Author's POV"Masya Allah, Andrean. Apa kabarmu, Nak? Tante kira kamu nggak datang." Bu Evi tergesa menghampiri keponakannya. Lantas memeluk laki-laki itu.Andrean mengusap punggung Bu Evi, kemudian menyalami dan mencium tangannya. "Apa kabar, Tante?""Kabar baik. Bagus ya, kamu nikah nggak kabar-kabar. Ini istrimu?" Bu Evi memandang ke arah Embun."Ya. Namanya Embun."Embun menyalami dan mencium tangan Bu Evi. Wanita itu ganti mengusap perut Embun. "Sudah berapa bulan?""Enam bulan, Bu.""Alhamdulillah. Sebentar lagi kamu akan jadi ayah. Ayo, ajak istrimu masuk. Oh ya, jangan panggil Bu, panggil Tante saja," ujar Bu Evi pada Embun, lalu berjalan mendahului, diikuti Andrean yang mengandeng istrinya. Di dalam rumah, sudah hadir beberapa kerabat dari Bu Evi dan Pak Bagas. Mereka duduk di karpet ruang tamu. Andrean mengajak istrinya menyalami satu per satu orang-orang yang sudah duduk di sana. Sesekali Andrean berhenti dan menjawab kerabat yang bertanya. Karena memang jarang bertemu, me
Last Updated : 2022-11-11 Read more