Setelah makan selesai, kami bertolak ke tempat Kak Jazil. Seperti yang diminta Ibu. Beruntung jalanan tidak terlalu padat, tidak kurang tiga puluh menit kami sudah sampai."Mari, Pak Bu," ucap Kak Jazil.Kacong langsung menghampiri kami dan membantu membawa koper untuk diletakkan di rumah joglo. "Lo, itu mau di bawa ke mana, Pak?" teriak Ibu saat Kak Jazil memerintahkan Kacong untuk membawa koper ke rumah joglo."Buk, itu ditaruh di tempat istirahat," jawabku sambil menarik lengannya untuk duduk kembali di sofa. Aku berusaha mengalihan perhatiannya supaya Ibu memberi kami waktu yang lebih. Bagaimanapun, aku harus mengupayakan penilaian ini tidak hanya sebentar. Aaku harap, semakin lama orangtuaku berbicang dengan Kak Jazil, semakin mereka bisa diyakinkan bahwa dia sosok yang tepat.Dan, di sinilah kami, di ruang tamu kantor. Bapak, Ibuk, Kak Jaz dan aku. Sesaat kami diam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Ibuk mengamati sekeliling, dan Bapak sesekali menghela napas. Kak Jazil jug
Last Updated : 2022-10-27 Read more