Setelah beberapa saat Hani tersadar, dia sudah melebihi batas."Maafkan saya tuan, saya terlalu bahagia," ucap Hani sambil mengurai pelukkannya.Niko terdiam tak bisa menjawab, dia tak bisa membohongi dirinya sendiri. Kalau dia juga menikmati pelukkan Hani."Sudah ayo kita menghabiskan camilan ini baru kita pulang," ucap Niko.Hani menurut dan mulai meminum minunan segar yang sudah dipesan oleh Niko. Terasa sangat meyegarkan sekali di tenggorokkannya yang kering.Setelah selesai Niko mengajak Hani untuk pulang ke rumah. Sudah tak lagi ada kemarahan yang ditunjukkan oleh Niko. Membuat Hani merasa lega. Ada penyesalan dalam diri Hani, jika saja dia jujur dari awal mungkin Niko tak akan semarah ini padanya. Tapi sudahlah, semua masalahnya saat ini sudah selesai.Baginya asal Niko sudah percaya padanya, suatu saat jika terjadi sesuatu Hani bisa mempertanggung jawabkan perbuatamnya, tanpa merasa takut lagi. Senyum mengembang di bibirnya. Membuat Niko yang tanpa sengaja menatap wajah Hani
Read more