-Mengandung muatan dewasa, tidak untuk di bawah umur!- Kaki kecil yang terbalut sepatu kain itu melangkah mengikuti dayang menuju ke ruang kerja. Begitu pintu terbuka, Kalina disuguhi pemandangan yang membuat tercengang. Dua orang lelaki tampan menoleh dan menatap dirinya dengan intens. Salah seorang di antara mereka adalah lelaki yang mirip dengan ayah Reza, lelaki berusia tua, tetapi wajah masih nampak muda. ‘Astaga, kenapa banyak sekali lelaki tampan di tempat ini,’ bisiknya. Sepersekian detik gadis yang terlalu lemah pada wajah tampan tersebut terpesona. “Kau gadis yang cantik,” ujar seorang lelaki bermata teduh yang entah sejak kapan tiba-tiba ada di hadapannya. Wajah Kalina bersemu merah, gadis itu melengkungkan tubuh ke belakang saking malu, hampir dia terjungkal jika lelaki tersebut tidak menangkapnya. ‘Sadar Kalina, jangan terpancing ini perangkap yang memabukkan,’ keluh dalam hati mencoba berada di kewarasannya. “Kau akan membuatnya takut, Alex,” ujar Abraham memeperinga
Read more