Xavier menengadah dan melirik sekilas, lalu menegur, "Perusahaan melakukan perjalanan bisnis, tapi kamu membawa kakakmu. Aku masih belum meminta penjelasan darimu tentang masalah ini. Sekarang, kamu masih berani meminta bantuanku?""Pak Xavier, kakakku juga terpaksa. Dia kehilangan pekerjaan di Kota Mano, suasana hatinya sangat buruk sekarang. Aku takut terjadi sesuatu padanya kalau sendirian," jelas Hamish dengan canggung."Terpaksa?" Xavier tersenyum sinis dan melanjutkan, "Urusan pekerjaan kali ini sangat penting, tapi kamu malah membuat kekacauan seperti ini. Apa yang sebenarnya kamu pikirkan?""Maafkan aku, Pak. Aku kurang cermat dalam mempertimbangkan masalah ini. Tugas kali ini sangat penting, aku juga tidak ingin menundanya. Kumohon, tolong bicara dengan kru kabin, jangan biarkan kakakku turun dari pesawat," mohon Hamish dengan rendah hati."Turun dari pesawat? Itu nggak akan terjadi." Xavier tersenyum tidak acuh, lalu melirik Hamish sekilas dan berkata, "Suruh kakakmu tunggu a
Baca selengkapnya