Share

Mulai berani

Nyonya Greta menghela napas panjang. Tak menyangka jika sikap Niko mulai kurang ajar apa lagi pada suaminya. Harusnya Niko bisa menghargai mas Bram. Nyonya Greta sangat heran tak biasanya seperti ini.

Hani yang sejak tadi mendengar semua pertengkaran mereka memilih menghindar. Takut jika dia akan memicu pertengkaan yang lainnya.

"Sudah Hani, tenangkah. Mbok Rumi tahu kamu tak bersalah."

Hani membalikkan badannya lalu dengan cepat mengusap pipinya. Mbok Rumi tersenyum, lalu mengelus lembut punggung Hani.

"Semalam mbok mendengar keributan di kamar kamu. Tapi mbok sangat takut, apa lagi ada tuan Bram dan tuan Niko yang ribut. Maafkan mbok yang tak bisa membantu kamu."

"Makasih mbok, sudah percaya sama Hani."

Mbok Rumi memeluk Hani dengan erat.

"Ya sudah, ayo kita kembali bekerja. Nyonya Greta mungkin sudah kembali ke kamarnya."

Hani mengangguk menyetujui.

Dia lalu bergegeas melakukan rutinitasnya, mencuci pakaian.

Tapi Hani sadari, tiba-tiba Bram sudah ada di belakangnya.

"Hani," panggil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status