"Gosah diliat, Ndut. Pura-pura nggak kenal aja!" cetus David cepat, sembari menarik tangan Dini agar berbalik membelakangi Melinda dan Candra yang baru saja tiba. Dini menggaruk rambut. "Why? Kenapa nggak disamperin aja? Kita bisa jalan sama-sama, makan bareng. Kan seru!" sahut Dini. David menggeleng cepat. "Seru dengkul lo. Nggak. Pokoknya kita jalan masing-masing," tolak David keras. "Lo kenapa, sih, Bang? Kayak lagi kepergok mantan yang jalan sama pasangan barunya. Padahal itu cuma si Meli! Your bestie!" Dini terlihat mulai kesal dengan kelakuan random David. Bagaimana bisa hanya bertemu dengan Melisa dan Candra, menjadi masalah besar baginya? "Nggak. Pokoknya nggak. Kasian ati sama perasaan gue, Ndut. Kesiksa entar," aku David memelas. Mendengar itu sontak Dini mengejapkan mata, lalu membelalak setelahnya. "Jadi cewek itu Meli--hmppt." Buru-buru David membekap mulut Dini, sebelum sempat gadis itu berteriak histeris. "Pelan-pelan, Maemunah. Lo mau kita ketauan!" bisik David
Read more