“Apa? Cesar?” jawab ibu dengan nada tinggi, tampaknya ia tak suka dengan kalimat yang baru ku ucap.“Iya, Bu. Aisyah sendiri tidak tahu, tiba-tiba Aisyah tersadar dan Zafran di gendong Mbak Zahra.”“Ini pasti kamu gak pinter mengejan, makanya di lakukan tindakan Cesar. Tahu kan, kalau operasi itu biayanya mahal, berkali-kali lipat dari lahiran normal.”Aku mengangguk, sambil menahan buliran air mata yang hendak jatuh.Ku tatap mereka yang mengisi ruangan, wajahnya tampak nanar menatapku.“Bu, yang penting Zafran lahir selamat, Aisyah juga selamat. Masalah biaya kan bisa di cari.” Mas Zul bersuara dan menyorotkan kamera di wajahnya, sepertinya ia mengerti dengan raut mukaku yang menyimpan kepedihan. “Kamu itu kebiasaan, sukanya manjain istri, Zul!” **Mbak Zahra dan Mas Zul tampak bahagia dengan Zafran di gendongan wanita cantik itu sedangkan lelaki sempurna itu tampak menemani sambil mengelus rambut bayi lelaki itu. Mereka tampak seperti keluarga bahagia sedangkan aku hanya mampu t
Read more