"Bagaimana pun rencana kamu yang terbaik nak," puji ibu Siti untuk putrinya."Iya dong bu, kalau soal hal-hal kecil begini serahkan saja pada Nita."Keduanya tersenyum puas di dalam kamarnya. Bram masuk ke dalam kamar tamu kedua wanita itu langsung menoleh ke arah pintu, dan menghembuskan nafas lega."Akting ibu bagus sekali, sampai-sampai istriku cepat merasa luluh," ucap Bram."Dan kini berkat adik kamu, ibu bisa merasakan bagaimana menjadi orang kaya nak.""Bram minta kedepannya ini jangan dulu berulah. Agar istri Bram semakin percaya jika ibu dan Nita bisa tinggal di rumah ini selama mungkin. Bila perlu selamanya deh."Ibu Siti dan Nita mengangguk setuju.Tapi sayang, mereka tak tahu apa yang mereka perbincangkan di dengar oleh Niko melalui alat penyadapnya."Teruslah menyusun rencana, suatu saat pasti aku sendiri akan memergoki kalian," guman Niko dalam hatinya.Menunggu waktu yang tepat, untuk membenarkan kebenaran pada kakak satu-satunya yang dia miliki."Ini kopinya tuan," uc
Baca selengkapnya