หน้าหลัก / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / บทที่ 461 - บทที่ 470

บททั้งหมดของ Di Balik Topeng si Pria Miskin : บทที่ 461 - บทที่ 470

605

Bab 462

Nicholas bisa merasakan betapa kuatnya Bella memeluk kakinya."Nicholas!" Dengan suara tercekat, Bella berkata sambil menggelengkan kepalanya, "Aku nggak punya permintaan lainnya, aku hanya ingin berada di sisimu. Aku mohon ....""Aku sudah punya kekasih!" balas Nicholas dengan dingin."Aku nggak keberatan! Aku benar-benar nggak keberatan!" Bella menggelengkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya. "Aku hanya ingin berada di sisimu, aku tidak peduli dengan hal lainnya! Nicholas ... bukan, Tuan! Tenang saja, aku masih suci. Selain kecelakaan yang terjadi saat itu dengan Julia, tidak ada pernah pria lain yang pernah menyentuhku!""Aku nggak peduli kalau kamu punya kekasih, aku nggak peduli kamu nggak akan bisa memberiku status. Aku nggak akan mengacaukan hubunganmu dengan Karen, aku nggak akan mengacaukan hubunganmu dengan wanita mana pun! Kamu cukup menganggapku sebagai sebuah benda. Bahkan kalau kamu menganggapku sebagai seekor hewan pun, aku tetap ingin berada di sisimu!""Kamu ini sakit
อ่านเพิ่มเติม

Bab 463

Bella sedang berlutut di hadapan Nicholas sambil memeluk kakinya. Nicholas pernah membuat keributan di Pelelangan Anoka, jadi informasi tentang pria yang masuk ke ruangannya saat ini sudah lama diketahui oleh Nicholas.Orang itu adalah Chairil! Dia adalah orang yang mendirikan Pelelangan Anoka, sekaligus ayah Bella.Ketika Chairil melihat putrinya, wajahnya langsung memerah. Namun, ketika melihat bahwa orang yang dipeluk putrinya adalah Nicholas, ekspresinya tiba-tiba berubah menjadi kaget dan senyumnya terasa canggung.Melihat Chairil, Bella juga buru-buru berdiri dengan wajah yang merona.Rona merah pada wajahnya ini sebagian disebabkan karena rasa malu, sebagian lagi karena merasa nyaman memeluk kaki Nicholas. Bella sendiri juga tahu bahwa dia punya masalah kejiwaan yang sangat bergantung pada seseorang dan suka disiksa. Jadi, saat memeluk kaki Nicholas, hatinya terasa puas dan senang."Ini ...." Nicholas merasa sangat canggung, seolah-olah dia tertangkap basah sedang melecehkan put
อ่านเพิ่มเติม

Bab 464

Nicholas memiringkan kepalanya sambil memperhatikan Karen. Saat Karen melihat Nicholas, terlihat senyuman bahagia melintas di wajahnya, lalu dia segera berlari mendekat."Gimana hari pertama bekerja? Sudah terbiasa?" tanya Nicholas sambil menyunggingkan senyuman."Baik-baik saja kok!" balas Karen sembari mengangguk. Dia merasa agak malu saat melihat banyak orang yang memperhatikan mereka. Dia meraih tangan Nicholas dan berjalan menuju arah rumah mereka. "Mungkin karena aku masih seorang mahasiswa dan hanya bisa bekerja paruh waktu untuk saat ini. Jadi, perusahaan memintaku untuk segera menguasai pekerjaan dengan cepat."Nicholas hanya mengangguk. Dia paham bahwa hal seperti ini sangat umum di sebagian besar perusahaan.Ketika mereka berjalan sambil bergandengan tangan, tiba-tiba sebuah mobil BMW berhenti di dekat mereka. Jendela mobil itu terbuka dan terlihat seorang wanita berusia 40-an yang agak terkejut melihat Karen. "Karen, ini pacarmu?"Karen menjadi canggung, dia hanya bisa meng
อ่านเพิ่มเติม

Bab 465

"Benar, aku dan Nicholas tinggal di sini!" jawab Karen dengan patuh.Tania seolah-olah langsung mengerti, dia tertawa hambar sambil berkata, "Kalian ini nggak punya kemampuan, kenapa harus memaksakan diri tinggal di tempat yang sebagus ini? Menyewa kamar tunggal di sini, pasti harganya mahal, bukan?"Nicholas terdiam sejenak, sebuah senyuman yang samar terlihat di sudut bibirnya. "Biasa saja, kami masih sanggup menyewanya!"Tania menggelengkan kepala dan memarkirkan mobilnya. Nicholas dan Karen turun dari mobil dan berbalik menuju ke arah vila."Berlagak kaya? Kalian pikir kalian siapa? Dasar pemboros, bisa-bisanya menyewa tempat semahal ini?" gumam Tania sambil mengendarai mobilnya meninggalkan tempat itu.Nicholas memalingkan kepalanya untuk melihat sejenak, kemudian menarik Karen untuk masuk ke rumah. Tampaknya Bu Tania tidak mudah bergaul, nanti dia harus mengingatkan Karen agar tidak terpengaruh oleh orang yang sensitif ini.Setelah makan malam, Nicholas berlatih sebentar dengan M
อ่านเพิ่มเติม

Bab 466

Bella suka disiksa, tetapi Nicholas bukanlah tipe orang yang suka menyiksa!Kring ....Ponsel Nicholas tiba-tiba berdering, dia segera mengangkat panggilan tersebut. Suara Edwin terdengar dari seberang, "Nicholas, ini Edwin ....""Apa kabar Pak Edwin!" Nicholas teringat dengan Kepala Sekolah Universitas Mano."Nicholas, begini, kami akan segera memulai semester baru dan universitas telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam proyek penelitian teknik bioteknologi! Rencananya sekarang adalah mencari bantuan pendanaan. Lalu, setelah proyek ini melewati tahap eksperimental, maka sudah akan bisa menghasilkan keuntungan ...," ujar Edwin sambil tersenyum."Kapan aku harus ke sana?" Minat Nicholas terpicu saat mendengar hal yang terkait dengan bioteknologi."Kalau bisa, sebelum siang ini ...," jawab Edwin sambil terkekeh."Baik, aku akan segera ke sana!" Nicholas mengangguk dan menutup telepon itu. Kemudian, dia mendorong Bella dan buru-buru keluar dari ruangan kantor.Jika tinggal di sini l
อ่านเพิ่มเติม

Bab 467

"Ma ... maaf!" Monica buru-buru berdiri dan membungkuk. Dia meletakkan tangannya yang terluka di belakang punggung."Kamu buta, ya?" Wanita di hadapannya mengutuk sambil menunjuk sepatu yang telah terinjak oleh Monica. "Apa kamu tahu berapa harga sepatu ini? Seenaknya saja kamu menginjaknya? Punya otak nggak?"Monica ketakutan dan mundur dua langkah, hatinya berdebar-debar ketika berkata, "Maaf! Saya benar-benar minta maaf!""Kamu kira minta maaf saja sudah cukup? Sepatu ini harganya lebih dari 60 juta! Sekarang jadi kotor karena kamu injak dan kamu hanya meminta maaf?" Rhea menunjuk ke dahi Monica sambil berkata, "Mau bagaimana kamu mengganti rugi?"Monica gemetaran, dia belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Oleh karena itu, dia sangat ketakutan saat ini.Nicholas mengernyit melihat kejadian ini. Meskipun dia tidak terlalu menyukai Monica, tetap saja dia merasa simpati melihat Monica diperlakukan seperti ini."Nona, dia hanya seorang mahasiswi. Apa kamu perlu berkata sepe
อ่านเพิ่มเติม

Bab 468

"Ada hal seperti itu?" tanya Warren dengan tidak sabaran."Ya, sekarang sedang banyak orang, nanti saja kita bicarakan!" Rhea mengangguk dan menatap ke arah Nicholas sambil mengepalkan tangannya."Berani-beraninya dia mencari masalah dengan keluarga kita? Akan kuhabisi anak ini!" Warren tiba-tiba berdiri dengan wajah ganas."Jangan berisik!" Terdengar suara dari samping mereka yang memarahi mereka.Ekspresi Warren tampak muram, tetapi setelah melihat orang di sebelahnya, dia merasa dilema. "Paman Jansen, apakah kita akan membiarkannya begitu saja? Kasihan sekali Rhea ditindas, apa kita tidak akan berbuat apa-apa?"Jansen menoleh dan menatap tajam Warren ketika berkata, "Jangan buat masalah! Kamu nggak tahu situasi Keluarga Yama sekarang? Ini adalah Kota Mano, bukan Kota Modu. Apakah penindasan yang dilakukan oleh Felixton Group kepada kita belum cukup? Kamu masih mau cari musuh di sini?"Mendengarnya, Warren merasa tidak senang dan menggertakkan giginya."Tujuan kedatangan kita kali in
อ่านเพิ่มเติม

Bab 469

"Di koridor tadi aku bertemu dengan seorang mahasiswa yang menginjak sepatuku dan bahkan nggak mau minta maaf .... Aku benar-benar nggak menyangka, kualitas didikan mahasiswa Universitas Mano seburuk ini!" Rhea menghela napas sambil berkata, "Setelah itu, ketika aku menyuruhnya minta maaf, malah ada orang lain yang mengusirku. Benar-benar konyol!""Ada kejadian seperti itu?" Edwin tercengang sejenak dan merasa marah.Proyek ini sendiri tidak terlalu menguntungkan, sulit baginya untuk mencari orang yang mau berinvestasi. Sekarang, malah muncul lagi kejadian mahasiswa mengusir orang?"Kali ini, Clear Group datang untuk berinvestasi, tapi malah terjadi hal seperti ini." Rhea sengaja melirik ke arah Nicholas, lalu tersenyum sambil berkata, "Sebenarnya, hal ini tidak terlalu bermasalah bagiku karena hanya ditabrak sedikit saja. Tapi, kalau siswa seperti ini masuk ke kalangan masyarakat, mungkin akan mencoreng nama baik Universitas Mano!""Ya, benar sekali!" Edwin mengangguk serius dan berka
อ่านเพิ่มเติม

Bab 470

Mungkin, inilah yang dinamakan perbedaan!Melihat Nicholas dan Edwin yang berbincang dengan gembira, Rhea yang berada di kejauhan mengernyitkan alisnya.Ada apa ini? Bukankah Edwin bilang dia mau memberi pelajaran kepada siswa itu? Kenapa malah jadi mengobrol dengannya?Rhea mengepalkan tinjunya, wajahnya juga tampak semakin muram. Tatapannya menjadi makin beringas ketika menatap Nicholas.Tidak bisa dibiarkan begitu saja!"Kakak dan Paman duduk di sini dulu, aku mau ke sana untuk membongkar kedok anak itu! Kalau tidak, entah apa yang dikatakannya di belakangku." Rhea berbalik dan berjalan ke arah Nicholas.Jansen ingin mencegahnya, tetapi sayangnya sudah terlambat. Saat ini, Rhea sudah berjalan pergi."Paman Jansen, apa yang kamu takuti? Dia hanya seorang kecil yang nggak ada apa-apanya, apakah kita perlu takut seperti ini? Meskipun di bawah tekanan Felixton Group, Clear Group tetap saja tidak bisa diremehkan. Lalu, memangnya kenapa kalau saat ini kita sedang berada di Kota Mano?" uja
อ่านเพิ่มเติม

Bab 471

Mendengar ucapannya, Nicholas memperlihatkan senyuman sinis di wajahnya. Dia memandang Edwin yang berada di sampingnya dengan tatapan penuh makna.Mengusir?Setengah dari Universitas Mano ini didonasikan oleh Keluarga Winata, siapa yang bisa mengusirnya dari sini?"Apakah Pak Edwin tidak mendengar ucapanku?" Melihat Edwin tidak bergerak, Rhea langsung memarahinya dengan keras.Emosi Edwin langsung meledak, dia berkata dengan marah, "Kalau Clear Group tidak ingin berinvestasi, silakan pergi dari sini. Aku tidak perlu memohon agar kalian berinvestasi!"Usai berbicara, emosi Edwin juga sudah terlampiaskan. Dia pun duduk di kursinya dengan ekspresi tak acuh."Kamu ...." Rhea terkejut dan marah menatap Edwin. Profitabilitas proyek ini memang sangat rendah dan hampir tidak ada yang optimis dengan hal ini. Jika bukan karena Clear Group benar-benar ingin berkembang di Kota Mano, mereka tidak akan berinvestasi dalam industri seperti ini. Di lubuk hati Rhea, dia tahu bahwa Universitas Mano membu
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
4546474849
...
61
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status