"Ya, dia sudah mati. Lagi pula, dia bukan orang hebat. Dia hanya mengandalkan latar belakangnya," timpal Warren sambil menyunggingkan senyuman mengejek."Heh! Kalau dia memang sudah mati, aku harus merayakannya!" ujar Gordon sembari tersenyum sinis.Warren ragu-ragu sejenak sebelum berkata, "Kalau Kak Gordon lagi senang, aku ingin mengajakmu mengobrol.""Kenapa? Kamu sudah membuat keputusan?" tanya Gordon yang terkekeh-kekeh."Aku memang menyukai Kak Gordon, ayahku yang bersikeras mencari Nicholas untuk kerja sama. Sekarang, Nicholas sudah mati. Kak Gordon sudah pasti adalah pilihan pertama. Ayahku sudah tua, dia nggak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Jadi, tolong jangan tersinggung," jelas Warren."Oke. Aku sangat menyukai orang sepertimu. Tapi, Keluarga Yordan bukan hanya berbisnis, kamu tahu itu. Aku hanya ingin bermain, tapi harganya juga nggak murah," timpal Gordon seraya mencebik."Harga bisa dinegosiasikan," balas Warren sambil memaksakan senyuman."Oke. Datang ke Tige
Read more