Home / Romansa / ME AND PRINCE / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of ME AND PRINCE: Chapter 341 - Chapter 350

802 Chapters

BAB 64 ANAK GADIS

"Aku tidak akan menikahkan putriku!" tegas Omar yang sudah merasa terhina dengan sikap Hannan."Bukankah kalian yang mendesak agar aku segera menikahi Sanaz?""Tidak untuk kau permainkan!" Omar terlanjur murka.Hannan menatap ke sekeliling keluarga Sanaz. "Putri kalian juga sudah cukup umur, apa sebenarnya mau kalian?"Usia dua puluh enam bisa dianggap terlambat menikah di lingkungan keluarga mereka."Aku sudah meluangkan waktu untuk pulang dan kalian sangat tidak masuk akal!""Jadi kau hanya akan menikahi putriku di waktu luang!" Omar makin tersinggung."Aku sedang sangat sibuk dengan pekerjaan baruku, banyak yang harus aku korbankan untuk datang kemari!"Saat itu juga Omar langsung menunjuk ke arah pintu. "Keluar dari rumahku!"Wajah Hannan memerah karena Omar mengusirnya di depan semua orang."Baiklah, aku akan pergi tapi ingat jangan pernah memohon lagi agar aku kembali dan menikahi putri kalian!""Aku tidak menyesal untuk pemuda sepertimu!"Omar juga baru tahu jika jabatan telah
Read more

BAB 65 SEORANG AYAH

Ludwik mendapati putrinya sudah meringkuk menggigil di belakang pintu kamar."Apa yang kau lakukan!"Wajah Daraya masih pucat, bibirnya gemetar."Aku sangat takut, mutan itu benar-benar bisa membunuhku.""Kau memberitahu tempat tinggal Gerald!" Ludwik sangat marah pada putrinya. "Kau telah menghancurkan semuanya!"Ludwik telah membesarkan Daraya untuk menjadikannya pasangan Gerald. Menjaga gadis itu dari sentuhan siapapun hanya untuk Gerald. "Gerald tidak akan mengambilku, dia sudah bersama gadis lain.""Kau terlalu gegabah!""Kau tetap harus bisa mendapatkan bayi dari Gerald!" Ludwik menarik kasar tubuh putrinya agar berdiri. "Kita butuh bayi itu dan ingat jika masa depan kita semua ada di tanganmu!"*****Hari masih pagi ketika Tobias sudah sibuk mencari Pangeran Albani."Di mana suamimu?""Dia baru pergi ke ruang kerjanya."Tobias juga langsung kabur tanpa mencium Jeny atau bayinya."Papa!" panggil Jeny untuk protes tapi Tobias sudah tidak mendengarkan dia tetap kabur.Tobias men
Read more

BABA 66 KETEGANGAN

Genangan air yang tumpah dari bak jacuzzi membasahi hampir seluruh lantai kamar mandi. Jantung Emillie masih berdegup kencang, membekap mulut sambil meremas gumpalan selimut yang dia gunakan untuk membelit tubuh bugilnya. Pelan-pelan Emillie melangkah mundur, menarik ujung kaki dari tepi genangan darah bercampur air encer. "Jangan takut, aku masih belum mati!" Emillie langsung terlonjak hingga menjatuhkan lilitan selimutnya. Kelopak mata Gerald masih terpejam, tapi mutan itu belum mati. "Kemari lah, aku tidak akan marah lagi." Suara Gerald terdengar berat tapi sangat tenang. Emillie masih takut tapi tidak tahu harus kabur ke mana, sementara dia juga tidak mau mendatangi Gerald. Kemarahan Gerald benar-benar masih membuat Emillie takut. Netra gelapnya bukan seperti manusia, dia seperti monster. Karena Emillie belum juga bergerak sura Gerald terdengar kembali memanggil. "Kemari lah!" Kali ini Gerald membuka mata menatap Emillie yang berdiri polos telanjang di ambang pintu. Emillie
Read more

BAB 67 TOBIAS HARLOT

"Aku juga akan membawamu pulang ke Washington, semua orang harus tahu siapa wanita yang telah aku nikahi." Tobias membelai pipi lembut Sanaz. "Tapi untuk kali ini biarkan aku memilikimu seorang diri."Sanaz kembali merinding, bibirnya dikecup."Andai kau tahu sebesar apa aku sudah menginginkanmu ...." Tobias menghela napas hangat untuk dia sapukan ke ceruk leher Sanaz kemudian menghirup kulitnya yang manis lembut dan langsung dia lumat.Saraf Sanaz seketika bangkit menegang tapi Tobias menahan tubuhnya agar tidak berkelit. Walaupun ingin pelan-pelan nyatanya Tobias tetap gemas tidak sabar. Sanaz benar-benar polos bahkan dia tidak tahu bagaiman harus menanggapi ajakan pria."Jangan tegang ... rileks ..." Tobias terus berbisik sambil mulai membuka kancing depan pakaian Sanaz."Aku merasa buruk ...." Akhirnya Sanaz bersuara.Tobias seketika berhenti untuk menatap gadis mudanya."Apa aku membuatmu takut?"Sanaz ditanya dengan lembut sambil terus Tobias belai rona pipinya."Ini semua meng
Read more

BAB 68 MENGINGINKAN KETURUNAN

"Jangan pikirkan apapun, cukup rasakan aku yang sedang berada di dalam tubuhmu!" Tobias terus meluncur, keluar masuk semakin terjal. Mendorong Sanaz untuk ikut menikmati klimaksnya. "Apa masih sakit?" Tobias mengungkit lebih dalam. Sanaz menggeleng meski sebenarnya masih sakit. Tapi selama dapat dia tahan Sanaz sudah tidak keberatan. Sekarang Tobias Harlot adalah suaminya, boleh mengambil sebanyak yang dia mau. Sanaz hanya sibuk mengais permukaan seprai untuk ia cengkram kencang ketika pinggulnya mulai dibuat tumbuh mengejang. Tobias tahu Sanaz sedang diburu rasa hancur. "Ya, lepaskan Sayang ...." Tobias mengocok cepat sambil memulas puncak kecil wanitanya dengan gerakan berpusar. Semakin cepat, semakin terjal, dan semakin panas. "Tobias ...!" Sanaz menjerit karena benar-benar sudah tidak tahan. "Tatap aku!" Tobias tidak mau Sanaz menutup mata ketika ingin dia tuntaskan. "Ah, kau sangat cantik ...." Tobias ikut sangat puas menyaksikan bagaimana tatapan Sanaz mencair redup dala
Read more

BAB 69 PAGI YANG TENANG 

"Geh ... Geh ... Geh ... Aleb' bruuu!""Geh ... Geh ... Geh ... Aleb' bruuu!" Bibir si Gusi merah muda kembali menyembur, pipi montoknya merona merah dan mata bulatnya bening ceria bercampur celoteh tawa."Geh ... Geh ... Geh ... Aleb' bruuu!"Gerald masih belun sepenuhnya sadar sampai tiba-tiba telapak tangan montok bayi laki-laki mengemaskan itu menyentuh pipinya dan Gerald langsung terkesiap bangun."Oh!" Gerald terkejut karena dirinya bermimpi, anehnya dia memimpikan bayi jorok yang suka bermain ludah dan menertawakannya.Gerald sempat kembali memejamkan mata, menghela napas dalam kemudian menjambak rambut di kepalanya. Setelah itu Gerald juga baru sadar jika Emillie sudah tidak ada di sampingnya. Gerald langsung kembali terlonjak dan berteriak."Ems!""Ems ...!"Gerald memeriksa ke kamar mandi yang kosong."Ems ...!"Gerald cuma sempat memakai celana ketika bergegas keluar dari kamar untuk berlari kilat menuruni tangga."Ems ...!""Apa yang kau lakukan, berisik sekali!" tegur Emi
Read more

BANA 70 PERTARUNGAN

Puncak-puncak tebing berlembah curam itu juga dikelilingi garis pegunungan, luasnya bermil-mil. Tetap tidak akan mudah bagi Jared untuk menemukan tempat persembunyian Gerald meskipun dia tahu putrinya sudah sangat dekat.Jared terus memanjat dan melompat dari puncak-puncak tebing, sesekali berhenti untuk menghirup hembusan angin. Jared berharap dapat mencium aroma tubuh putrinya tapi sama sekali tidak ada. Jared pikir cuma karena udara beku dan badai, Jared tidak akan pernah tahu jika Gerald telah mencemari tubuh Emillie dengan darahnya.Udara di puncak tebing makin berdesing-desing, lolongan serigala juga terus terdengar bersautan dari banyak penjuru. Jared khawatir jika malam nanti akan kembali terjadi badai. Jared akan tetap butuh celah untuk bernaung jika tidak mau beku terkubur salju.Selama hari masih cukup terang dan badai masih cukup bersahabat, Jared tidak mau membuang waktu. Dia terus melompat dari satu puncak tebing ke puncak yang lainya. Kadang meluncur turun untuk mencari
Read more

BAB 71 DARAH GERALD

BAB 71 DARAH GERALDGerald benar-benar sudah tidak bergerak, tubuh besarnya merosot ke lantai dengan mata masih terbuka, darah hitam pekat menyembur dari mulut dan merembas dari jantungnya yang tertikam belati. Benar-benar pemandangan yang mengerikan dan bakal meninggalkan trauma keras karena Emillie sendiri yang menikam jantungnya.Atmosfer seolah ikut berhenti, dingin dan beku."Dia benar-benar mati ...!" Emillie masih bergumam dalam syok. "Belatinya beracun." Jared juga berpikir seperti Emillie meski tetap tidak menyangka jika mutan seperti Gerald ternyata bisa dilumpuhkan hanya dengan sepucuk belati.Setelah memastikan Gerald sudah benar-benar mati, Jared segera kembali menghampiri Emillie."Ayo, kita harus lekas pergi!"Jared meminta Emillie untuk naik ke punggungnya."Semua ini telah berakhir, kau akan pulang!"Emillie mengikuti perintah papanya, gadis itu memeluk bahu Jared yang juga langsung membawanya kembali meloncat. Perjalanan mereka masih cukup jauh, harus melalui tebing
Read more

BAB 72 AKHIR DAN AWAL YANG BARU  

BAB 72 AKHIR DAN AWAL YANG BARU"Papa aku berdarah!"Emillie melihat telapak tangannya sudah berwarna merah darah mengerikan dan perutnya nyeri.Jared langsung terlonjak menyibak selimut putrinya yang juga sudah merembas darah."Perutku sakit ...!"Jared segera menyambar tubuh Emillie untuk dia larikan ke rumah sakit yang untungnya tidak terlalu jauh dari hotel mereka menginap. Emillie juga langsung mendapat pertolongan."Sakit, Papa."Emillie terus menggeliat menahan kram hebat di perutnya yang berdenyut-denyut."Aku takut ....!""Dokter akan segera menanganimu, kau akan baik-baik saja." Jared menggenggam tanga Emillie.Emillie segera dibawa masuk ke dalam ruangan tertutup untuk ditangani tim medis dan Jared panik meski dokter sudah mengatakan putrinya sedang mengalami pendarahan awal kehamilan. Mustahil jika Jared tidak stres mengetahui putrinya yang baru berumur sembilan belas tahun telah dibuat hamil oleh seorang mutan."Papa ...!" Emillie terdengar kembali menjerit.Meski Emillie
Read more

BAB 73 KONDISI GENTING 

BAB 73 KONDISI GENTING "Ba ... ba ...! Ba ... ba ...!" "Ya, baba pasti juga merindukanmu ...." Anelies mendekap pipi montok putranya. "Ba ... ba ...! Ba ... ba ...!" "Doakan baba, agar kita bisa segera berkumpul kembali." Bagaimanapun tetap akan ada kepedihan di hati Anelies tiap kali melihat Husain merindukan Yang Mulya Serkan. "Ba ... ba ...! Ba ... ba ...!" Bibir mengemaskan Husain tetap tidak mau berhenti menyebut babanya sepanjang pagi. Kali ini Anelies merunduk untuk mencium bayi laki-lakinya kemudian berbisik. "Kita, semua merindukannya." Anelies juga membelai calon bayi yang sedang tumbuh di dalam perutnya. Anelies dan Husain dijaga oleh Jane, mereka tinggal bersama Tiva dan kedua putrinya di markas militer tempat Jane memimpin sebagai kepala badan intelijen. Meski tempat tersebut sangat aman tapi Anelies dan bayinya jadi kurang leluasa karena tidak pernah bisa keluar. Kondisi mereka sedang genting, perburuan atas George Loghan makin gencar dilakukan. Seharusnya rua
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
81
DMCA.com Protection Status