Semua Bab Di Balik Topeng si Pria Miskin : Bab 471 - Bab 480

605 Bab

Bab 472

"Rhea, ada apa ini?" tanya Warren dengan marah ketika menghampiri adiknya."Kak, tadi gadis itu yang menabrakku dan pria ini mengusirku. Aku membuat perhitungan dengan rektor mereka, tapi ternyata rektor mereka ini juga orang yang tidak rasional. Dia bukan hanya tidak peduli dengan masalah ini, tapi juga menyuruhku pergi!" Rhea semakin merasa tersakiti saat menceritakan kejadiannya, bahkan air matanya juga hampir menetes."Mau berlagak seperti apa Universitas Mano ini? Hanya sekelompok pengemis yang meminta sumbangan dari mana-mana, berani-beraninya kalian menggertak orang? Segera minta maaf pada adikku atau aku akan membuat perhitungan dengan kalian!" Warren berdiri di antara Nicholas dan Edwin.Monica sangat ketakutan hingga tubuhnya gemetar.Edwin mendongak dengan wajah memerah. "Apa yang ingin kamu lakukan? Apa kamu tidak tahu tempat ini adalah universitas? Apakah kamu tidak takut orang-orang mengejekmu?""Mengejek? Kalian saja tidak takut malu, kenapa kami harus takut?" Warren nai
Baca selengkapnya

Bab 473

"Satpam, tahan mereka! Segera lapor polisi!" Edwin benar-benar murka. Dengan kemarahan yang memuncak, dia membentak, "Ini universitas, bukan tempat kalian untuk bertindak semena-mena! Kalaupun nggak mendapat investasi dari kalian, Universitas Mano tetap tidak akan terima dipermalukan!"Beberapa satpam universitas langsung mendekat dan menahan Warren dan Rhea."Edwin, kamu akan menyesal! Apa kamu pikir orang lain akan mau berinvestasi dalam proyek ini? Profitabilitas proyek ini sangat buruk, bahkan Clear Group sekalipun nggak mau berinvestasi, siapa lagi yang berani melakukannya?" Warren berteriak keras."Tanpa investasi dari kalian pun, Universitas Mano masih bisa cari dana sendiri!" ujar Edwin dengan penuh wibawa.Nicholas melihat dari samping dan menghela napas dalam hati. Edwin benar-benar pandai berakting! Proyek ini memang tidak memiliki tingkat profitabilitas tinggi, tetapi setidaknya tidak akan merugi. Paling tidak, mungkin hanya akan membuat sebagian modal mereka tertahan.Namu
Baca selengkapnya

Bab 474

Monica terdiam sejenak, kemudian segera mengikutinya."Edwin, kenapa kau membiarkannya pergi? Panggil dia kembali sekarang juga! Kenapa dia memukul kakakku dan pergi begitu saja dengan seenaknya? Nggak ada hukum lagi ya di negara ini? Suruh dia kembali dan minta maaf!" teriak Rhea dengan marah.Plak ....Pada saat itu, amarah Jansen sudah memuncak. Dia mengangkat tangannya dan menampar Rhea."Kamu berani memukulku?" Rhea marah besar, tubuhnya gemetar karena emosi. "Berani-beraninya budak ini menamparku? Kak, patahkan kakinya, buat dia cacat seumur hidup!"Warren menelan ludah, dia menatap Jansen dengan mata memerah. "Paman Jansen ... apakah dia benar-benar Nicholas?"Tatapan Jansen tampak kosong. Dia menarik rambutnya sendiri dengan kesal, lalu terduduk di kursi dengan wajah yang pucat."Nicholas? Aku nggak peduli siapa dia itu, yang jelas aku akan membunuhnya hari ini ...." Rhea masih marah-marah dan terus mengumpat. Namun, ketika melihat ekspresi Warren yang murung, dia tiba-tiba ter
Baca selengkapnya

Bab 475

Orang yang sanggup mengendarai mobil seperti itu tentunya bukan orang biasa.Nicholas melihat wajah itu dan tersenyum canggung, "Kebetulan sekali?"Sandra tidak mengenakan seragam militer. Dia mengenakan kaus berwarna hijau muda, dengan rambut pendeknya yang tergerai, dan kacamata hitam besar. Penampilannya tampak sangat menawan dan berkarisma. "Ibuku sudah keluar dari rumah sakit. Aku ingin mengundangmu ke rumahku malam ini!""Uh ... aku mungkin nggak sempat malam ini ...," ujar Nicholas seraya memaksakan senyuman."Aku datang bukan untuk berdiskusi denganmu, melainkan memberitahumu!" Sandra mengerucutkan bibirnya dan mengernyit. Setelah itu, mobilnya berderu saat dia berbalik dan pergi menjauh.Nicholas tersenyum pasrah dan menghidupkan kembali mobilnya, kemudian mengemudikannya ke luar kampus.Nicholas tidak suka berhubungan dengan Keluarga Sanjaya. Lagi pula, Keluarga Sanjaya dan Keluarga Winata tidak berada di lingkaran yang sama. Meskipun mereka berada dalam kelas sosial yang sam
Baca selengkapnya

Bab 476

"Oh ya? Bagaimana keputusannya?" Nicholas paling mementingkan hal ini."Sadewa memang diduga melakukan penculikan dan sudah ditetapkan menjadi tersangka. Ditambah dengan kejadian di Desa Mandani sebelumnya, kamu berada dalam posisi pasif ...." Sandra ragu-ragu sejenak, kemudian tersenyum penuh makna dan berkata, "Akan tetapi, kita tetap harus patuh pada prosedur, jadi kamu mungkin akan diinterogasi."Nicholas terdiam sejenak, lalu tertawa sinis. Dia tidak percaya bahwa jika Keluarga Sanjaya turun tangan, dia masih tetap harus diinterogasi.Sepertinya hal ini memang sengaja diajukan oleh Keluarga Sanjaya untuk melebih-lebihkan keseriusan masalah ini. Jika masalah ini sudah mencapai tahap yang sangat serius, Keluarga Sanjaya baru akan turun tangan untuk mengatasinya. Dengan demikian, Nicholas terkesan seolah-olah berutang budi besar terhadap Keluarga Sanjaya."Selain itu, aku juga menemukan bahwa sasaran kedua pembunuh itu sebenarnya bukan ibuku, melainkan kamu .... Menurut informasi yan
Baca selengkapnya

Bab 477

Nicholas tahu bahwa Ruby masih membencinya karena kejadian di toko perhiasan waktu itu. Namun, Nicholas juga tidak terlalu memedulikannya. Sebab, dia datang hanya untuk makan malam, dan tidak akan terlalu banyak berbicara dengan Ruby."Ruby!" bentak Albert. "Apa yang kamu bicarakan? Nicholas adalah tamu!""Tamu? Orang seperti ini bisa jadi tamu Keluarga Sanjaya?" Ruby berkata dengan ekspresi yang berlebihan, "Ayah, kalau orang seperti ini bisa jadi tamu kita, aku benar-benar kecewa dengan keluarga ini!""Ruby ...." Wilson turun dari mobil dan menarik tangan Ruby. "Meskipun orang ini nggak ada apa-apanya, tetap saja kamu nggak boleh mengungkapkannya dengan terus terang. Masih ada kedua orang tuamu di sini, nanti saja baru kita bicarakan ....""Kalian ...." Saking kesalnya, wajah Albert menjadi memerah.Raut wajah Nicholas juga tampak buruk, dia berkata, "Tante, gimana kalau aku datang lain kali saja?""Nggak apa-apa! Selama aku belum mati, siapa yang berani mengusirmu? Kamu harus tingga
Baca selengkapnya

Bab 478

"Baiklah, kalau begitu kamu selesaikan saja sendiri!" ujar Albert dengan tidak sabaran sambil melambaikan tangannya. Namun, tiba-tiba dia teringat dengan sesuatu. "Oh, ya. Nanti kalau Sherin mengajukan permintaan, kamu jangan menyetujuinya. Pendapatnya tidak mewakili pendapatku juga, aku harap kamu mengerti akan hal ini!"Nicholas terkejut sejenak. Dia merasa tidak senang, tetapi tetap mengangguk dengan ringan."Sudah waktunya makan, keluarlah! Entah apa saja yang dibicarakan!" Suara Nyonya Sherin terdengar dari luar.Nicholas berbalik, lalu memberi isyarat kepada Albert dan berjalan keluar dari ruangan.Melihat kepergian Nicholas, Albert mengerutkan keningnya dan tertawa sinis seolah-olah tidak peduli.Keluarga Sanjaya dapat berdiri teguh di Kota Mano bukan karena kecakapan mereka, melainkan karena mereka tidak pernah terancam atau bergantung pada orang lain. Jika Nicholas berpikir bahwa dia bisa memeras Keluarga Sanjaya dalam hal ini, dia benar-benar keliru.Sebenarnya, Nicholas tida
Baca selengkapnya

Bab 479

"Apa lagi yang bisa terjadi? Tentu saja hal besar dalam hidupmu!" Nyonya Sherin memperlihatkan sedikit kelegaan. "Menurutku, Nicholas adalah pria baik. Cobalah berteman dengannya, mungkin kalian berdua ada kesempatan untuk bersama!""Apa?" Mulut Sandra terbuka lebar."Apa yang ingin Ibu lakukan? Apa Ibu ingin menikahkan Sandra kepada Nicholas? Apa yang ada di pikiranmu?" Ruby membelalakkan matanya menatap Nyonya Sherin.Nyonya Sherin meletakkan sendoknya dan berkata, "Apa maksudmu dengan 'apa yang ada di pikiranku'? Apa kalian merasa tidak cocok? Kenapa kalian terkejut seperti ini? Aku bahkan merasa bahwa Sandra yang tidak sepadan dengannya.""Ibu, apa yang Ibu pikirkan? Ibu sudah gila, ya? Apa Ibu tahu siapa dia? Apa Ibu benar-benar akan menikahkan Sandra dengannya?" Ruby terlihat tidak percaya ketika berkata, "Meskipun dia punya toko perhiasan di Kota Mano, bukan berarti dia memiliki prestasi yang besar .... Apa status dan posisinya? Ibu ingin menjodohkan Sandra dengannya? Apa dia pa
Baca selengkapnya

Bab 480

Nicholas merasa agak malu, "Aku tidak terlalu mengerti, tapi guruku paham dengan kedokteran!""Tidak usah! Kalau mau merawat kesehatan, sebaiknya langsung ke rumah sakit saja! Daripada sembarangan minum obat tradisional, nanti malah jadi penyakitan!" tolak Albert dengan suara dingin."Benar, Bu. Kalau Ibu mau menjaga kesehatan, lain kali aku akan membawa Ibu ke rumah sakit. Lebih baik daripada mencari orang yang tidak jelas untuk merawat Anda, bukan?" Ruby berkata dengan nada sinis, "Entah apa niat orang itu. Kalau sampai ada masalah dengan kesehatan Ibu setelah dirawatnya, kita akan menyesal!""Ya, Bu, benar kata Ruby!" Wilson juga berkata, "Sekarang banyak penipu, kita harus berhati-hati. Ada orang yang terlihat baik, tetapi sebenarnya kita tidak tahu apa yang mereka pikirkan!"Mendengarkan ucapan ini, Nicholas merasa agak tersinggung, tetapi dia memilih untuk tidak mengatakan apa-apa.Wajah Nyonya Sherin menjadi muram menatap Albert.Albert merasa agak tidak nyaman, tetapi dia tidak
Baca selengkapnya

Bab 481

Peter tertegun sejenak. Dia baru melihat Wilson yang baru ditemuinya beberapa hari ini. Namun, keduanya tidak dekat sehingga Peter hanya mengangguk ringan sebagai bentuk sapaan."Aku kemari hanya untuk menjemput orang. Aku akan segera pergi," kata Peter."Menjemput orang?" tanya Wilson dengan heran.Begitu melihat Peter, mata Ruby langsung berbinar-binar. Wilson mengatakan bahwa Peter adalah bos dari Ventura Capital Finance saat memperkenalkannya waktu itu. Kekayaan dan kemampuan Peter benar-benar tak tertandingi. Orang seperti ini tentu sangat menarik perhatian. Hanya saja, Ruby merasa gugup saat mendengar Peter mengatakan dia datang untuk menjemput seseorang."Menjemput siapa?" tanya Ruby dengan spontan. Dia masih linglung saat ini.Saat ini, Nicholas berjalan ke luar. Sherin yang berada di samping berkata dengan agak sedih, "Kalau ada waktu lagi, aku akan mengundangmu untuk makan. Jangan sampai para bajingan di keluargaku ini mengusikmu.""Anda terlalu sungkan," sahut Nicholas semba
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4647484950
...
61
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status