'Kenapa kamu tidak berusaha menahanku Kalina. Atau memang orang yang kamu cintai itu bukanlah aku melainkan orang lain,' protes Elang dalam hati. "Kenapa, kamu tak rela aku pergi, naksir aku ya?" seloroh Elang berusaha bercanda dengan mengedip-kedipkan mata sok imut. "Apaan sih, pd banget. Kamu ngapain itu ngedip-ngedipin mata, cacingan ya?" celetuk Kalina. "Gak, bukan cacingan tapi lagi wasir," jawab Elang sekenanya. "Oh itu gampang, minum saja obat nyamuk, pasti cepat," celoteh Kalina. "Cepat melayang maksudnya, sungguh jahat dikau Kalina," timpal Elang dengan candaan. Keduanya tertawa cekikikan. Rasa bahagia hanya hinggap sesaat, tidak dapat terlukis dengan kata, dan rasa sedih yang datang bersamaan. Bergelayut penuh sesak di dalam dada. Sebuah perpisahan yang tak terbayangkan sebelumnya. Waktu terasa berjalan begitu cepat, hingga tanpa sadar keduanya telah sampai di depan pintu asrama Kalina. Selama berjalan-jalan tadi, Kalina juga sempat menceritakan peri
Last Updated : 2022-11-09 Read more