Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 511 - Chapter 520

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 511 - Chapter 520

605 Chapters

Bab 512

Dalam sekejap, ruang rapat menjadi gempar.Lena yang duduk di samping menyaksikan semua ini dengan terperangah. Dia sulit untuk memercayai hal ini. Mengapa Tania mengatakan laporan yang ditulis Karen adalah milik Regina? Apa maksud semua ini? Apa Tania ingin dipuji?"Pak Andhika, aku nggak tahu Karen yang menulisnya, aku malah mengira Regina. Aku benar-benar nggak kepikiran kalau itu hasil tulisan Karen!" jelas Tania dengan buru-buru untuk membela diri."Oke. Aku akan memercayaimu untuk sementara." Andhika menggertakkan giginya dengan geram, lalu menarik dasinya dan bertanya, "Di mana Karen?""Karen ...." Ekspresi Tania berubah lagi. Tubuhnya bahkan gemetaran."Aku tanya, di mana Karen!" teriak Andhika yang murka."Karen datang ke departemen keuangan barusan. Dia mengambil gajinya dan bilang dia dipecat Bu Tania," jawab manajer keuangan dengan lirih."Apa katamu?" Andhika sungguh gusar. Dia menggebrak meja, lalu membentak, "Dipecat? Tania, siapa yang memberimu hak untuk memecat Karen?
Read more

Bab 513

Tania ketakutan hingga tidak berani melontarkan sepatah kata pun. Dia langsung berlari ke arah lift.Setelah tiba di lantai bawah, dia segera mengemudikan mobilnya ke Universitas Mano.Hari ini adalah hari pertama kuliah. Tania pun tahu bahwa Karen berjaga di gerbang universitas untuk menyambut para mahasiswa baru.Tania menghentikan mobilnya di depan gerbang Universitas Mano. Dari kejauhan, dia melihat Karen yang duduk di bangku dengan bengong. Di sampingnya tidak lain adalah pacarnya, Nicholas.Begitu melihat wajah Karen, amarah Tania langsung tersulut. Jika bukan karena Karen, dia tidak akan dipermalukan sampai begitu parah hari ini.'Semua ini salah Karen si jalang. Bagaimanapun, tidak ada karyawan Institusi Pendidikan Gleam yang berani memprovokasiku. Gara-gara Karen, aku dipukul Andhika di depan 70-an karyawan. Gadis ini sudah mempermalukanku!' batin Tania.Begitu memikirkan hal ini, Tania pun kesal hingga menggertakkan giginya. Namun, dia terpaksa tunduk karena merupakan bawahan
Read more

Bab 514

Tania lemas hingga terduduk di bangku. Dia yang sudah tidak tahan lagi menutup wajahnya sambil menangis dengan kuat. Dia tahu bahwa dirinya kemungkinan besar akan dipecat. Jika Karen benar-benar menolak kembali ke perusahaan, kariernya akan hancur!Hal ini tidak boleh sampai terjadi. Dia harus menghalalkan segala cara!Tania pun menengadah. Kemudian, dia bergegas menyusul Karen dan Nicholas. Jika gagal membawa Karen kembali, kehidupannya akan menjadi mimpi buruk yang mengerikan."Karen, kamu tenang saja. Aku akan memujimu nanti supaya jabatanmu cepat naik. Kamu baru tamat, pasti ingin kehidupan sepertiku. Kamu ingin tinggal di rumah besar dan mengemudi mobil mewah sepertiku, 'kan? Asalkan kembali bekerja, kamu bisa mendapatkan semuanya dalam beberapa tahun," ujar Tania dengan lantang setelah melihat sosok Karen dan Nicholas.Nicholas menoleh untuk melirik Tania sekilas dengan sinis. Kemudian, dia berbalik dan mengeluarkan kunci mobilnya.Pintu mobil Ferrari F12 terbuka. Nicholas membaw
Read more

Bab 515

Sandy yang berbaring di unit perawatan intensif tampak diperban, bahkan ada 4 sampai 5 selang yang terhubung ke tubuhnya. Terlihat luka yang sangat mengerikan di kepalanya, seperti dilukai oleh senjata tajam. Kaki dan tangannya juga digips agar dia tidak bergerak sembarangan. Pemandangan ini benar-benar menakutkan.Mata Nicholas agak memerah saat melihat ini. Sandy adalah satu-satunya sahabatnya di Universitas Mano. Namun, dia malah menjadi seperti ini sekarang."Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Nicholas dengan suara rendah."Investasi Sandy di Kota Modu berdampak besar bagi Keluarga Sabir yang tinggal di sana. Ketika menghadiri sebuah pesta, Tuan Muda Keluarga Sabir yang bernama Stefano mematahkan tangan dan kaki Sandy. Sampai sekarang, keadaannya pun masih kritis," jelas Peter dengan lirih.Kemudian, dia melanjutkan dengan mata berkaca-kaca, "Bukan itu saja, Stefano sepertinya tahu kamu adalah temannya Sandy. Jadi, dia merekam video dan menyuruh orang menyerahkannya kepadamu.""Ma
Read more

Bab 516

Ferina menangis dengan keras sambil terduduk lemas di lantai. Kemudian, dia berteriak, "Padahal, dia yang menyuruhku untuk menunggunya!"Nicholas menarik napas dalam-dalam. Dia menarik Ferina untuk berdiri, lalu menatapnya dengan tegas dan berkata, "Aku akan memberimu penjelasan nanti.""Apa gunanya? Yang aku mau adalah Sandy, bukan yang lain!" seru Ferina seraya mengangkat wajah yang berlinang air mata.Nicholas merasa bersalah. Dia hanya bisa berbalik dan berjalan ke luar rumah sakit.Situasi Sandy masih belum bisa dipastikan sekarang. Kalaupun pergi ke Kota Modu, apa yang bisa dia lakukan sekarang? Namun, Nicholas tidak ingin berpangku tangan. Sahabat yang pernah berjuang bersamanya sedang terbaring di rumah sakit sekarang. Dia tentu harus mengambil tindakan.Setelah keluar dari rumah sakit, mata Nicholas seketika menyipit saat melihat matahari yang sudah hampir terbenam.Dia mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi Zeffrey dan berkata dengan lirih, "Aku mau pergi ke Kota Modu.""Ok
Read more

Bab 517

Rombongan mobil melaju di jalan tol. Tujuan mereka adalah Hotel Larasati."Nicholas, kalau kita langsung pergi ke sana, takutnya ini hanya jebakan," ujar Bella seraya mendongak. Pihak lawan berani mengusik Nicholas, yang berarti mereka telah membuat persiapan matang. Sandy baru tiba di Kota Mano hari ini, tetapi mereka malah mempersiapkan pesta di Kota Modu. Mereka mungkin menunggu Nicholas masuk ke perangkap."Tenang saja," timpal Nicholas sembari menatap luar jendela dengan lekat-lekat.Bella masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia hanya bisa diam saat melihat tatapan Nicholas. Kedua tangannya masih memijat lengan Nicholas.Sejam kemudian, rombongan mobil ini akhirnya tiba di luar Hotel Larasati.Setelah mobil berhenti, sekelompok orang pun keluar. Puluhan mobil ini mengangkut 200-an orang.Nicholas berdiri di depan pintu hotel. Dia menoleh melirik pria kekar di belakangnya, lalu berpesan dengan lirih, "Yuvan, tunggu sinyal dariku di sini.""Baik." Yuvan menundukkan kepalanya samb
Read more

Bab 518

"Hehehe ...." Angel terkekeh-kekeh sampai tubuhnya bergetar. "Kamu ini memang hebat. Aku hanya ingin memberitahumu, Peter dari Kota Mano cukup cerdas. Kalau kamu nggak berhati-hati, mungkin akan terjadi masalah besar.""Tenang saja, nggak ada seorang pun yang akan menang dariku!" sahut Jesslyn sembari tersenyum mengejek.Lantaran belajar selama 3 tahun di luar negeri, Jesslyn merasa wawasannya jauh lebih luas dari orang lain. Ketika menginjakkan kakinya di Kota Modu, dia pun merasa dirinya memiliki perbedaan besar dengan orang-orang di sekitarnya. Menurut Jesslyn, mereka sama sekali tidak bisa disandingkan dengannya."Kamu benar-benar sombong," ujar Angel seraya tersenyum. Kemudian, dia berbalik untuk pergi ke lantai bawah. Dia tahu bahwa Jesslyn selalu memandang rendah orang lain. Bahkan, gadis ini pasti merasa Kepala Keluarga Harrison sangat hina.Setelah tiba di lantai bawah dan melihat orang-orang di lantai dansa, Angel berbalik dan berjalan ke luar.Tempat ini terlalu berisik sehi
Read more

Bab 519

Orang ini ingin mencari Stefano? Memangnya siapa dia?Lantai dansa menjadi hening untuk seketika. Semua orang menatap Nicholas dengan sorot mata yang penasaran sekaligus iba.Patut diketahui bahwa Stefano adalah keberadaan yang sangat menakutkan di Kota Modu.Sebelum pergi ke luar negeri, Stefano adalah pemuda paling hebat di Kota Modu. Dia terkenal kejam dan selalu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Sejak kepergiannya, Kota Modu pun menjadi jauh lebih tenang. Namun, beberapa hari lalu, monster ini malah kembali. Dia bahkan menghajar seorang pebisnis hingga sekarat di sebuah pesta.Lantas, siapa yang berani mengusik seseorang dengan karakter mengerikan seperti ini?"Di mana Stefano?" tanya Nicholas dengan santai sambil menengadah perlahan."Memangnya siapa kamu? Berkaca dulu sana. Berani sekali kamu mencari Tuan Muda Stefano!" teriak seorang pria gendut yang berjalan keluar dari kerumunan. Kemudian, dia memaki sembari menunjuk Nicholas, "Lancang sekali kamu. Kamu kira n
Read more

Bab 520

"Karena aku membawa banyak orang kemari. Jadi, apa kamu sudah bisa memberitahuku?" tanya Nicholas sembari melirik pria berkacamata emas itu dengan sinis.Ekspresi Levin Perez agak berubah. Begitu melihat senjata yang ada di tangan 200-an orang itu, raut wajahnya menjadi sangat suram.Nicholas menghampiri selangkah demi selangkah dan terus menatap Levin. Ketika sudah dekat, dia mengangkat botol anggur di tangannya untuk menggores wajah Levin dengan pecahan kaca yang tajam. Kemudian, dia berteriak, "Katakan, di mana Stefano!""Aku ... aku nggak tahu!" jawab Levin sambil berusaha menenangkan dirinya."Nggak tahu?" Nicholas tersenyum sinis, lalu menarik botol anggur di tangannya dan sontak menusuk perut Levin."Argh!" teriak Levin dengan kesakitan. Dia buru-buru memegang perutnya seraya melangkah mundur dengan terhuyung-huyung. Tatapannya pun dipenuhi amarah."Kalau nggak tahu, untuk apa kamu bicara?" ujar Nicholas yang menengadah dan melirik Levin sekilas.Orang-orang di sekitar bergidik
Read more

Bab 521

Seluruh ruang pesta bergema teriakan Jesslyn yang kejam.Nicholas memasang ekspresi dingin sambil perlahan-lahan duduk di kursinya. Tatapannya terus tertuju pada Jesslyn yang berada di depannya. Dia sama sekali tidak marah dengan sikap Jesslyn. Sebaliknya, dia justru merasa gadis ini agak menyedihkan.Ini memang perangkap yang mereka rencanakan untuk Nicholas. Namun, Stefano tidak datang dan membiarkan Jesslyn menghadapinya sendirian.Dengan kata lain, Jesslyn ini hanyalah umpan. Meskipun pada akhirnya dibunuh oleh Nicholas, orang yang bersembunyi di balik Jesslyn tidak akan merasa kasihan padanya."Kamu akan mati sebentar lagi. Seseorang akan datang dan memberimu pelajaran dalam waktu kurang dari 10 menit. Kamu nggak akan bisa keluar dari hotel ini!" ancam Jesslyn dengan suara melengking.Mendengar ini, tatapan Bella terlihat sangat sinis. Namun, dia tetap menahan keinginannya untuk menampar Jesslyn.Nicholas menyilangkan kakinya, lalu memejamkan matanya untuk beristirahat sejenak.Je
Read more
PREV
1
...
5051525354
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status