Sapuan angin menerbangkan rambut panjang Kalina, sekali lagi Elard terpana, Kalina membuat Elard frustrasi bahkan jika sehari dia tidak bertemu, rasanya membuat gusar dan hampir gila. Tidak jauh berbeda dengan gadis itu, di mana dia merasa hampir frustrasi, gelayar aneh menjalar di tubuhnya, perut terasa ada kupu-kupu terbang, rasa tidak mampu dideskripsikan menggunakan kata, jantung semakin bertalu-talu ketika berdekatan dengan Elard. ‘Kenapa aku jadi secanggung ini dengannya?’ keluh Kalina. ‘Tidak, sadarlah Kalina, ada hal penting yang harus kau sampaikan.’ Gadis itu menepuk kedua pipinya menggunakan tangan. “Kau baik-baik saja, Kalina.” Oh, apa itu mendengar suara Elard saja membuat darah berdesir, “Aku hanya sedikit mengantuk.” Dia beralasan. “Kalina!” panggilan suara membuat Kalina urung mengatakan maksud tujuannya. “Ah, Gavin, kapan kau datang?” Kalina tersenyum, entah mengapa ada perasaan aneh ketika dia menengok ke arah Elard. Seperti tidak rela ketika harus ada pengganggu
Read more