"Pak Andhika, laporan para karyawan baru sudah ada di tanganku. Apa aku harus menyerahkannya kepadamu sekarang juga?" tanya Tania yang sudah tersenyum sekarang.Andhika menengadah dan melirik Tania sekilas, lalu menjawab, "Ya, bawa kemari. Apa ada bibit unggul yang bisa dibina perusahaan kali ini?""Bibit unggul? Nggak ada. Mereka semua benar-benar nggak becus," sahut Tania seraya mencebik. Dia teringat pada Karen.Sejujurnya, dari pelatihan beberapa hari ini, Tania bisa menilai bahwa Karen adalah orang yang sangat giat dan kinerjanya juga yang paling bagus. Sayangnya, kecerdasan emosionalnya terlalu rendah. Karen bahkan berani menolaknya. Jadi, kelak bagaimana mereka bisa membinanya?"Oh." Andhika menghela napas sambil menerima dokumen-dokumen tersebut. Kemudian, dia berkata, "Kamu sudah boleh keluar. Kalau ada waktu, aku akan mencarimu nanti.""Baik," ujar Tania sembari mengangguk. Setelah keluar dari ruang kantor, dia kebetulan bertemu dengan instruktur para karyawan baru. Tania pun
Read more