"Silakan. Kita bisa langsung adu banding di sini. Kalau ibu mampu bawa bukti konkret tentang calon istri saya seperti yang Anda tuduhkan, mungkin saya bisa terima. Kalau tidak ... silakan tunggu undangan dari pihak kepolisian," tegas Candra. Wanita paruh baya itu mematung. Dia mundur selangkah saat melihat tatapan tajam yang Candra layangkan. Harus diakui tuduhannya memang tak berdasar, setelah mengetahui pesan bernada provokatif dari nomor tak dikenal, juga keterangan suaminya yang ketakutan, dia memang langsung menyimpulkan tentang sosok Melisa yang sebenarnya. "Ng, itu ...." Si ibu gelagapan. Diintimidasi seperti itu jelas dia tak bisa menjawab, mengingat tak ada bukti yang bisa memperkuat tuduhan yang dengan mudah Candra patahkan. Melisa menatap takjub. Entah apa yang membuat perihnya tamparan dan sesaknya dada melihat tatapan datar yang Danita layangkan, tiba-tiba berubah menjadi perasaan hangat yang sulit diartikan. Memang terlalu dini untuk menilai sosok Candra sebagai pri
Read more