Share

Part 79 Bahasa Cinta 2

Matahari sudah condong ke ufuk barat ketika Andrean meninggalkan lokasi proyek. Sore itu dia ada janji ketemuan dengan Fariq di sebuah kafe.

Saat sampai, Fariq sudah menunggunya di bangku paling pojok. Pebisnis yang sering melakukan pertemuan dengan relasinya di luar kantor, memang suka memilih kafe dengan tempat duduk yang menepi. Supaya tidak terganggu oleh lalu lalang pengunjung yang lain. Sebelum duduk, Andrean memesan ice lemon tea pada seorang pelayan yang berdiri di dekat kasir.

"Maaf, menunggu," kata Andrean sambil menyalami laki-laki berkemeja warna ungu.

Fariq tersenyum. "Nggak apa-apa, Pak Andrean. Saya juga pulang dari kantor langsung ke mari."

"Tampaknya ada hal serius yang ingin Pak Fariq bicarakan dengan saya?"

"Mengenai bisnis kita. Bukankah Pak Andrean waktu itu bilang pada saya, kalau apapun yang terjadi jangan membuat kerjasama kita terhambat."

Andrean tersenyum. "Sipp, Pak Fariq. Kita memang harus profesional."

Meskipun terlihat cukup tenang. Perasaan Fariq tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (15)
goodnovel comment avatar
Anggra
nunggu embun Andrean up
goodnovel comment avatar
Nina Dahlianawati
belum up yah
goodnovel comment avatar
Agustina Ery
tumben ini blm up
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status