Sudah tiga hari setelah penikahan digelar, aku dan Kak Jazil di rumah menemani Bapak dan Ibu yang mengambil cuti satu minggu. Kami tidak diperbolehkan kembali dulu. Alasannya, pengantin baru tidak boleh bepergian jauh dulu. Praktisnya, tidak ada waktu khusus untuk honeymoon, adanya ngumpul bareng nemenin Bapak Ibuk. Kami tahu, sebenarnya keberadaan ini sebagai penawar rindu kepada adikku, Rajasa. Dia tidak bisa cuti pulang karena baru masuk pendidikan kepolisian. Yah, mengalah saja, kami hanya ada waktu berdua saat malam sampai fajar. Kesempatan ini yang kami gunakan untuk begadang. Huss! Jangan tanya ngapain, ya. Ini akibat jamu dari Ibu. Setiap berkumpul, kami selalu diberi wejangan tentang pernikahan. Seperti saat ini, kami makan pagi bersama. "Nak Jazil, tidak boleh ambil makan sendiri," larang Ibu, ketika Kak Jazil akan mengambil nasi. Piring diambil dari tangannya dan di berikan kepadaku seraya berkata, "Laras, ini tugasmu. Jangan dibiarkan suamimu ambil makan sendiri,
Last Updated : 2022-11-02 Read more