Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 441 - Chapter 450

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 441 - Chapter 450

605 Chapters

Bab 442

"Terima kasih atas niat baik Nona Ruby, aku masih ada urusan!" Peter menganggukkan kepala dengan pelan, lalu berbalik dan masuk ke rumah sakit.Ruby berbalik dan menatap dengan tatapan mata sedikit kagum. Peter memang tampak serius dan angkuh, tetapi jauh lebih kuat dibandingkan suaminya."Bagaimana? Itulah aura seorang bintang bisnis baru! Kabarnya dia mendapat dukungan dari seorang tokoh besar. Hanya saja, tidak tahu siapa orang itu dan entah ada kesempatan juga untuk bertemu dengannya!"Wilson mengacungkan ibu jarinya dan berbalik menuju pintu keluar. "Ayo ke pasar swalayan dulu. Mungkin nanti saat kembali, kita masih bisa bertemu Pak Peter!"Ruby menganggukkan kepala dengan pelan, tetapi hatinya merasa ada yang aneh.Di sisi lain, Peter baru saja naik ke lantai atas dan kebetulan melihat Radi menarik Nicholas keluar dari bangsal."Ada apa ini?" tanya Peter dengan heran dan kegelisahan terlintas di matanya."Pak Peter?" Radi mengenali Peter."Radi, aku rasa ada sedikit kesalahpahama
Read more

Bab 443

Nicholas mengangkat kepalanya, wajahnya terkejut saat menyadari yang berbicara ternyata adalah Sandra.Wajah wanita ini masih terdapat tiga garis cat minyak dan terlihat sangat bengis. Saat berbicara, tatapan matanya membuat orang tidak bisa melawannya."Huh ...." Ekspresi wajah Radi terlihat kejam dan mengeluarkan pistol dari sakunya. "Sudah kubilang, hari ini tak seorang pun yang bisa menghalangiku. Siapa pun yang berani menghalangiku, jangan salahkan aku tidak segan-segan!"Ekspresi wajah Sandra perlahan-lahan menjadi muram. "Radi, kamu ingin menembakku?""Aku akan menembak siapa pun yang menghalangiku. Jangan salahkan aku tidak memberi peringatan!" Radi berteriak dengan keras dan matanya menatap ke sekeliling. "Jangan berpikir Keluarga Sanjaya bisa mengendalikan segalanya!""Aku memang ingin mengendalikan segalanya! Aku ingin lihat, apa yang bisa kamu lakukan terhadapku!" Terdengar suara Albert yang mengejek Radi dari koridor rumah sakit.Ekspresi Radi perlahan-lahan berubah. Dia m
Read more

Bab 444

Memalukan!Radi tidak pernah merasa malu seperti ini sebelumnya, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Apakah dia harus mengambil risiko yang membahayakan nyawanya untuk membawa Nicholas? Jelas tidak mungkin!Radi bisa merasakan jika tadi dia bergerak lebih lambat, mungkin Albert benar-benar akan memberi perintah untuk menembaknya.Nicholas ....Radi tidak pernah membayangkan Nicholas memiliki hubungan dengan Albert.Setelah Radi pergi, ekspresi Albert juga menjadi lebih tenang. Albert melihat Nicholas dan menganggukkan kepala dengan pelan. "Kamu Nicholas? Terima kasih atas bantuanmu kali ini. Sekarang aku harus membawanya pergi untuk pemeriksaan, datanglah berkunjung kalau ada waktu ....""Anda terlalu segan!" Nicholas tersenyum dan hatinya merasa lega.Tindakan Albert tadi meninggalkan kesan yang mendalam di pikiran Nicholas. Dia tidak pernah mengira pribadi Albert bisa begitu bengis. Namun, dia juga bisa merasakan Albert membiarkannya tinggal di rumah sakit, bukan berarti dia tidak b
Read more

Bab 445

Dengan pemikiran Nicholas yang tajam, tentu saja dia menyadari pertanyaan Peter mengarah langsung ke Kerajaan Gelita."Sedikit penasaran!" jawab Peter dengan jujur."Cepat atau lambat, kamu akan tahu!" Nicholas tidak langsung menjawab dan tidak mengatakan apa pun pada Peter juga.Peter terdiam sejenak, tetapi akhirnya menganggukkan kepala dan berbalik menuju koridor.Nicholas berdiri sendirian di ujung koridor dengan pandangan matanya melayang ke luar jendela dan ekspresi wajahnya perlahan-lahan menjadi tenang.Terdengar suara langkah kaki dari arah belakang Nicholas.Wajah Roger penuh dengan senyuman dan membungkuk memberi hormat kepada Nicholas. "Tuan, Roger mengucapkan selamat atas keberhasilan Anda!"Nicholas tidak berpaling dan masih tetap memandang keluar jendela. "Tutup mulutmu itu, hati-hati aku akan menguburmu di sini!"Senyuman di wajah Roger menjadi kaku. "Masalahnya sudah selesai sekarang. Apa saya boleh pergi sekarang? Anda harus tahu situasi di Milaen masih belum jelas da
Read more

Bab 446

Nicholas mengenal Brook sejak kecil dan tahu orang ini selalu mengikuti di samping kakeknya. Konon, ada dua orang yang paling hebat di Keluarga Winata, yang satu adalah kepala pelayan dan yang lainnya adalah Brook dari tim pengawas.Keistimewaan Brook adalah kekuasaannya yang luar biasa dan orang kepercayaan kakeknya di Keluarga Winata. Bisa dibilang, dia adalah orang yang memegang kendali.Keluarga Winata yang begitu besar bisa mencapai pencapaian seperti ini berkat kontribusi yang besar dari tim pengawas."Tuan, aku ada beberapa pertanyaan untukmu!" Brook berdiri di depan meja Nicholas dengan kedua tangannya yang terkulai dan tatapan matanya terlihat dingin. "Berdasarkan informasi, ada konflik antara Sadewa dan Tuan, tapi aku sangat ingin tahu, di antara kalian berdua siapa yang mulai menyerang ...."Tubuh Nicholas bersandar di kursi. "Sadewa yang menyerang terlebih dulu!""Jadi, apa penjelasan Tuan tentang mengakuisisi Ventura Capital Finance?"Nicholas tersenyum. "Apa kamu tidak ta
Read more

Bab 447

Ruby masih sangat tidak senang, dia masuk ke toko dengan buru-buru.Setelah pulang ke rumah kemarin, Ruby baru menerima telepon dari Radi yang mengeluh. Dia mengatakan Nicholas telah diselamatkan oleh Albert dan membuat Ruby makin marah saat memikirkannya. Mengapa pemuda itu bisa membuat ayahnya rela melindunginya dalam urusan sebesar ini?Setelah masuk ke toko dan melihat kilauan perhiasan di dalamnya, ekspresi wajah Ruby baru menjadi jauh lebih berseri-seri."Ada sebuah mahakarya di toko ini, tapi semua orang juga tahu bahwa barang itu adalah kreasi besar dari Tuan Kevin dan hanya untuk pameran, tidak dijual ke publik!" Wilson memberi peringatan terlebih dahulu agar nanti tidak terjadi kekacauan jika istrinya ini ingin membeli mahakarya itu dan berakhir dengan kekecewaan."Aku tahu! Apa kamu takut kamu tidak sanggup membelinya?" Ruby melirik Wilson.Wilson terdiam sejenak. "Apa yang kamu katakan? Ini hanya toko perhiasan, jadi mana ada yang tidak sanggup kubeli.""Lebih baik jangan b
Read more

Bab 448

Nicholas memiringkan kepalanya dan melihat Karen sambil tersenyum tipis."Siapa itu? Dia kaget, ya?""Dari mana asalnya? Kenapa kampungan begini?""Benar. Jangan menghalangi jalan di sini ...."Terdengar suara tawa bergema di dalam toko dan banyak mata yang tertuju pada Karen dengan ekspresi wajah yang mengejek.Karen baru tersadar kembali dan buru-buru bergeser dari posisinya di dekat tangga. Namun, pandangannya tidak pernah beranjak dari karya itu, seolah-olah tersihir akan mahakarya tersebut.Terlihat senyuman di bibir Nicholas, dia sangat bahagia. Dia melihat Karen perlahan-lahan mendekati patung itu dengan wajah takjub.Kedua orang di karya itu terlihat seperti khayalan dan membuat mereka teringat kembali kejadian waktu itu.Nicholas menyadari Karen menggenggam tangannya makin erat dan tidak ingin melepaskannya lagi.Ruby yang berada di kejauhan kebetulan melihat Nicholas dan Karen. Dia tertegun sejenak dan terlintas kekejaman di matanya. Nicholas bukan hanya tidak ditangkap, dia
Read more

Bab 449

Begitu staf toko itu berkata demikian, Nicholas menjadi tertegun dan ekspresi wajahnya terlihat rumit.Nicholas diusir dari tokonya sendiri? Dia belum pernah datang ke toko sekali pun, tetapi perilaku staf toko ini membuatnya merasa jijik."Kak, aku tidak terlalu suka dengan barang di sini. Bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan?" kata Lily untuk menghibur sambil melingkarkan lengannya di leher Nicholas.Nicholas tertegun dan tanpa sadar tersenyum. Dia tidak menyangka gadis kecil itu perhatian padanya. Apa Lily takut dia tidak punya uang untuk membeli dan dimarahi orang di sana, jadi sengaja menghiburnya?"Kalau nggak punya uang, untuk apa berlagak datang ke sini?" kata Dian sambil cemberut dan ekspresi wajahnya merendahkan."Benar, sudah kubilang, dia nggak sanggup membelinya!" Wilson merentangkan telapak tangannya dan meregangkan bahunya, "Tuh, lihat sendiri, 'kan?"Ruby juga tersenyum sinis. "Sayang, aku sudah sering melihat orang seperti ini!""Aku sanggup membelinya!" kata Karen d
Read more

Bab 450

Nicholas tersenyum dan mengelus kepala Lily. "Baiklah, kita beli ini dulu .... Mbak!"Usai berbicara, Nicholas sengaja melihat ke arah Dian. Dia menyadari Dian sedang bersama dengan Wilson dan keduanya sepertinya sedang membicarakan sesuatu.Salah seorang staf penjualan mendekat dengan senyuman ramah di wajahnya. "Halo, Pak. Ada yang bisa saya bantu?""Aku ingin beli ini ...." Nicholas menunjuk gantungan kecil di dalam etalase."Baik!" Felicia menganggukkan kepalanya dan mengeluarkan gantungan dari dalam etalase. "Gantungan ini lebih cocok untuk anak-anak, tapi sebaiknya diikat dengan erat agar tidak hilang!""Baik!" Nicholas tersenyum dan mengeluarkan ponselnya, tetapi dia tidak langsung membayarnya. Dia bertanya, "Apa ada gelang yang kualitasnya lebih baik?""Anda bisa lihat-lihat di bagian sini ...." Felicia menganggukkan kepala dan mempersilakan Nicholas.Nicholas menganggukkan kepalanya dan menarik Karen mengikuti Felicia.Sebenarnya, Nicholas bertanya seperti itu karena dia ingin
Read more

Bab 451

Tatapan Karen berseri-seri ketika melihat benda di tangannya itu.Gelang seperti ini sering kali memiliki makna simbolis yang lebih besar. Meskipun mungkin dalam beberapa konteks, maknanya tidak sebesar cincin. Akan tetapi, gelang ini secara tidak langsung mengungkapkan perasaan Nicholas terhadapnya."Lho, bukannya ini si miskin tadi? Apa ini? Kamu menghabiskan uang untuk membeli barang jelek seperti ini?" Ruby memperhatikan dari atas ke bawah dengan tatapan meremehkan. Namun, dia bisa merasakan dengan jelas bahwa gelang di pergelangan tangan Karen tampaknya bukan barang cacat.Karen melepaskan pergelangan tangannya, wajahnya terlihat marah. Dia menggenggam pergelangan tangan Lily dengan satu tangan sambil menahan kemarahannya."Aku sedang bicara denganmu, sikap macam apa kamu ini?" Ruby menatap Karen dengan tajam.Ketika baru saja Karen mengumpulkan keberanian hendak berbicara, Lily sudah membantahnya dengan kesal, "Kakakku menghabiskan miliaran untuk membeli gelang ini. Ini bukan gel
Read more
PREV
1
...
4344454647
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status