesal karena pulang. Namun, jika tahu masalahnya jadi begini, mungkin dulu ia akan berpikir berulang kali untuk kembali. "Luki? Bagaimana keadaan Kakek?" tanya Daniel di seberang telpon pada asisten kakeknya. "Keadaannya tidak baik-baik saja. Saya sedikit mengkhawatirkan kesehatannya akhir-akhir ini," ungkap Luki membuat Daniel mendengus pelan. "Jangan katakan apapun pada Kakek. Aku akan membawa Alvaro pulang sebelum pesta di mulai. Kau beritahu beberapa pengawal di sana untuk memeriksa cctv di rumah, lalu kabari aku. Segera!" titah Daniel sembari terus mengemudikan mobilnya. "Sandy, suruh beberapa pengawal untuk mengikuti kita. Kita akan mencari Alvaro sampai dapat,
last updateLast Updated : 2022-12-23
Read more

Bab 43

Daniel sampai di depan rumah lamanya. Ia bergegas turun bersama Sandy. Saat ia melihat mobil yang dibawa Alvaro ada di depan rumah, Daniel bergegas lari masuk ke dalam.Namun, nihil. Di dalam rumah itu kosong tak ada orang. Lalu baru menyadari jika mobil lamanya di garasi sudah tak ada. Membuat Daniel segera menyadari sesuatu. "Shit! Mobil yang berpapasan dengan kita tadi, itu Alvaro, San!" pekik Daniel segera berlari kembali ke mobilnya. Mereka segera mengejar Alvaro. Perasaannya makin dibuat tak karuan oleh adiknya. "Perasaanku tak salah tadi. Selena yang memanggilku," gumam Daniel dan Sandy mempercepat laju kendaraannya. "Tolong tutup semua jalur udara, laut juga darat menuju luar kota ataupun luar negeri!" titah Daniel pada salah seorang pengawalnya melalui telepon. Daniel mengerahkan semua orang-orangnya sebelum kakeknya tahu kekacauan yang dilakukan oleh Alvaro. "Apa yang kau lakukan, Al! Jangan bodoh!" geram Daniel. "Ayo cepat, San!" teriak Daniel membuat Sandy hanya mend
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 44

Daniel serta orang-orangnya mempercepat lari mendekati Joshua, Alvaro dan juga Selena. Mendengar Selena yang meneriakan namanya, membuatnya tahu bahwa gadis itu merasa tidak aman."Lepaskan Selena, Al!" teriak Daniel ketika sudah dekat dengannya. Namun, Joshua menghalanginya. "Aku baru tahu satu hal besar yang kau sembunyikan dari semua orang, Niel. Jika semua orang tahu, ini pasti akan jadi berita panas di Jaya Group. Hahahaha!" tawa Joshua lantang dan membuat Daniel marah."Kau tak berhak ikut campur, Jo! Minggir," ucap Daniel memperingati Joshua. Sedangkan para orang-orang Daniel dan Joshua sudah baku hantam. Keadaan semakin ribut. Bruk! Daniel mendorong Joshua hingga terjatuh. Lalu berlari menghampiri Selena yang masih ditarik paksa oleh Alvaro. "Ayo, Selena. Menurutlah!" paksa Alvaro. "Lepaskan Selena, Al!" teriak Daniel lalu menarik Selena dari tangan Alvaro. Sementara Alvaro sudah ditangkap oleh orang-orang Daniel. Bug!Sebuah pukulan mendarat di kepala Daniel membuat lak
last updateLast Updated : 2023-01-01
Read more

Bab 45

Daniel terkejut mendengar penuturan kakeknya. Teringat ucapan Selena yang mengatakan jika Alvaro terlihat aneh. Dan juga kemarahan Alvaro akhir-akhir ini yang ia rasa tidak bisa dikontrol. Ia sangat tahu, adiknya bukanlah orang yang gegabah dan mudah emosi. Apalagi kepada dirinya sebagai kakak. "Jadi karena itu kau bersikap seperti ini, Al?" gumam Daniel sendiri. Ia menyesal karena tak bisa menjaga Alvaro dengan baik. "Apa yang telah terjadi di sana, hingga kau mengenal hal mengerikan seperti itu?" monolog Daniel lalu kembali ke pesta setelah Kakeknya tertidur. ____________"Bolehkah aku tahu, di mana kau mengenal Daniel?" tanya Arkanta mendekati Selena yang hanya berdiri memandang para tamu yang sedang menikmati pesta. Selena merasa risih didekati Arkanta. Ia pernah mendengar jika Ayah Daniel adalah pria yang suka bermain wanita. Dan ia takut akan hal itu. "Kami hanya pernah satu kampus, itu saja," jawab Selena sekenanya, ia takut bicara lebih banyak dan akan membongkar semua r
last updateLast Updated : 2023-01-02
Read more

Bab 46

Pov Alvaro.Cintaku padamu tak pernah usai. Biarlah waktu yang memisahkan kita saat ini. Namun, waktu pulalah yang menyatukan kita nanti. Selamanya tak akan berubah. Meski aku tahu kita tak lagi bersama.Alvaro melamun di kamarnya. Sudah dua hari ini ia berada di tempat yang dikirim kakeknya untuk study. Ia masih belum melakukan hal apapun sejak kembali ke sini. Mengingat Selena, laki-laki itu terus meneteskan air mata. Kecewa karena yang dicintainya tak lagi mau bersamanya. Terluka karena sang kakak yang mengambil cintanya. Lalu, siapakah yang akan peduli lagi pada dirinya? Semua telah berubah. Mereka memikirkan hidupnya masing-masing. Alvaro merasa tak lagi ada gunanya. Ia merasa terbuang oleh keluarganya sendiri, sekaligus Selena, kekasih yang amat ia cintai. "Tuan. Saya sudah menyiapkan makanan anda. Keluarlah. Makanlah beberapa. Saya mohon," terdengar suara asisten rumah tangganya memanggil Alvaro. Sejak dua hari ini, Alvaro tak mau keluar kamar dan tak mau makan. Membuat Asis
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

Bab 47

"Maaf, Tuan. Kami kehilangan Tuan Alvaro," lapor salah satu pengawal Alvaro pada Daniel."Cari sampai dapat! Aku tidak mau tahu! Kalian harus temukan dia!" sahut Daniel kesal. Adiknya itu masih belum berhenti berulah. Sedangkan kondisi kakeknya sedang memburuk. "Luki, jangan kasih kabar apapun pada Kakek. Aku mohon!" pinta Daniel pada asisten Sanjaya. Luki mengangguk dan setuju untuk itu. Karena kondisi Sanjaya sedang tak baik-baik saja. "Pak, kami sudah menemukan lokasi dari nomer ponsel yang menghubungi suster itu," lapor anak buahnya membuat Daniel berbalik dan menatapnya. "Lalu, bagaimana?" "Sepertinya, anda harus melihat sendiri, Pak," jawab anak buah Daniel membuatnya mengernyitkan dahi heran. "Baiklah! Kita pergi sekarang juga!" titah Daniel lalu pergi dengan beberapa anak buahnya yang mengikutinya dari belakang.Daniel begitu tidak sabar ingin mengetahui dalang dari pembunuhan Ibu Selena. Lalu, hatinya saat ini pun semakin merasa resah dan bergemuruh seakan ada hal besar
last updateLast Updated : 2023-01-04
Read more

Bab 48

Napasnya teratur, matanya lentik, bibirnya mungil, hidungnya sedikit mancung meski kecil. Daniel terus tersenyum memandangi wajah Selena yang terlelap dalam tidurnya. Kesempurnaan fisik yang dimiliki Selena bukanlah alasan bagi Daniel untuk jatuh cinta padanya. Entah kenapa, dalam hatinya seolah ada perasaan bahagia, damai dan juga nyaman jika melihat wajah Selena. Meski Selena masih bersikap acuh padanya, bahkan tidak mau mengakui pernikahan dengannya. Daniel masih tetap yakin, jika suatu saat bisa mengambil hati Selena dan meluluhkannya. Namun, mengingat hal yang baru saja ia ketahui tentang kematian Ibu Selena yang disebabkan oleh Ayahnya sendiri, membuat Daniel merasa kecil hati. "Bisakah aku meluluhkan hatimu, Selena? Dengan semua yang sudah terjadi dan jika kau tahu semuanya nanti, apa kau akan meninggalkanku?" lirih Daniel terus menatap wajah Selena."Tenang saja, Selena. Aku juga tak akan membiarkan orang yang membuat hidupmu jadi begini. Aku pastikan dia akan mendekam dal
last updateLast Updated : 2023-01-05
Read more

Bab 49

Hari mulai malam. Daniel pulang dengan wajah lelahnya. Masalah yang terus datang dan harus ia hadapi, membuatnya benar-benar merasa lelah. Sebelum masuk ke kamarnya, Daniel ingin melihat keadaan Sanjaya. "Bagaimana keadaan Kakek, Luk?" tanya Daniel pada Luki. "Keadaannya masih tetap sama. Tapi, beliau enggan dibawa ke rumah sakit," ujar Luki padanya. Daniel berdecak kesal lalu berkata, "dalam keadaan begini saja, dia masih keras kepala," ucap Daniel yang menimbulkan senyum tipis dari Luki. "Tuan berpesan, agar anda yang menggantikan meeting dengan pemilik Flower Garden, lusa," ucap Luki membuat Daniel berbalik dan menatapnya. "Flower Garden? Perusahaan property itu? Bukankah, Kakek sudah membatalkannya?" tanya Daniel heran. "Pemilik Flower Garden sendiri yang mengajukan kerjasama lagi dengan Jaya Group.""Memang, kerjasama apa yang mereka tawarkan?" "Saya kurang paham, Tuan. Besok anda tanyakan pada Kakek anda. Atau segera menemui langsung dalam meeting nanti," ujar Luki dan Da
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

Bab 50

Daniel sampai di kantor dan sudah disambut oleh Ayahnya yang sudah lebih dulu menunggu di dalam ruangannya. Laki-laki itu mendengus kasar. Namun, ia memilih tak menghiraukan Arkanta di sana."Ada yang harus aku sampaikan, Boy. Aku...""Tak ada yang perlu dibicarakan! Tunggu saja surat penangkapan dari polisi. Sekarang pergi dari sini!" usir Daniel menatap tajam Arkanta yang hendak mengatakan sesuatu. Bahkan, Arkanta tak diberi celah sedikit pun untuk mengatakan satu hal pada putra sulungnya itu. "Aku punya alasan melakukan itu, Niel.""Aku tidak mau mendengar apapun! Pergi sekarang atau saya panggilkan security?" ancam Daniel geram menatap Arkanta. "Saya bilang per...""Selena anakku, Niel!" sela Arkanta membuat Daniel menghentikan ucapannya. Arkanta menarik napas panjang. Ia berjalan mendekat ke arah Daniel yang terus menatapnya tajam."Karina, jika dia Ibu Selena, ada kemungkinan Selena adalah anakku," ungkap Arkanta membuat Daniel menahan marah. "Jangan bicara omong kosong! Saya
last updateLast Updated : 2023-01-09
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status