Semua Bab Di Balik Topeng si Pria Miskin : Bab 501 - Bab 510

605 Bab

Bab 502

Sandra menatap Nicholas dengan tatapan penuh arti. Sementara itu, Ruby dan Wilson hanya diam. Mereka tidak tahu harus mengatakan apa sekarang."Nyonya Sherin, kalau nggak ada urusan lain lagi, aku akan pulang dulu," ucap Nicholas yang berdiri di samping dengan lirih."Ya. Nicholas, terima kasih banyak. Setelah Bibi sembuh, Bibi akan masak makanan enak untukmu," janji Sherin seraya menyeka air matanya."Oke." Nicholas pun tersenyum mendengarnya. Dia benar-benar senang sekarang.Setelah keluar dari ruang operasi, Nicholas baru menghela napas lega. Dia sangat gembira dengan apa yang dilakukannya hari ini.Sandra mengikuti Nicholas keluar. Dia ingin berterima kasih, tetapi tidak bisa menyebutkannya. Jadi, dia hanya berkata dengan ekspresi datar, "Aku akan mentraktirmu makan lain hari."Nicholas pun memiringkan kepalanya dan meliriknya sekilas. Kemudian, dia tersenyum sambil berjalan pergi."Hei, apa maksudmu?" tanya Sandra dengan kesal saat melihat penampilan Nicholas yang seperti itu.Nam
Baca selengkapnya

Bab 503

"Oke, Kak," jawab Hamish yang sedikit botak sambil turun dari mobil. Dia bahkan merapikan jasnya. Hamish yang berusia 30 tahun memang terlihat cukup dewasa. Namun, mungkin karena sering bergadang, garis rambutnya mundur banyak dan kantong matanya juga hitam.Sekitar 6 hari lalu, Hamish mendapat pesan dari kakak sepupunya ini. Katanya, ada seorang gadis cantik di Institusi Pendidikan Gleam. Hamish pun tidak sabar sehingga menyuruh Tania mengirim beberapa foto untuknya.Gadis di dalam foto itu benar-benar cantik dan memesona. Ketika tersenyum, dia terlihat sangat manis. Ini adalah tipe wanita yang disukai Hamish. Kalau bukan karena terus bekerja lembur, dia pasti sudah datang sejak awal. Setelah menunggu sampai hari Sabtu, hari ini Hamish pun meninggalkan kantornya pada pukul 20.00 untuk bergegas kemari."Biar kuberi tahu dulu, Karen ini sudah punya pacar. Tapi, aku sudah pernah melihat pacarnya. Meski bisa dibilang tampan, dia hanya bocah ingusan yang nggak bisa apa-apa. Asalkan kamu be
Baca selengkapnya

Bab 504

"Halo, namaku Hamish. Usiaku 30 tahun. Aku orang asli Kota Mano." Hamish menyunggingkan senyuman percaya diri. Pada saat yang sama, dia mengulurkan tangannya sambil melanjutkan, "Senang berkenalan denganmu."Begitu melihat Karen pada pandangan pertama, Hamish langsung tahu bahwa ini adalah gadis yang diinginkannya.Gadis ini memiliki mata yang berbinar, membuat jantungnya berdebar-debar. Jika bukan karena Hamish berusaha mengendalikan diri, dia mungkin sudah tertawa terbahak-bahak sekarang.Karen mengernyit dengan kesal. Dia sama sekali tidak berniat untuk menghiraukan Hamish."Kenapa?" Melihat Karen yang bersikap tidak acuh, Hamish pun terkejut dan tampak kesal. Dia bisa merasakan bahwa Karen tidak ingin berhubungan dengannya, bahkan mengabaikan etiket berjabat tangan.Namun, Hamish tahu bahwa perkenalan ini agak mendadak sehingga hanya tersenyum seraya bertanya, "Omong-omong, apa kamu punya hobi? Misalnya, menonton opera atau konser ...."Karen membereskan barang-barangnya, lalu meni
Baca selengkapnya

Bab 505

"Kenapa kamu terburu-buru begini?" Hamish baru saja ingin meraih tangan Karen, tetapi Karen malah berjalan begitu cepat.Selain merasa heran, Hamish juga merasa bersemangat. Rasa kesal dan malu yang sesekali ditunjukkan gadis ini membuatnya makin tertarik. Ini adalah tipe wanita yang disukai Hamish. Dia tidak akan bisa mengendalikan perasaannya ini."Minggu depan ada pertunjukan opera di pusat konvensi. Apa kamu punya waktu?" tanya Hamish yang buru-buru mengikuti."Maaf sekali, pacarku sudah datang." Karen menghela napas lega saat melihat mobil Nicholas. Dia pun tersenyum minta maaf seraya melanjutkan, "Kuliahku sudah dimulai minggu depan. Aku nggak punya waktu.""Pacarmu sudah sampai?" Hamish tertegun sejenak. Kemudian, dia menggosok hidungnya sembari tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, aku akan mengantar kalian berdua pulang. Ini sudah larut malam, sebaiknya jangan jalan kaki pulang."Selesai berbicara, Hamish mengeluarkan kunci mobilnya. Dia menekan dengan ringan, lalu terdengar d
Baca selengkapnya

Bab 506

Merasakan tingkat kenyamanan mobil BMW? Memang nyaman, tapi apa bisa dibandingkan dengan Ferrari? Kedua mobil ini sama sekali tidak selevel, tidak ada yang bisa dibandingkan!Rumah seluas 80 meter persegi? Memangnya orang yang mengemudi Ferrari akan terkesima melihat rumah seperti itu?Hamish merasa sangat malu sekarang. Rasanya, dia ingin sekali mencari tempat untuk bersembunyi dan tidak mau keluar lagi selamanya."Di mana Karen?" tanya Tania yang tiba-tiba keluar."Sudah pergi," jawab Hamish sembari menghela napas. Dia bisa merasakan wajahnya yang panas dan merah."Hah? Kamu nggak mengantarnya?" tanya Tania lagi."Nggak. Pacarnya datang menjemputnya," balas Hamish seraya menggeleng."Apa yang kamu takutkan? Kamu bilang saja mau mengantarnya pulang. Kenapa kamu nggak punya inisiatif sedikit pun?" Tania menghela napas sambil menggeleng, lalu melanjutkan, "Kamu ini benar-benar nggak berguna ...."Hamish sedang merasa kecewa. Dia awalnya sangat percaya diri, tetapi malah terjadi hal sepe
Baca selengkapnya

Bab 507

"Nicholas, kamu di sini?" Begitu melihat Nicholas, mata Sherin sontak berbinar-binar. Kemudian, dia melanjutkan, "Kalau tahu, aku nggak akan kemari. Melelahkan sekali.""Nyonya Sherin, kenapa kamu kemari?" tanya Nicholas yang buru-buru menghampiri.Sherin pun mencebik, "Aku mau mendaftarkan putriku.""Daftar?" Nicholas beralih menatap Sandra. Sudut bibirnya tanpa sadar berkedut."Kenapa? Memangnya nggak boleh?" Sandra merasa Nicholas meremehkannya sehingga berkata dengan tegas, "Aku sudah mundur dari ketentaraan, tentu saja boleh berkuliah. Kamu kira hanya kamu yang bisa lolos ujian, aku nggak bisa?""Bukan begitu. Ayo, aku bawa kalian ke tempat pendaftaran," timpal Nicholas yang merasa agak canggung."Oke." Sherin mengikuti sambil berterima kasih, "Henry sudah siuman kemarin. Kondisinya sudah cukup baik sekarang. Selain agak lemah, nggak ada masalah lain lagi. Bibi benar-benar berterima kasih padamu. Kalau nggak ada kamu, Henry pasti nggak akan bisa selamat.""Nggak perlu sungkan. Seb
Baca selengkapnya

Bab 508

"Hah?" Karen termangu sesaat mendengarnya. Dia buru-buru menjelaskan, "Bu Tania, aku cuti hari ini karena kuliah kembali dimulai. Aku akan meletakkan laporan itu di meja kerjamu lusa malam.""Aku butuh laporan itu sekarang. Cepat selesaikan!" perintah Tania dengan tegas."Sekarang?" Karen merasa agak panik. Dia menjelaskan, "Aku sedang menyambut mahasiswa baru. Aku benar-benar nggak sempat.""Kalau aku nggak menerima laporan itu dalam setengah jam, kamu nggak perlu datang ke kantor lagi lusa. Kamu kira siapa kamu? Suruh kamu bekerja saja begitu susah. Kalau semua karyawan sepertimu, gimana perusahaan bisa berkembang?" maki Tania dengan tidak acuh. Kemudian, dia mengakhiri panggilannya.Regina yang berdiri di samping Tania hanya menundukkan kepalanya. Wajahnya memerah, dia tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Tania seketika tersenyum lembut, lalu berkata, "Jangan takut. Aku nggak akan membiarkan siapa pun menindasmu. Setelah Karen mengumpulkannya, aku akan langsung memperlihatkann
Baca selengkapnya

Bab 509

"Oh, baik. Aku akan ke sana," sahut Regina yang seketika menegang. Dia benar-benar gugup."Oke." Lena mengangguk, lalu berbalik dan pergi.Wajah Regina tampak pucat pasi. Dia menatap Tania dengan ekspresi seperti akan menangis, lalu berkata, "Bu Tania, Karen belum mengirimkan penjelasan laporannya. Aku nggak mengerti apa pun. Apa yang harus kulakukan sekarang? Pak Andhika sudah memanggilku. Kalau sampai ketahuan ....""Tenang saja. Kamu hadapi saja sebisa mungkin. Asalkan menjawab dengan baik, semua akan baik-baik saja. Aku percaya padamu, ayo semangat!" Sesudah menyemangati Regina, Tania pun merayunya, "Kalau kamu berhasil, aku akan membawamu ke Kota Modu bulan depan."Begitu mendengar janji Tania, Regina langsung terlihat gembira. Jika dia bisa memperoleh kesempatan belajar di Kota Modu, hal ini akan sangat bermanfaat bagi kariernya di masa depan."Coba kamu pikirkan dulu. Apa Karen nggak pernah membahas tentang laporannya saat mengobrol denganmu?" tanya Tania."Pernah ...," jawab Re
Baca selengkapnya

Bab 510

"Aku ...." Regina sungguh kebingungan sekarang. Dia sama sekali tidak memiliki perencanaan apa pun. Ini hanya tebakannya berdasarkan laporan yang ditulis oleh Karen. Itu sebabnya, Regina tidak punya cara untuk menerapkan ide ini."Kenapa?" Andhika mengernyit kuat saat melihat Regina yang terbata-bata begini."Pak Andhika, aku ...." Ekspresi Regina terlihat panik. Bahkan, suaranya mulai bergetar."Aku sudah memberimu waktu beberapa hari, tapi kamu belum menyimpulkannya?" tanya Andhika dengan kesal."Pak Andhika, aku sudah menyimpulkannya. Kita harus berkomunikasi dengan anak-anak dan orang tua mereka," jawab Regina dengan gugup."Berkomunikasi dengan orang tua? Kamu nggak menyebutkan hal ini di laporan. Apa yang sebenarnya kamu katakan?" timpal Andhika yang sudah tidak sabar lagi. Ekspresinya terlihat penuh dengan ancaman sekarang."Eh? Aku, aku ...." Regina ketakutan hingga wajahnya memucat. Dia terbata-bata dan tidak bisa berbicara dengan lancar."Sudah beberapa hari berlalu, tapi kam
Baca selengkapnya

Bab 511

Karen benar-benar putus asa saat mendengar makian Tania. Dia selalu bekerja dengan giat, bahkan tidak pernah mengulangi kesalahan sekecil apa pun. Tanpa diduga, malah hasil seperti ini yang dia dapatkan."Aku suruh kamu pergi. Apa yang kamu pikirkan?" Melihat Karen yang terbengong-bengong, Tania pun maju saking kesalnya. Dia mendorong Karen hingga membuat tubuhnya terhuyung untuk sesaat.Karen yang berdiri tidak stabil hampir terjatuh di lantai."Dasar nggak berguna. Kamu hanya akan membuang uang perusahaan. Cepat pergi dari sini!" bentak Tania seraya menunjuk ke arah lift.Karen menahan air matanya. Setelah mengangguk ringan, dia berbalik dan menekan tombol lift.Tania tersenyum sinis melihat semua ini. Sesudah melihat Karen masuk ke lift, dia mengerlingkan mata dan berjalan masuk ke ruang kantor. Jangankan Karen yang belum tamat kuliah, profesional yang sudah lama bekerja sekalipun tidak akan bisa meraup keuntungan apa pun darinya.'Ingin melawanku? Kalau begitu, aku akan memecatmu!'
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4950515253
...
61
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status