Mata Bram membulat, terkejut dengan kedatangan Niko secara tiba-tiba.Dengan wajah merah padam Niko mendekati Bram, lalu tanpa ampun memukul wajah dan tubuh Bram bertubi-tubi. Niko terus memukul Bram, tanpa ada perlawanan darinya."Cukup Niko, aku bilang cukup," ucap Bram memohon, agar Niko menghentikan aksinya.Bram juga harus berpikir dua kali, jika dia ingin membalas memukul, adik kandung istrinya ini.Sedang Hani berlari dan duduk di pojok kamarnya, ketakutan.Setelah puas memukul Bram, Niko menendangnya keluar dari kamar Hani.Lalu pandangannya segera mengarah pada Hani yang ketakutan setengah mati.Bram berlalu pergi dari kamar Hani. Hening malam semakin dingin. Tapi tidak dengan Niko. Hatinya rasanya terbakar api amarah yang menggebu. Bagaimana kalau tadi dia tak keluar memutuskan untuk mencari udara segar. Walau Niko tahu Hani masih berstatus istri dari Bram. Tapi Hani tak menginginkan keberadaan Bram di sana. Biar bagaimana pun, penting untuk memperhatikan kenyamanan seseor
Read more