Share

Bab 477

Penulis: Kulihat Bintang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Nicholas tahu bahwa Ruby masih membencinya karena kejadian di toko perhiasan waktu itu. Namun, Nicholas juga tidak terlalu memedulikannya. Sebab, dia datang hanya untuk makan malam, dan tidak akan terlalu banyak berbicara dengan Ruby.

"Ruby!" bentak Albert. "Apa yang kamu bicarakan? Nicholas adalah tamu!"

"Tamu? Orang seperti ini bisa jadi tamu Keluarga Sanjaya?" Ruby berkata dengan ekspresi yang berlebihan, "Ayah, kalau orang seperti ini bisa jadi tamu kita, aku benar-benar kecewa dengan keluarga ini!"

"Ruby ...." Wilson turun dari mobil dan menarik tangan Ruby. "Meskipun orang ini nggak ada apa-apanya, tetap saja kamu nggak boleh mengungkapkannya dengan terus terang. Masih ada kedua orang tuamu di sini, nanti saja baru kita bicarakan ...."

"Kalian ...." Saking kesalnya, wajah Albert menjadi memerah.

Raut wajah Nicholas juga tampak buruk, dia berkata, "Tante, gimana kalau aku datang lain kali saja?"

"Nggak apa-apa! Selama aku belum mati, siapa yang berani mengusirmu? Kamu harus tingga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 478

    "Baiklah, kalau begitu kamu selesaikan saja sendiri!" ujar Albert dengan tidak sabaran sambil melambaikan tangannya. Namun, tiba-tiba dia teringat dengan sesuatu. "Oh, ya. Nanti kalau Sherin mengajukan permintaan, kamu jangan menyetujuinya. Pendapatnya tidak mewakili pendapatku juga, aku harap kamu mengerti akan hal ini!"Nicholas terkejut sejenak. Dia merasa tidak senang, tetapi tetap mengangguk dengan ringan."Sudah waktunya makan, keluarlah! Entah apa saja yang dibicarakan!" Suara Nyonya Sherin terdengar dari luar.Nicholas berbalik, lalu memberi isyarat kepada Albert dan berjalan keluar dari ruangan.Melihat kepergian Nicholas, Albert mengerutkan keningnya dan tertawa sinis seolah-olah tidak peduli.Keluarga Sanjaya dapat berdiri teguh di Kota Mano bukan karena kecakapan mereka, melainkan karena mereka tidak pernah terancam atau bergantung pada orang lain. Jika Nicholas berpikir bahwa dia bisa memeras Keluarga Sanjaya dalam hal ini, dia benar-benar keliru.Sebenarnya, Nicholas tida

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 479

    "Apa lagi yang bisa terjadi? Tentu saja hal besar dalam hidupmu!" Nyonya Sherin memperlihatkan sedikit kelegaan. "Menurutku, Nicholas adalah pria baik. Cobalah berteman dengannya, mungkin kalian berdua ada kesempatan untuk bersama!""Apa?" Mulut Sandra terbuka lebar."Apa yang ingin Ibu lakukan? Apa Ibu ingin menikahkan Sandra kepada Nicholas? Apa yang ada di pikiranmu?" Ruby membelalakkan matanya menatap Nyonya Sherin.Nyonya Sherin meletakkan sendoknya dan berkata, "Apa maksudmu dengan 'apa yang ada di pikiranku'? Apa kalian merasa tidak cocok? Kenapa kalian terkejut seperti ini? Aku bahkan merasa bahwa Sandra yang tidak sepadan dengannya.""Ibu, apa yang Ibu pikirkan? Ibu sudah gila, ya? Apa Ibu tahu siapa dia? Apa Ibu benar-benar akan menikahkan Sandra dengannya?" Ruby terlihat tidak percaya ketika berkata, "Meskipun dia punya toko perhiasan di Kota Mano, bukan berarti dia memiliki prestasi yang besar .... Apa status dan posisinya? Ibu ingin menjodohkan Sandra dengannya? Apa dia pa

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 480

    Nicholas merasa agak malu, "Aku tidak terlalu mengerti, tapi guruku paham dengan kedokteran!""Tidak usah! Kalau mau merawat kesehatan, sebaiknya langsung ke rumah sakit saja! Daripada sembarangan minum obat tradisional, nanti malah jadi penyakitan!" tolak Albert dengan suara dingin."Benar, Bu. Kalau Ibu mau menjaga kesehatan, lain kali aku akan membawa Ibu ke rumah sakit. Lebih baik daripada mencari orang yang tidak jelas untuk merawat Anda, bukan?" Ruby berkata dengan nada sinis, "Entah apa niat orang itu. Kalau sampai ada masalah dengan kesehatan Ibu setelah dirawatnya, kita akan menyesal!""Ya, Bu, benar kata Ruby!" Wilson juga berkata, "Sekarang banyak penipu, kita harus berhati-hati. Ada orang yang terlihat baik, tetapi sebenarnya kita tidak tahu apa yang mereka pikirkan!"Mendengarkan ucapan ini, Nicholas merasa agak tersinggung, tetapi dia memilih untuk tidak mengatakan apa-apa.Wajah Nyonya Sherin menjadi muram menatap Albert.Albert merasa agak tidak nyaman, tetapi dia tidak

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 481

    Peter tertegun sejenak. Dia baru melihat Wilson yang baru ditemuinya beberapa hari ini. Namun, keduanya tidak dekat sehingga Peter hanya mengangguk ringan sebagai bentuk sapaan."Aku kemari hanya untuk menjemput orang. Aku akan segera pergi," kata Peter."Menjemput orang?" tanya Wilson dengan heran.Begitu melihat Peter, mata Ruby langsung berbinar-binar. Wilson mengatakan bahwa Peter adalah bos dari Ventura Capital Finance saat memperkenalkannya waktu itu. Kekayaan dan kemampuan Peter benar-benar tak tertandingi. Orang seperti ini tentu sangat menarik perhatian. Hanya saja, Ruby merasa gugup saat mendengar Peter mengatakan dia datang untuk menjemput seseorang."Menjemput siapa?" tanya Ruby dengan spontan. Dia masih linglung saat ini.Saat ini, Nicholas berjalan ke luar. Sherin yang berada di samping berkata dengan agak sedih, "Kalau ada waktu lagi, aku akan mengundangmu untuk makan. Jangan sampai para bajingan di keluargaku ini mengusikmu.""Anda terlalu sungkan," sahut Nicholas semba

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 482

    Bam! Sherin sontak menggebrak meja, bahkan sendok yang digunakannya terbang dibuatnya.Kemudian, dia memaki, "Dasar nggak tahu malu. Keluarga ini benar-benar membuatku muak. Kalian akan mendapatkan balasannya nanti!"Selesai berbicara, Sherin langsung bangkit dan berjalan masuk ke kamarnya.Senyuman di wajah Ruby pun membeku. Dia tidak tahu harus mengatakan apa untuk sesaat.Wilson menunduk dan tersenyum canggung, lalu berkata kepada Albert, "Ayah, aku nggak sibuk hari ini. Aku akan menemanimu minum.""Sejak kapan kamu punya kesibukan?" timpal Albert seraya bangkit dari kursinya. Kemudian, dia langsung masuk ke kamarnya.Raut wajah Wilson seketika membeku mendengarnya.Melihat ini, Sandra pun mengernyit. Setelah menggeleng, dia berjalan ke luar."Sandra, kalau kamu punya waktu, jangan lupa lebih sering berkomunikasi dengan Nicholas." Wilson tidak lupa untuk mengingatkan.Sandra hanya memasang ekspresi dingin tanpa mengatakan apa pun.Sore harinya, Karen akhirnya pulang kerja. Dia berja

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 483

    Karen benar-benar jengkel saat mendengar pertanyaan ini. Dia menyahut, "Nicholas sangat hebat.""Hebat? Apanya yang hebat? Maksudmu, hebat karena berhasil menipumu?" Tania menggeleng, lalu menghela napas dan meneruskan, "Kamu ini benar-benar bodoh. Kamu belum terjun ke masyarakat, jadi masih kurang paham dengan dunia ini.""Di dunia ini, ada pecundang yang nggak bisa apa-apa, tapi selalu ingin berkencan dengan gadis cantik. Setelah bosan, pria seperti itu akan mencampakkanmu tanpa berkorban apa pun untukmu. Saat itu tiba, kamu hanya bisa menangis," jelas Tania.Karen mengernyit mendengarnya. Dia mengalihkan pandangannya ke luar jendela."Bagus kalau Nicholas memang punya kemampuan. Kalau nggak, untuk apa bersamanya? Kamu hanya akan menyia-nyiakan masa mudamu." Tania menghela napas lagi, lalu melanjutkan, "Karen, coba kamu pikir, apa ada untungnya kamu bersama Nicholas? Kalau nggak ada, lebih baik aku perkenalkan pria lain untukmu.""Aku punya adik sepupu yang baru berusia 30 tahun. Dia

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 484

    "Hah?" Karen tertegun mendengarnya. Dia teringat bahwa dirinya selalu tidur bersama Nicholas beberapa hari ini. Meskipun tidak terjadi apa pun, dia tetap saja merasa malu karena diungkit oleh anak kecil seperti Lily."Aku melihatnya di TV. Kalau si pria pulang malam dan bau alkohol, pacar mereka pasti melarang mereka tidur di ranjang. Dengan begini, wanita baru bisa memiliki status yang lebih tinggi," jelas Lily sembari melipat kedua lengannya. Penampilannya ini terlihat seperti orang dewasa.Karen tidak tahu apa yang sebenarnya dipikirkan Lily, tetapi dia tergelak melihatnya. Setelah dipikir-pikir, perkataan Lily cukup masuk akal juga.'Apa aku harus melarang Nicholas tidur di ranjang malam ini?' batin Karen. Begitu memikirkan hal ini, wajahnya langsung memerah. Kemudian, dia menunduk sambil melanjutkan ringkasannya dengan gelisah.Saat ini, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dari lantai bawah.Lily langsung melompat dari kursinya, lalu berlari ke pintu masuk. Dia melihat Nichola

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 485

    "Hector, aku nggak suka caramu berbicara," ujar Joan seraya menahan amarahnya.Hector pun terkekeh-kekeh, lalu bertanya, "Apa kamu masih ingat ajaran Bibi Kedua kepada Nicholas?"Joan mengernyit, seolah-olah teringat pada sesuatu."Ingatanmu seharusnya masih bagus. Bibi Kedua pernah membawa Nicholas pergi dari kediaman. Meski Nicholas masih kecil, Bibi Kedua selalu pergi bersamanya 3 sampai 5 bulan setiap tahun. Kita nggak tahu apa alasannya waktu itu. Bibi Kedua juga hanya bilang Nicholas harus bertemu dengan teman masa kecilnya," jelas Hector sambil menjilat bibirnya dengan tatapan yang antusias."Maksudmu, teman masa kecilnya itu adalah orang-orang dari Kerajaan Gelita?" tanya Joan."Aku rasa begitu, tapi hal ini masih belum bisa dipastikan. Kalau ada kabar lain, aku akan memberimu beberapa petunjuk. Bagaimanapun, kita ini saingan sekaligus rekan, 'kan?" sahut Hector sembari tertawa terbahak-bahak.Kemudian, dia melanjutkan dengan tatapan misterius, "Kak Joan, apa kamu tertarik data

Bab terbaru

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

DMCA.com Protection Status