Clara Winson dan Dareen Collin, kami antar ke apartemen yang sudah disiapkan oleh Mbak Jasmin. Setelah memberi tahu ini itu, kami tinggalkan mereka di sana. "Kenapa Laras, dari tadi diam saja. Ada yang kamu pikirkan?" tanya Mbak Jasmin tanpa menoleh ke arahku. Dia konsentrasi mengemudikan mobil."E ... tentang Darren, Mbak.""Kenapa?" Dia menoleh sekilas."Aku kawatir Kak Jazil marah. Darren terlalu keren untuk ukuran bule yang magang," ucapku sambil memijit pelipis, mencoba menghilangkan pusing. "Urusan Jazil, biar aku bantu ngomong. Mereka berdua tanggung jawabku. Nanti aku mampir, deh. Sekalian ngomong dengan Jazil, titip Darren, ya.""Ya, semoga dia mengerti. Dia itu suka cemburu, Mbak. Makanya sampai sekarang tidak dapat karyawan. Alasannya aneh, takut aku salah peluk katanya. Gila, tidak?" Mbak Jasmin mengangguk-angguk sambil tertawa. Ya, siapa sih, yang tidak akan menyebut penampilan Darren di atas rata-rata. Tubuh atletis, wajah mirip artis, dan warna kulitnya, walaupun bu
Terakhir Diperbarui : 2022-11-05 Baca selengkapnya